Selasa, 24 November 2020

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Saham-saham yang Diramal Cuan Sampai Tahun Depan

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Indeks Harga Saham Gabungan hari ini dibuka negatif turun 15 poin (0,29%) ke posisi 5.442. Namun IHSG diproyeksi menguat ke depan seiring dengan adanya pemulihan ekonomi karena pandemi virus Corona (COVID-19). Ada beberapa rekomendasi saham yang dinilai akan menguntungkan ke depan, salah satunya yakni sektor properti karena adanya kehadiran Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. “Untuk sektor yang positif kita melihat properti adalah salah satu sektor yang positif karena ada dampak dari Omnibus Law yang memperbolehkan orang untuk memiliki apartemen dan kita melihat bahwa walaupun PSBB masih berlanjut, tapi penjualan tren marketing sales dari properti di company itu trennya recover,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Jumat (13/11/2020). Kemudian di sektor makanan seperti Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga diprediksi akan bagus ke depannya. Pasalnya, salah satu produksinya mie instan mengalami peningkatan penjualan selama pandemi COVID-19. “Mengenai ICBP sama INDF mungkin gaji tahun depan consumer kurang bagus, tapi kita lihat ICBP bisnisnya adalah instant noodles. satu hal yg menarik untuk instant noodles itu trennya yang saya lihat pada saat ekonomi susah bukannya turun volumenya, tapi volume instant noodles cenderung naik. INDF itu ada juga dampak positif dari ICBP dan INDF sangat positif juga karena di bawah INDF ada CPO itu akan membantu push untuk ICBP dan INDF,” ucapnya. Kemudian untuk tahun depan, saham-saham di sektor komoditas dinilai punya prospek yang cukup cerah. Hal itu seiring dengan mulai pulihnya ekonomi China dan proyeksi melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). “Sektor komoditas itu adalah yang menarik tahun depan karena ekonomi China sudah recover. Kebetulan China adalah negara konsumen komoditas terbesar di dunia dan digabungkan dengan pelemahan USD dimana biasanya ada hubungan terbalik antara harga komoditas dengan mata uang USD, itu harusnya membuat harga komoditas cenderung bagus,” imbuhnya. IHSG Diprediksi Strong Sampai Akhir Tahun Bursa saham Indonesia dinilai akan tetap strong atau menguat sampai akhir tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan positif mengikuti tren pemulihan ekonomi yang masuk jurang resesi karena terdampak pandemi virus Corona (COVID-19). “Kita confident bahwa pola IHSG adalah trennya recover. At least sampai dengan akhir tahun ini karena kita melihat bahwa pola tren ekonomi kita adalah recover,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Jumat (13/11/2020). Hasil pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dan perkembangan vaksin membuat pandangan pelaku pasar keuangan terhadap prospek ekonomi berbalik menjadi positif dari sebelumnya. “Tahun depan kita lihat pemerintah cukup agresif untuk mengadakan vaksin agar tersedia di Indonesia. Jadi vaksin ini adalah salah satu kunci agar ekonomi kita bisa kembali pulih ke kapasitas pra-COVID-19. Makanya itu, vaksin adalah salah satu yang harus kita keep monitoring untuk yakin bahwa tahun depan ekonomi full recover,” ucapnya. Tren penguatan itu diprediksi akan terus berlanjut sampai 2021. Terlebih jika vaksin sudah bisa disuntikkan ke masyarakat, IHSG diprediksi terus menguat dan ekonomi bisa pulih secara keseluruhan. “Kalau vaksinnya sudah ada dan terdistribusi dengan baik di Indonesia, semua sudah di vaksinasi, ekonomi akan recover dan ini akan pengaruh juga positif ke economy growth sama positif ke sentimen di Indonesia,” imbuhnya. Namun, ada risiko di depan mata yaitu konsumsi yang diprediksi masih lemah tahun depan. Penyebab turunnya daya beli masyarakat tersebut adalah tidak dinaikkannya Upah Minimum Provinsi (UMP) di mayoritas provinsi di Indonesia, mengingat adanya faktor COVID-19 yang masih melanda terutama dari sisi pengusaha.

Senin, 23 November 2020

Solid Gold | Berburu Saham di Tengah Pandemi

Solid Gold Makasar - Analisis sektor ekonomi dunia dan indonesia saat ini dan pengaruhnya di waktu yang akan datang.Melihat industri yang berpeluang tumbuh dalam kondisi ekonomi tertentu. Perusahaan dengan GCG baik biasanya di pimpin oleh eksekutif dan manajemen yang jujur dan berpengalaman. Income statement(laporan rugi laba).Balance sheet(neraca) dan cash flow(laporan arus kas) Investasi saham di pasar modal tentu menjanjikan keuntungan yang berlimpah. Namun seiring dengan prospek keuntungan dari investasi tentu ada risiko yang mengintai. Berinvestasi di saham selain mendapat keuntungan dari capital gain atau meningkatnya nilai saham, investor pasar modal juga bisa mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen. Namun perlu diketahui, saham merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko yang tinggi. Apa lagi di saat ekonomi tengah bergejolak seperti di masa pandemi saat ini. Kemudian Sejumlah pengusaha industri batu bata menyatakan, produksi batu bata tidak terdampak pandemi COVID-19. Permintaan batu bata masih stabil. usaha batu bata rakyat, desa Lamsenong, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (18/11/2020). Sejumlah pengusaha di daerah industri batu bata rakyat itu menyatakan, produksi batu bata mereka berjalan normal dan tidak terdampak pandemi COVID-19 karena permintaan masih stabil dengan harga penjualan Rp650 per bata. ANTARA FOTO/Ampelsa/hp. Seorang perajin menjemur batu bata di Desa Langgea, Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. usaha batu bata rakyat, desa Lamsenong, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (18/11/2020). Sejumlah pengusaha di daerah industri batu bata rakyat itu menyatakan, produksi batu bata mereka berjalan normal dan tidak terdampak pandemi COVID-19 karena permintaan masih stabil dengan harga penjualan Rp650 per bata. ANTARA FOTO/Ampelsa/hp. Pekerja menata batu bata siap cetak di satu usaha batu bata rakyat, desa Lamsenong, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. usaha batu bata rakyat, desa Lamsenong, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (18/11/2020). Sejumlah pengusaha di daerah industri batu bata rakyat itu menyatakan, produksi batu bata mereka berjalan normal dan tidak terdampak pandemi COVID-19 karena permintaan masih stabil dengan harga penjualan Rp650 per bata. ANTARA FOTO/Ampelsa/hp. Sejumlah pengusaha di daerah industri batu bata rakyat itu menyatakan, produksi batu bata mereka berjalan normal dan tidak terdampak pandemi COVID-19 karena permintaan masih stabil dengan harga penjualan Rp650 per bata.

Jumat, 20 November 2020

PT Solid Gold Berjangka | Sudah Balik ke Rp 1 Juta/Gram, Harga Emas Masih Bisa Naik Lagi?

PT Solid Gold Berjangka Makassar -Harga emas batangan Antam sempat beberapa kali meninggalkan Rp 1 juta, bahkan mencapai Rp 992.000/gram pada 30 Oktober 2020 lalu. Tapi, belakangan harga emas kembali berpijak di level Rp 1 juta/gram, dan hari ini mencapai Rp 1.009.000 per gram atau naik Rp 9.000. Kenaikan harga emas yang kembali ke level Rp 1 juta/gram itu diiringi dengan proses Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang diungguli oleh Joe Biden. Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono berpendapat, harga emas memang masih akan tinggi hingga akhir 2020. Adapun faktornya memang dari proses Pilpres AS yang belum usai, dan juga kondisi perekonomian Indonesia sendiri yang masih dalam teritori negatif. "Saya melihatnya harga emas fisik masih akan tinggi sampai akhir tahun. Baru di tahun depan kalau benar vaksin sudah di-deliver kita akan lihat lagi rupiah dan harga emas spot bagaimana," ungkap Suluh. Suluh menilai, harga emas batangan di Indonesia Rp 1 juta/gram akan menjadi harga ideal. Jikalau turun, ia meyakini hanya sampai level Rp 900.000-an. "Apakah ini sudah resistance atau level psikologis Rp 1 juta/gram? Ya tentunya kalau level psikologis kayak titik balik. Kalau ke atas naik, kalau tembus ke bawah turun lagi. Tapi kalau saya bilang bisa jadi Rp 1 juta/gram seperti level ideal baru untuk pecahan satu gram. Makanya orang sekarang kecenderungannya tetap berburu. Artinya meski harga emas tetap Rp 1 juta per gram orang tetap ada permintaan," paparnya. Ia pun tak yakin jika harga emas batangan bisa kembali ke level Rp 800.000/gram. "Saya pesimis kalau di bawah Rp 900.000/gram. Jadi kalau di bawah Rp 1 juta/gram. Kemarin saja Rp 1 juta/gram pas, sempat di bawah itu tapi sebentar," ujarnya. Berbeda dengan Suluh, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, meyakini harga emas di Indonesia bisa kembali di bawah Rp 900.000/gram. Pasalnya, jikalau Biden menang, Partai Republik Trump masih akan mendominasi pemerintahan lewat Senat dan Kongres. Sehingga, jika Biden mau menggelontorkan stimulus lebih besar yang bisa membuat harga emas semakin melambung, Partai Republik punya kemungkinan besar menghalanginya. "Nah dari awal kita tahu bahwa kemungkinan besar Joe Biden memenangkan Pilpres, kemudian bisa menggelontorkan stimulus sebesar US$ 2,2 triliun. Tetapi dengan adanya oposisi yang cukup mayoritas, kemungkinan besar akan berat sekali. Ini yang akan menahan laju penguatan logam mulia di level Rp 1.040.000/gram," imbuh dia. Ia mengatakan, harga tertinggi emas tak akan tercapai dalam waktu dekat. Apalagi, melihat data historis di mana harga emas tertinggi terakhir di tahun 2011 yakni US$ 1.897,91 per troy ounce (toz). "Level tertinggi harga emas di 2020 hanya di bulan Agustus yakni US$ 2.090/toz atau Rp 1.040.000/gram. Untuk mencapai lagi kita menunggu 5-9 tahun ke depan. Sehingga walaupun mengalami kenaikan tidak akan bisa mencapai, pencapaian sukses emas di bulan Agustus," imbuh Ibrahim. Bahkan, ia meyakini harga emas akan tembus di level US$ 1.700/toz, atau Rp 800.000/gram. Namun, hal itu akan terjadi kemungkinan di tahun 2021-2022. "Kemungkinan besar itu rata-rata nantinya logam mulia itu akan Rp 850.000/gram. Itu yang paling rendah, kemungkinan besar di 2021 itu terjadi. Ya karena ada kemungkinan bahwa logam mulai itu akan di US$ 1.700-an/toz. Itu bukan di tahun 2020, bisa saja di 2021 atau 2022," pungkasnya.

PT Solid Gold Berjangka | Sudah Balik ke Rp 1 Juta/Gram, Harga Emas Masih Bisa Naik Lagi?

PT Solid Gold Berjangka Makassar -Harga emas batangan Antam sempat beberapa kali meninggalkan Rp 1 juta, bahkan mencapai Rp 992.000/gram pada 30 Oktober 2020 lalu. Tapi, belakangan harga emas kembali berpijak di level Rp 1 juta/gram, dan hari ini mencapai Rp 1.009.000 per gram atau naik Rp 9.000. Kenaikan harga emas yang kembali ke level Rp 1 juta/gram itu diiringi dengan proses Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang diungguli oleh Joe Biden. Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono berpendapat, harga emas memang masih akan tinggi hingga akhir 2020. Adapun faktornya memang dari proses Pilpres AS yang belum usai, dan juga kondisi perekonomian Indonesia sendiri yang masih dalam teritori negatif. "Saya melihatnya harga emas fisik masih akan tinggi sampai akhir tahun. Baru di tahun depan kalau benar vaksin sudah di-deliver kita akan lihat lagi rupiah dan harga emas spot bagaimana," ungkap Suluh. Suluh menilai, harga emas batangan di Indonesia Rp 1 juta/gram akan menjadi harga ideal. Jikalau turun, ia meyakini hanya sampai level Rp 900.000-an. "Apakah ini sudah resistance atau level psikologis Rp 1 juta/gram? Ya tentunya kalau level psikologis kayak titik balik. Kalau ke atas naik, kalau tembus ke bawah turun lagi. Tapi kalau saya bilang bisa jadi Rp 1 juta/gram seperti level ideal baru untuk pecahan satu gram. Makanya orang sekarang kecenderungannya tetap berburu. Artinya meski harga emas tetap Rp 1 juta per gram orang tetap ada permintaan," paparnya. Ia pun tak yakin jika harga emas batangan bisa kembali ke level Rp 800.000/gram. "Saya pesimis kalau di bawah Rp 900.000/gram. Jadi kalau di bawah Rp 1 juta/gram. Kemarin saja Rp 1 juta/gram pas, sempat di bawah itu tapi sebentar," ujarnya. Berbeda dengan Suluh, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, meyakini harga emas di Indonesia bisa kembali di bawah Rp 900.000/gram. Pasalnya, jikalau Biden menang, Partai Republik Trump masih akan mendominasi pemerintahan lewat Senat dan Kongres. Sehingga, jika Biden mau menggelontorkan stimulus lebih besar yang bisa membuat harga emas semakin melambung, Partai Republik punya kemungkinan besar menghalanginya. "Nah dari awal kita tahu bahwa kemungkinan besar Joe Biden memenangkan Pilpres, kemudian bisa menggelontorkan stimulus sebesar US$ 2,2 triliun. Tetapi dengan adanya oposisi yang cukup mayoritas, kemungkinan besar akan berat sekali. Ini yang akan menahan laju penguatan logam mulia di level Rp 1.040.000/gram," imbuh dia. Ia mengatakan, harga tertinggi emas tak akan tercapai dalam waktu dekat. Apalagi, melihat data historis di mana harga emas tertinggi terakhir di tahun 2011 yakni US$ 1.897,91 per troy ounce (toz). "Level tertinggi harga emas di 2020 hanya di bulan Agustus yakni US$ 2.090/toz atau Rp 1.040.000/gram. Untuk mencapai lagi kita menunggu 5-9 tahun ke depan. Sehingga walaupun mengalami kenaikan tidak akan bisa mencapai, pencapaian sukses emas di bulan Agustus," imbuh Ibrahim. Bahkan, ia meyakini harga emas akan tembus di level US$ 1.700/toz, atau Rp 800.000/gram. Namun, hal itu akan terjadi kemungkinan di tahun 2021-2022. "Kemungkinan besar itu rata-rata nantinya logam mulia itu akan Rp 850.000/gram. Itu yang paling rendah, kemungkinan besar di 2021 itu terjadi. Ya karena ada kemungkinan bahwa logam mulai itu akan di US$ 1.700-an/toz. Itu bukan di tahun 2020, bisa saja di 2021 atau 2022," pungkasnya.

PT Solid Berjangka | Resesi Resmi Hantam Ekonomi RI

PT Solid Berjangka Makassar - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III. Dan hasilnya ekonomi RI minus 3,49%, pada kuartal II minus 5,32% dan membuat Indonesia resmi masuk ke resesi. Resesi adalah kondisi saat roda ekonomi berhenti atau melambat. Sama dengan istilah reses atau istirahat di masa periode persidangan. Dikutip dari The National Bureau of Economic Research (NBER) resesi adalah penurunan ekonomi yang signifikan. Kondisi ini berlangsung lebih dari beberapa bulan biasanya tercermin dalam produk domestik bruto (PDB), pendapatan riil, lapangan kerja, tingkat produksi industri, hingga penjualan di tingkat eceran atau konsumsi masyarakat. Dengan penjelasan itu NBER juga mengartikan resesi ekonomi terjadi ketika dunia usaha berhenti berkembang, pertumbuhan ekonomi 0% atau bahkan minus selama dua kuartal berturut-turut, pengangguran naik, hingga harga properti yang turun akibat tidak adanya daya beli. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah menjelaskan resesi adalah kondisi ketika PDB atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut. "Technically kalau dua kuartal berturut-turut negatif memang resesi. Kan itu definisi resesi memang bahwa pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif. Itu berarti ekonomi mengalami resesi," kata dia dalam konferensi pers virtual APBN KiTa pada 16 Juni 2020 lalu. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad juga menjelaskan resesi adalah turunnya kondisi perekonomian nasional. Hal itu tampak dari pertumbuhan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut. Dengan kondisi Indonesia terkini maka tampak penurunan ekonomi yang signifikan imbas pandemi Corona. "Kalau resesi intinya penurunan kondisi perekonomian dalam dua kuartal berturut-turut dibanding tahun lalu. Kalau kita lihat sekarang aja dibanding tahun lalu sebenarnya sudah minus 10,4% dalam kondisi normal. Kalau dulu 5,02% kemarin minus 5,3% itu kan selisihnya 10%. Dan kalaupun besok kuartal III minus 1 atau nol koma berarti kan sekitar 6% itu dalam banget," katanya.

PT Solid Berjangka | Resesi Resmi Hantam Ekonomi RI

PT Solid Berjangka Makassar - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III. Dan hasilnya ekonomi RI minus 3,49%, pada kuartal II minus 5,32% dan membuat Indonesia resmi masuk ke resesi. Resesi adalah kondisi saat roda ekonomi berhenti atau melambat. Sama dengan istilah reses atau istirahat di masa periode persidangan. Dikutip dari The National Bureau of Economic Research (NBER) resesi adalah penurunan ekonomi yang signifikan. Kondisi ini berlangsung lebih dari beberapa bulan biasanya tercermin dalam produk domestik bruto (PDB), pendapatan riil, lapangan kerja, tingkat produksi industri, hingga penjualan di tingkat eceran atau konsumsi masyarakat. Dengan penjelasan itu NBER juga mengartikan resesi ekonomi terjadi ketika dunia usaha berhenti berkembang, pertumbuhan ekonomi 0% atau bahkan minus selama dua kuartal berturut-turut, pengangguran naik, hingga harga properti yang turun akibat tidak adanya daya beli. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga pernah menjelaskan resesi adalah kondisi ketika PDB atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal berturut-turut. "Technically kalau dua kuartal berturut-turut negatif memang resesi. Kan itu definisi resesi memang bahwa pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif. Itu berarti ekonomi mengalami resesi," kata dia dalam konferensi pers virtual APBN KiTa pada 16 Juni 2020 lalu. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad juga menjelaskan resesi adalah turunnya kondisi perekonomian nasional. Hal itu tampak dari pertumbuhan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut. Dengan kondisi Indonesia terkini maka tampak penurunan ekonomi yang signifikan imbas pandemi Corona. "Kalau resesi intinya penurunan kondisi perekonomian dalam dua kuartal berturut-turut dibanding tahun lalu. Kalau kita lihat sekarang aja dibanding tahun lalu sebenarnya sudah minus 10,4% dalam kondisi normal. Kalau dulu 5,02% kemarin minus 5,3% itu kan selisihnya 10%. Dan kalaupun besok kuartal III minus 1 atau nol koma berarti kan sekitar 6% itu dalam banget," katanya.

Solid Gold Berjangka | Menanti Hasil Pilpres AS, Harga Minyak Melonjak 2%

Solid Gold Berjangka Makassar - Harga Minyak Amerika Serikat (AS) melonjak 2% setelah data industri menunjukkan persediaan minyak menurun. Selain itu, lonjakan juga disebabkan oleh investor yang menunggu hasil dari pilprea AS 2020. Dikutip dari Reuters, Rabu (4/11/2020) harga jenis minyak West Texas Intermediate CLc1 naik US$ 1,01, atau 2,7%, menjadi US$ 38,67 per barel. Minyak mentah Brent LCOc1 belum diperdagangkan, namun telah naik 3% pada Selasa. Pekan lalu harga minyak anjlok 10% yang disebabkan meningkatnya kasus COVID-19 di seluruh dunia dan banyaknya pembatasan wilayah. Minyak di AS terancam rugi jelang di tiga pekan lalu menuju pilpres 2020. Banyak negara yang kini melakukan lockdown dapat membatasi kenaikan harga minyak. Negara yang kini tengah melakukan lockdown di antaranya Italia, Norwegia, Hungaria, Inggris, Prancis, dan lainnya. Menurut ANZ Research kini pasar energi tengah berhati-hati jelang pemilihan. Kedua calon presiden diketahui memiliki kebijakan energi yang berbeda. Tentunya keduanya sama-sama memiliki kekuatan dalam mempengaruhi harga minyak dalam jangka menengah. Data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah turun 8 juta barel pekan lalu menjadi sekitar 487 juta barel, sedangkan stok bensin meningkat. Demi mendukung harga, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan OPEC+ yang dipimpin oleh Rusia dan akan mengurangi produksi minyak hingga 7,7 juta barel per hari (bph) menjadi sekitar 2 juta bpd mulai Januari 2021. Anggota OPEC, Aljazair mendukung penangguhan rencana kenaikan produksi minyak OPEC+ mulai Januari 2021 dan Menteri Energi Rusia akan meningkatkan prospek dengan produsen minyak negara itu.

Solid Gold Berjangka | Menanti Hasil Pilpres AS, Harga Minyak Melonjak 2%

Solid Gold Berjangka Makassar - Harga Minyak Amerika Serikat (AS) melonjak 2% setelah data industri menunjukkan persediaan minyak menurun. Selain itu, lonjakan juga disebabkan oleh investor yang menunggu hasil dari pilprea AS 2020. Dikutip dari Reuters, Rabu (4/11/2020) harga jenis minyak West Texas Intermediate CLc1 naik US$ 1,01, atau 2,7%, menjadi US$ 38,67 per barel. Minyak mentah Brent LCOc1 belum diperdagangkan, namun telah naik 3% pada Selasa. Pekan lalu harga minyak anjlok 10% yang disebabkan meningkatnya kasus COVID-19 di seluruh dunia dan banyaknya pembatasan wilayah. Minyak di AS terancam rugi jelang di tiga pekan lalu menuju pilpres 2020. Banyak negara yang kini melakukan lockdown dapat membatasi kenaikan harga minyak. Negara yang kini tengah melakukan lockdown di antaranya Italia, Norwegia, Hungaria, Inggris, Prancis, dan lainnya. Menurut ANZ Research kini pasar energi tengah berhati-hati jelang pemilihan. Kedua calon presiden diketahui memiliki kebijakan energi yang berbeda. Tentunya keduanya sama-sama memiliki kekuatan dalam mempengaruhi harga minyak dalam jangka menengah. Data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah turun 8 juta barel pekan lalu menjadi sekitar 487 juta barel, sedangkan stok bensin meningkat. Demi mendukung harga, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan OPEC+ yang dipimpin oleh Rusia dan akan mengurangi produksi minyak hingga 7,7 juta barel per hari (bph) menjadi sekitar 2 juta bpd mulai Januari 2021. Anggota OPEC, Aljazair mendukung penangguhan rencana kenaikan produksi minyak OPEC+ mulai Januari 2021 dan Menteri Energi Rusia akan meningkatkan prospek dengan produsen minyak negara itu.

Solid Berjangka | Diskusi Inovasi Teknologi di Masa Pandemi

Solid Berjangka Makassar - Diskusi daring bertajuk "Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri", sukses digelar di Jakarta. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan, Founder Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, Pakar Hukum Telematika, Dekan Fakultas Hukum UI Edmon Makarim menjadi pembicara dalam Diskusi Daring “Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri”, Senin (2/10/2020). Diskusi tersebut menandai peluncuran platform konferensi video Jumpa.id. Platform tersebut adalah terobosan pengembang anak bangsa. Platform tersebut memiliki fitur unggulan hemat bandwith dan bisa menjangkau daerah terpencil dengan gawai berspesifikasi rendah.

Solid Berjangka | Diskusi Inovasi Teknologi di Masa Pandemi

Solid Berjangka Makassar - Diskusi daring bertajuk "Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri", sukses digelar di Jakarta. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan, Founder Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko, Pakar Hukum Telematika, Dekan Fakultas Hukum UI Edmon Makarim menjadi pembicara dalam Diskusi Daring “Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri”, Senin (2/10/2020). Diskusi tersebut menandai peluncuran platform konferensi video Jumpa.id. Platform tersebut adalah terobosan pengembang anak bangsa. Platform tersebut memiliki fitur unggulan hemat bandwith dan bisa menjangkau daerah terpencil dengan gawai berspesifikasi rendah.

Solid Gold | Target Penghimpunan Dana Pasar Modal Capai Rp 100 T Tahun Ini

Solid gold Makassar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan dana yang dihimpun dari pasar modal akan mencapai Rp 100 triliun hingga akhir tahun. Angka ini di bawah yang ditargetkan semula mencapai Rp 160 triliun. "Masalah fund rising memang target kita sebelumnya tahun lalu kita Rp 160 triliunan dengan adanya pandemi ini kita kan melihat ada kemungkinan masih bisa mencapai di atas Rp 100 triliun, tapi Rp 100 triliun di atas sedikit," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen dalam koferensi pers, Senin (2/11/2020). "Memang kondisi pandemi ini harus kita lakukan penyesuaian target tehadap beberapa target yang dicanangkan sebelumnya," tambahnya. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, hingga 26 Oktober terdapat 141 penawaran dengan total dana yang dihimpun Rp 94,4 triliun."Di pasar modal jumlah penawaran umum mencapai 141 penawaran dengan total penghimpunan dana Rp 94,4 triliun," katanya. Wimboh bilang, dari 141 penawaran tersebut, sebanyak 45 di antaranya merupakan penawaran baru. "Dari jumlah penawaran umum tersebut 45 di antaranya emiten baru sementara dalam rancangan terdapat 49 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi Rp 20,75 triliun," tambahnya.

Solid Gold | Target Penghimpunan Dana Pasar Modal Capai Rp 100 T Tahun Ini

Solid gold Makassar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan dana yang dihimpun dari pasar modal akan mencapai Rp 100 triliun hingga akhir tahun. Angka ini di bawah yang ditargetkan semula mencapai Rp 160 triliun. "Masalah fund rising memang target kita sebelumnya tahun lalu kita Rp 160 triliunan dengan adanya pandemi ini kita kan melihat ada kemungkinan masih bisa mencapai di atas Rp 100 triliun, tapi Rp 100 triliun di atas sedikit," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen dalam koferensi pers, Senin (2/11/2020). "Memang kondisi pandemi ini harus kita lakukan penyesuaian target tehadap beberapa target yang dicanangkan sebelumnya," tambahnya. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, hingga 26 Oktober terdapat 141 penawaran dengan total dana yang dihimpun Rp 94,4 triliun."Di pasar modal jumlah penawaran umum mencapai 141 penawaran dengan total penghimpunan dana Rp 94,4 triliun," katanya. Wimboh bilang, dari 141 penawaran tersebut, sebanyak 45 di antaranya merupakan penawaran baru. "Dari jumlah penawaran umum tersebut 45 di antaranya emiten baru sementara dalam rancangan terdapat 49 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi Rp 20,75 triliun," tambahnya.

Jumat, 13 November 2020

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Saham-saham yang Diramal Cuan Sampai Tahun Depan

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Indeks Harga Saham Gabungan hari ini dibuka negatif turun 15 poin (0,29%) ke posisi 5.442. Namun IHSG diproyeksi menguat ke depan seiring dengan adanya pemulihan ekonomi karena pandemi virus Corona (COVID-19). Ada beberapa rekomendasi saham yang dinilai akan menguntungkan ke depan, salah satunya yakni sektor properti karena adanya kehadiran Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. “Untuk sektor yang positif kita melihat properti adalah salah satu sektor yang positif karena ada dampak dari Omnibus Law yang memperbolehkan orang untuk memiliki apartemen dan kita melihat bahwa walaupun PSBB masih berlanjut, tapi penjualan tren marketing sales dari properti di company itu trennya recover,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Jumat (13/11/2020). Kemudian di sektor makanan seperti Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga diprediksi akan bagus ke depannya. Pasalnya, salah satu produksinya mie instan mengalami peningkatan penjualan selama pandemi COVID-19. “Mengenai ICBP sama INDF mungkin gaji tahun depan consumer kurang bagus, tapi kita lihat ICBP bisnisnya adalah instant noodles. satu hal yg menarik untuk instant noodles itu trennya yang saya lihat pada saat ekonomi susah bukannya turun volumenya, tapi volume instant noodles cenderung naik. INDF itu ada juga dampak positif dari ICBP dan INDF sangat positif juga karena di bawah INDF ada CPO itu akan membantu push untuk ICBP dan INDF,” ucapnya. Kemudian untuk tahun depan, saham-saham di sektor komoditas dinilai punya prospek yang cukup cerah. Hal itu seiring dengan mulai pulihnya ekonomi China dan proyeksi melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). “Sektor komoditas itu adalah yang menarik tahun depan karena ekonomi China sudah recover. Kebetulan China adalah negara konsumen komoditas terbesar di dunia dan digabungkan dengan pelemahan USD dimana biasanya ada hubungan terbalik antara harga komoditas dengan mata uang USD, itu harusnya membuat harga komoditas cenderung bagus,” imbuhnya. IHSG Diprediksi Strong Sampai Akhir Tahun Bursa saham Indonesia dinilai akan tetap strong atau menguat sampai akhir tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan positif mengikuti tren pemulihan ekonomi yang masuk jurang resesi karena terdampak pandemi virus Corona (COVID-19). “Kita confident bahwa pola IHSG adalah trennya recover. At least sampai dengan akhir tahun ini karena kita melihat bahwa pola tren ekonomi kita adalah recover,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Jumat (13/11/2020). Hasil pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dan perkembangan vaksin membuat pandangan pelaku pasar keuangan terhadap prospek ekonomi berbalik menjadi positif dari sebelumnya. “Tahun depan kita lihat pemerintah cukup agresif untuk mengadakan vaksin agar tersedia di Indonesia. Jadi vaksin ini adalah salah satu kunci agar ekonomi kita bisa kembali pulih ke kapasitas pra-COVID-19. Makanya itu, vaksin adalah salah satu yang harus kita keep monitoring untuk yakin bahwa tahun depan ekonomi full recover,” ucapnya. Tren penguatan itu diprediksi akan terus berlanjut sampai 2021. Terlebih jika vaksin sudah bisa disuntikkan ke masyarakat, IHSG diprediksi terus menguat dan ekonomi bisa pulih secara keseluruhan. “Kalau vaksinnya sudah ada dan terdistribusi dengan baik di Indonesia, semua sudah di vaksinasi, ekonomi akan recover dan ini akan pengaruh juga positif ke economy growth sama positif ke sentimen di Indonesia,” imbuhnya. Namun, ada risiko di depan mata yaitu konsumsi yang diprediksi masih lemah tahun depan. Penyebab turunnya daya beli masyarakat tersebut adalah tidak dinaikkannya Upah Minimum Provinsi (UMP) di mayoritas provinsi di Indonesia, mengingat adanya faktor COVID-19 yang masih melanda terutama dari sisi pengusaha.

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Saham-saham yang Diramal Cuan Sampai Tahun Depan

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Indeks Harga Saham Gabungan hari ini dibuka negatif turun 15 poin (0,29%) ke posisi 5.442. Namun IHSG diproyeksi menguat ke depan seiring dengan adanya pemulihan ekonomi karena pandemi virus Corona (COVID-19). Ada beberapa rekomendasi saham yang dinilai akan menguntungkan ke depan, salah satunya yakni sektor properti karena adanya kehadiran Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. “Untuk sektor yang positif kita melihat properti adalah salah satu sektor yang positif karena ada dampak dari Omnibus Law yang memperbolehkan orang untuk memiliki apartemen dan kita melihat bahwa walaupun PSBB masih berlanjut, tapi penjualan tren marketing sales dari properti di company itu trennya recover,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Jumat (13/11/2020). Kemudian di sektor makanan seperti Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga diprediksi akan bagus ke depannya. Pasalnya, salah satu produksinya mie instan mengalami peningkatan penjualan selama pandemi COVID-19. “Mengenai ICBP sama INDF mungkin gaji tahun depan consumer kurang bagus, tapi kita lihat ICBP bisnisnya adalah instant noodles. satu hal yg menarik untuk instant noodles itu trennya yang saya lihat pada saat ekonomi susah bukannya turun volumenya, tapi volume instant noodles cenderung naik. INDF itu ada juga dampak positif dari ICBP dan INDF sangat positif juga karena di bawah INDF ada CPO itu akan membantu push untuk ICBP dan INDF,” ucapnya. Kemudian untuk tahun depan, saham-saham di sektor komoditas dinilai punya prospek yang cukup cerah. Hal itu seiring dengan mulai pulihnya ekonomi China dan proyeksi melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). “Sektor komoditas itu adalah yang menarik tahun depan karena ekonomi China sudah recover. Kebetulan China adalah negara konsumen komoditas terbesar di dunia dan digabungkan dengan pelemahan USD dimana biasanya ada hubungan terbalik antara harga komoditas dengan mata uang USD, itu harusnya membuat harga komoditas cenderung bagus,” imbuhnya. IHSG Diprediksi Strong Sampai Akhir Tahun Bursa saham Indonesia dinilai akan tetap strong atau menguat sampai akhir tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan positif mengikuti tren pemulihan ekonomi yang masuk jurang resesi karena terdampak pandemi virus Corona (COVID-19). “Kita confident bahwa pola IHSG adalah trennya recover. At least sampai dengan akhir tahun ini karena kita melihat bahwa pola tren ekonomi kita adalah recover,” kata Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Jumat (13/11/2020). Hasil pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dan perkembangan vaksin membuat pandangan pelaku pasar keuangan terhadap prospek ekonomi berbalik menjadi positif dari sebelumnya. “Tahun depan kita lihat pemerintah cukup agresif untuk mengadakan vaksin agar tersedia di Indonesia. Jadi vaksin ini adalah salah satu kunci agar ekonomi kita bisa kembali pulih ke kapasitas pra-COVID-19. Makanya itu, vaksin adalah salah satu yang harus kita keep monitoring untuk yakin bahwa tahun depan ekonomi full recover,” ucapnya. Tren penguatan itu diprediksi akan terus berlanjut sampai 2021. Terlebih jika vaksin sudah bisa disuntikkan ke masyarakat, IHSG diprediksi terus menguat dan ekonomi bisa pulih secara keseluruhan. “Kalau vaksinnya sudah ada dan terdistribusi dengan baik di Indonesia, semua sudah di vaksinasi, ekonomi akan recover dan ini akan pengaruh juga positif ke economy growth sama positif ke sentimen di Indonesia,” imbuhnya. Namun, ada risiko di depan mata yaitu konsumsi yang diprediksi masih lemah tahun depan. Penyebab turunnya daya beli masyarakat tersebut adalah tidak dinaikkannya Upah Minimum Provinsi (UMP) di mayoritas provinsi di Indonesia, mengingat adanya faktor COVID-19 yang masih melanda terutama dari sisi pengusaha.