PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Presiden Amerika SerikatDonaldTrump membatalkan rencana pertemuannya
dengan Presiden Rusia,VladimirPutin, terkait dengan konfrontasi laut
antaraUkraina dan Rusia di lepas pantai SemenanjungKrimea pada Minggu
(25/11).
Semula Trump dijadwalkan bertemu di sela-sela pertemuan
puncak G20 di Argentina, tetapi pada Kamis (29/11) ia mengumumkan bahwa
pertemuannya itu batal.
"Berlandaskan fakta bahwa kapal-kapal dan para pelautnya belum
dikembalikan ke Ukraina dari Rusia, saya memutuskan bahwa demi jalan
terbaik bagi semua pihak terkait maka saya membatalkan pertemuan yang
telah direncanakan...," demikian twit dari presiden AS.
Dalam konfrontasi laut, Rusia menyita tiga kapal Ukraina dan menahan 24 personelnya.Merkel salahkanPutin sepenuhnya Rusia
menyebut bentrokan di laut antara Angkatan Laut Ukraina dan Rusia itu
sebagai "provokasi". Lebih lanjut dikatakan oleh Putin bahwa Presiden
Ukraina, Petro Poroshenko, merekayasa konfrontasi untuk mendongkrak
kepopulerannya menjelang pemilihan presiden Maret 2019.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyalahkan Presiden Putin sepenuhnya atas masalah dengan Ukraina.
Ditambahkan ia akan membicarakan masalah itu dengan Putin di sela-sela KTT G20 di Argentina pada Jumat dan Sabtu ini.
"Kami
akan memastikan hal ini dilakukan, dan kami meminta Ukraina untuk
menempuh jalan serupa karena kami tahu kita hanya bisa menyelesaikan
segala masalah dengan cara masuk akal dan melalui dialog.
"Tidak
ada solusi militer untuk mengatasi sengketa ini," papar Merkel ketika
memberikan keterangan bersama dengan Perdana Menteri Ukraina, Volodymyr
Groysman, di Berlin, Kamis (29/11).
Angkatan Laut Rusia menghadang kapal-kapal Ukraina yang dituding memasuki perairan Rusia secara ilegal. (Getty Images)
Sebelumnya,
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mendesak kepada Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim armada kapalnya menyusul
konfrontasi tersebut.
Peristiwa terjadi ketika dua kapal artileri
Ukraina dan kapal tunda berlayar dari Pelabuhan Odessa di Laut Hitam ke
Mariupol di Laut Azov.
Ukraina mengklaim pihak Rusia mencoba menghadang tiga kapal itu dan menabrak kapal tunda.
Ketiga
kapal tersebut melanjutkan pelayaran ke arah Kerch, tetapi dihadang
kapal tanker. Rusia lantas mengerahkan dua kapal tempur dan dua
helikopter ke area tersebut. Kapal-kapal Ukraina dituduh memasuki
perairan Rusia secara ilegal.
Pihak berwenang Rusia mengakui salah satu kapal patrolinya menggunakan kekerasan untuk menahan tiga kapal Ukraina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar