Rabu, 31 Juli 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Kim Jong-Un Marah Soal Latihan Militer AS-Korsel, Rudal Korut Diluncurkan

Trump dan Kim Jong-un
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di wilayah perairan pantai timurnya, yang menurut militer Korea Selatan, merupakan peluncuran kedua dalam sepekan.
Kedua rudal itu diluncurkan dari wilayah Wonsan pada Rabu pagi.
Peluncuran rudal Korut pada minggu lalu merupakan aksi pertama semenjak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu pada Juni lalu.
Korea Utara menyebut peluncuran rusak tersebut sebagai "peringatan serius" kepada Seoul terhadap rencana latihan militernya dengan Washington.

Sebelumnya, Kim Jong-un menunjukkan kemarahan dengan menyebut latihan tahunan dan akan berlangsung hingga bulan depan itu sebagai persiapan untuk perang.
Apa yang terjadi pada Rabu di Wonsan, Korut?
Rudal tersebut diluncurkan pada pukul 05:06 dan 05:27 waktu setempat dari wilayah Kalma tidak jauh dari pelabuhan Wonsan, Korut.
Rudal itu terbang sejauh 250km dan mencapai ketinggian 30km sebelum menghunjam di Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).
Menteri pertahanan Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo mengatakan, rudal itu diidentifikasi sebagai tipe yang berbeda dari model sebelumnya.
BBC
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengkonfirmasi bahwa tidak ada dampak terhadap keamanan Jepang setelah peluncuran tersebut.
Enam hari yang lalu, Korea Utara menembakkan dua rudal jarak dekat, satu di antaranya menempuh jarak 690km dan lainnya 430 km.
Peluncuran itu adalah yang pertama semenjak Trump dan Kim menggelar pertemuan mendadak pada Juni di zona demiliterisasi (DMZ), teritori yang memisahkan kedua Korea, di mana mereka sepakat untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
Mengapa ini terjadi sekarang?
Pyongyang baru-baru ini lagi menyuarakan kemarahan atas rencana latihan militer antara Korea Selatan dan AS, kegiatan rutin tahunan yang berulangkali ditolak untuk dibatalkan, walaupun telah menurun intensitasnya secara signifikan.
Walaupun AS dan Korea Selatan menolak membatalkan latihan militer, seorang pengamat mengatakan skala latihannya dapat diturunkan.
"Korea Utara jelas marah karena AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer. Mereka akan melampiaskannya dengan uji coba rudal... dalam beberapa hari ke depan, sebelum latihan bersama itu dimulai awal Agustus," kata Harry Kazianis dari Centre for National Interest di Washington.
Kim Jong-un sebelumnya menunjukkan kemarahan dengan menyebut latihan tahunan dan akan berlangsung hingga bulan depan itu sebagai persiapan untuk perang. (Reuters)

"(Peluncuran rudal) itu merupakan pesan kepada Washington dan Seoul: hentikan latihan bersama atau kita akan terus memamerkan kemampuan militer ofensif kita sendiri," jelasnya.
Korea Utara menyebut latihan militer AS-Korsel itu sebagai "pelanggaran semangat" dari pernyataan bersama yang ditandatangani Trump-Kim pada pembicaraan tatap muka pertama mereka di Singapura tahun lalu.
Pyongyang juga telah memperingatkan latihan militer itu dapat mempengaruhi upaya dimulainya kembali perundingan denuklirisasi.
Sementara, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Senin bahwa ia berharap pembicaraan ini dapat dimulai "segera", tetapi tidak ada KTT lebih lanjut yang direncanakan.
Apa yang terbaru tentang hubungan AS-Korea Utara?
Tahun lalu, Kim mengatakan Korea Utara akan menghentikan uji coba nuklir dan tidak akan lagi meluncurkan rudal balistik antar benua.
Presiden AS, Donald Trump, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berjabat tangan di Desa Panmunjom, di dalam Zona Demiliterisasi (Reuters)

Namun, kegiatan nuklir tampaknya terus berlanjut, dan gambar satelit dari situs nuklir utama Korea Utara bulan lalu menunjukkan adanya aktivitas, yang menunjukkan bahwa negara itu dapat memproses ulang bahan radioaktif menjadi bahan bakar bom.
Pyongyang juga terus menunjukkan kemampuannya untuk mengembangkan senjata baru meskipun ada sanksi ekonomi yang ketat.
Negara ini sebelumnya juga meluncurkan rudal jarak pendek serupa pada Mei, yang merupakan uji coba pertama sejak peluncuran rudal balistik antar benua pada 2017.
Korea Utara juga memamerkan kapal selam baru pada pekan lalu, yang menurut pejabat Korea Selatan, mampu membawa hingga tiga rudal balistik

Selasa, 30 Juli 2019

SOLID BERJANGKA | Ajak Anak Muda Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Wali Kota Semarang Ajak Anak Muda Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Indonesia disebut akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2025 - 2035, yang mana masyarakat usia produktif lebih banyak dibandingkan nonproduktif. Melalui bonus demografi tersebut, Indonesia diprediksi akan menjadi negara besar dengan kekuatan tenaga muda yang sangat banyak. 

Namun di sisi lain, pada masa tersebut Indonesia juga akan menghadapi revolusi industri 4.0. Dengan adanya teknologi robotika yang mulai menggantikan peran manusia dalam berbagai pekerjaan, dikhawatirkan bonus demografi di era revolusi industri 4.0 akan membuat gelombang pengangguran besar di Indonesia.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Ketua Inovator 4.0 yang juga anggota DPR RI, Budiman Sudjatmiko mencoba untuk menjawab masalah itu. Melalui sebuah sebuah forum diskusi "Big Question: Society and The City 4.0", Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang dan Budiman mencoba mengajak generasi muda untuk memandang revolusi industri 4.0 dari sisi lain.

"Kalau bicara tentang revolusi industri 4.0 pasti anak muda bicaranya, aku kerja apa? Padahal sebenarnya banyak peluang yang dapat dimanfaatkan," ungkap Hendi dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7/2019).

Dirinya menceritakan, telah lama menyiapkan diri untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satu caranya yaitu dengan menggeser fokus kegiatan ekonomi Kota Semarang ke arah perdagangan dan jasa, khususnya pariwisata.

"Hospitality Industry termasuk tourism industry, tidak dapat digantikan oleh robot karena modalnya adalah keramah-tamahan. Untuk itulah industri ini dibangun di Kota Semarang, untuk memberikan peluang baru yang lebih besar," jelas Hendi.

Senada dengan Hendi, Budiman Sudjatmiko juga menegaskan jika adanya revolusi industri 4.0 justru memberikan peluang baru. Khususnya bagi para anak muda yang jumlah sangat besar dengan adanya bonus demografi.

"Memang ada konsekuensinya, tapi yang kita bicarakan, ada nggak kesempatannya? ada nggak peluangnya? Di dalam revolusi industri 4.0, semua orang belajar dari nol lagi. Orang-orang kaya lama, orang pinter lama belum mampu beradaptasi dengan perubahan," tuturnya.

Budiman menjelaskan jika di era revolusi industri 4.0, uang bukanlah menjadi modal terbesar, tetapi imajinasi yang menjadi kekuatan. Contohnya adalah Mark Zuckerberg dan Sergey Brin. Mereka tidak memulai Facebook dan Google dengan membuat pabrik, tapi memulai dengan imajinasinya.

Dari forum tersebut, Hendi mengharapkan banyak anak muda yang tergerak untuk berpartisipasi membangun Indonesia di era revolusi industri 4.0.

"Kemajuan teknologi ini bisa merambah ke semua sektor, contohnya mas Budiman yang mengelola ribuan BUMDes, dan  berkembang dengan peningkatan teknologi," pungkasnya. 

Senin, 29 Juli 2019

SOLID GOLD | Sambut Indonesia Emas 2045

Sambut Indonesia Emas 2045, BJ Habibie Minta SDM Ditingkatkan
SOLID GOLD MAKASSAR - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menyambangi kediaman Presiden ke-3 RI. Hammam datang bersama jajarannya dan peserta pelatihan kepemimpinan nasional.

Kepada hadirin, Habibie berpesan agar pembangunan di Indonesia juga harus berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Kita harus fokus pada kebijakan strategis. Strategis itu, dari seluruh pembangunan di bumi Indonesia, yang secara implisit mengarah pada pengembangan sumber daya manusia," kata BJ Habibie di Perpustakaan Habibie-Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2019).

Diketahui, pelatihan kepemimpinan nasional angkatan ke-42 ini mengangkat tema 'Manajemen Talenta Nasional untuk Indonesia Emas 2045'. Tema ini diangkat terinspirasi dari pidato Visi Indonesia yang digaungkan Presiden.

Para peserta berasal dari seluruh kementerian/lembaga dan daerah. Selain itu, turut hadir Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI Tri Widodo Wahyu Utomo.

Dalam diskusi, Habibie mengatakan pengembangan SDM hanya akan tercapai bila sebuah keluarga ada dalam kondisi sejahtera. Ia pun menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan akses informasi yang tepat.

"Hal ini hanya bisa dilaksanakan kalau dibesarkan dalam keluarga sejahtera, kalau orang tua memberikan informasi tepat," sambungnya.

Selain itu,melihat pendidikan dan kebudayaan juga memiliki tempat penting dalam pembentukan kualitas diri seseorang. Dia mengatakan peningkatan SDM juga dapat dilakukan jika tersedianya lapangan kerja.

"Dan ketiga pendidikan yang baik, kebudayaan yang baik. Kalau itu belum cukup, ya butuh lapangan kerja untuk jadi orang," lanjut Habibie.

Penyerapan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia sendiri pun, dinilai Habibie, hanya akan bisa tercapai bila generasi sebelumnya menguasai kebutuhan dalam negeri secara mandiri. Habibie meminta para calon pemimpin berani menghadapi tantangan.

"Kalau kita semua kita kuasai dari yang kita butuhkan, katakanlah 70, persen, 30 persen masih kita impor, karena belum bisa kita buat karena terlalu mahal. Tapi, dari 70 persen itu, ya Anda yang menikmati lapangan kerja kita, untuk anak-cucu kita," paparnya.

"Harus berani! Apa pun yang terjadi, hadapi. Kita punya hak, bukan punya kewajiban," seru Habibie.

Jumat, 26 Juli 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | "Dua Garis Biru", Kehamilan Remaja, dan Kegagapan Kita

Dua Garis Biru, Kehamilan Remaja, dan Kegagapan Kita
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Permasalahan yang diangkat dalam film Dua Garis Biru karya sdfragara Gina S Noer yang kini tengah menjadi kontroversi di masyarakat adalah masalah yang kerap saya temui dalam dunia profesi yang saya geluti. Sebagai psikolog yang berpraktik di puskesmas, amat mudah bagi saya menemukan remaja-remaja belasan tahun yang "terpaksa" mengikuti konseling catin (calon pengantin) dan konseling bumil (ibu hamil) di puskesmas.

Isu kehamilan remaja itu nyata dan dekat dengan sekitar kita. Hanya saja, kita sering menganggapnya jauh dan tak akan terjadi pada keluarga kita. Bagaimana pun, Dua Garis Biru mengangkat tema yang sangat jarang dibicarakan secara terbuka. Ketika tema tersebut diangkat ke dalam film, amat menarik mengamati respons-respons penonton yang kebanyakan berusia muda.

Tak dapat ditampik, Dua Garis Biru memang film yang menguras air mata. Tak heran jika sepanjang film terdengar suara srat-srot-srat-srot penonton yang menarik ingusnya. Tapi, bukan berarti film ini disajikan tanpa humor. Pada adegan-adegan tertentu, gedung bioskop riuh dengan tawa penonton. Humor yang ditawarkan oleh Dua Garis Birumemang lucu, tapi jika kita memahami apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga yang berurusan dengan isu kehamilan remaja, humor itu lebih membuat kita ingin menangis daripada tertawa.

Salah satu adegan yang memancing gelak tawa penonton adalah adegan ketika ibunya sang tokoh utama Bima, yang diperankan oleh Cut Mini, histeris memaksa Bima mengaku bahwa ia telah menggunakan narkoba. Tanpa berusaha memahami apa permasalahannya, tanpa memberi Bima kesempatan untuk menjelaskannya, ibu Bima langsung melaporkan Bima telah menggunakan narkoba pada bapaknya yang baru saja bergabung bersama mereka. Adegan ini memang menggelikan dan sangat komikal. Tapi, jika diri kita yang berada dalam posisi Bima, apakah kita masih bisa tertawa?

Frekuensi yang Sama

Berada dalam satu frekuensi yang sama adalah sesuatu yang amat mahal bagi orangtua dan anak remajanya. Tak semua orangtua dan remaja bisa berhasil menumbuhkan empati dan pengertian di antara keduanya. Jika mau jujur, lebih sering orangtua dan remaja saling menahan bara panas, bukan?

Di kehidupan nyata, amat banyak orangtua yang mengalami hambatan dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan anaknya yang memasuki usia remaja. Perubahan-perubahan remaja sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif ketimbang memandang perubahan itu sebagai bagian dari proses perkembangan remaja.

Emosi sering kali terpantik ketika menghadapi perilaku-perilaku remaja yang dianggap menyebalkan. Kemarahan dan pertengkaran antara orangtua dan anak remaja semakin menjauhkan hubungan keduanya. Padahal, tanpa kemarahan pun, remaja secara alami dengan sendirinya menjauhkan diri dari orangtua.

Secara normatif, orangtua memang pelindung dan penanggung jawab bagi anak remajanya. Namun pada kenyataannya, lebih sering kita temui anak remaja yang merasa tidak aman dan tidak nyaman dengan orangtuanya. Seperti halnya Bima yang tidak mampu berterus terang pada orangtuanya tentang apa yang telah terjadi, meskipun sebenarnya ia sangat membutuhkan bantuan agar dapat keluar dari permasalahannya. Bagi saya, adegan Bima yang secara tersirat menjelaskan pada ayahnya bahwa ia telah melakukan kesalahan besar tanpa ayahnya menyadarinya adalah adegan yang membuat perih di ulu hati.

Adegan lain yang membuat para penonton tertawa adalah adegan-adegan yang menggambarkan hubungan antara Bima dan kakaknya, Dewi. Dewi yang masuk ke kamar Bima dengan wajah kusut dan tiba-tiba memukul Bima tanpa aba-aba tak pelak memancing gelak tawa penonton. Alih-alih ikut tertawa, saya justru terpana. Saya kira, jika penonton berada di posisi Dewi, memang hal itulah yang ingin mereka lakukan. Marah sekali rasanya jika kita terseret masalah yang tidak kita perbuat. Mengapa kita harus ikut menanggung masalah yang bukan kita penyebabnya?

Adegan perjumpaan pertama Bima dan Dewi adalah adegan yang paling membuat saya takjub dengan film Dua Garis Biru. Saya mengenal seorang kakak dari remaja yang hamil di luar nikah yang melakukan semua hal persis sama seperti yang dilakukan oleh Dewi pada Bima. Mulai dari kemarahan mengapa adiknya sangat bodoh berhubungan badan tanpa pengaman, dan perasaan sebaiknya sang adik tidak terlahir ke dunia ini agar ia tak perlu ikut menanggung aib keluarga yang memalukan.

Bisa Didiskusikan

Tokoh Dewi menggambarkan secara baik bagaimana isu kehamilan remaja tidak hanya menimbulkan dampak bagi remaja dan orangtuanya, tapi juga berdampak bagi seluruh anggota keluarga. Kemarahan, kekecewaan, dan mungkin penderitaan tidak hanya milik si remaja yang merasa menyesal atau orangtua yang merasa gagal. Ada saudara yang juga merasa sangat marah dan kecewa dan harus berproses mencapai pemaafan. Meski kemarahan Dewi dikemas secara lucu, tapi respons-respons yang ia tunjukkan sangatlah riil. Jika kita yang menjadi Dewi, lagi-lagi rasanya kita tak mungkin tertawa.

Banyak adegan-adegan lain yang berhasil memicu gelak tawa penonton, tapi jika dimaknai lebih dalam sebenarnya peristiwa yang membuat hati terasa diiris-iris. Cukup dua adegan saja yang dikupas agar tak membuat tulisan ini menjadi spoiler. Ada banyak yang bisa didiskusikan oleh orangtua dan remaja setelah menonton film ini.

Respons yang ditunjukkan oleh penonton yang kebanyakan remaja akhir atau dewasa awal mengkonfirmasi apa yang ingin dikemukakan oleh Gina S Noer dalam filmnya, bahwa banyak dari kita yang memang gagap dengan isu seksual, kehamilan remaja, dan hubungan anak remaja dan orangtua. Kita tak membicarakan seks karena itu tabu, tak membicarakan kehamilan remaja karena amit-amit terjadi pada keluarga kita, dan kemarahan anak dapat membuatnya diganjar neraka.

Saya tak bisa tertawa menyaksikan film ini. Bagi saya, tidak ada yang lucu dari film Dua Garis Biru. Dari awal hingga akhir saya hanya menangis, menangis, dan menangis saja.

Kamis, 25 Juli 2019

PT SOLID BERJANGKA | Manuver Trump Pasok Amunisi ke Saudi

Manuver Trump Pasok Amunisi ke Saudi
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - melakukan manuver terkait pasokan amunisi ke Arab Saudi. Trump melakukan veto terhadap tiga resolusi Kongres AS yang memblokir penjualan senjata ke Raja Salman itu.

Veto Trump ini diumumkan melalui surat yang dikirimkan kepada Senat AS pada Rabu (24/7) waktu setempat. Ini merupakan ketiga kalinya Trump memakai hak vetonya sejak menjabat pada Januari 2017.

"(Resolusi-resolusi itu) melemahkan daya saing global Amerika dan merusak hubungan penting yang terjalin dengan sekutu dan mitra kita," sebut Trump dalam suratnya kepada Senat AS seperti dilansir AFP, Kamis (25/7/2019).

Resolusi Kongres AS ini menjadi teguran keras untuk Trump. Pemerintahan Trump sebelumnya mengambil langkah luar biasa dengan melewati legislator dalam menyetujui penjualan senjata pada Mei.

Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pemerintah hanya merespons situasi darurat yang dipicu oleh musuh Saudi yaitu Iran. Tetapi para anggota parlemen AS termasuk sejumlah senator dari Partai Republik menyebut tidak ada dasar hukum yang sah untuk menghindari Kongres AS, yang memiliki hak untuk menolak penjualan senjata itu.

Pada bulan lalu, Senator Lindsey Graham dari Partai Republik sempat menyampaikan peringatan keras ke Saudi. Graham berharap voting melawan penjualan senjata akan 'mengirim sinyal ke Arab Saudi bahwa jika Anda bertindak seperti yang Anda lakukan, tidak ada ruang untuk hubungan strategis'.

Pernyataan itu disampaikan Graham merujuk kepada pembunuhan brutal wartawan senior Saudi, Jamal Khashoggi, di Turki oleh agen-agen Saudi. Hal itu memicu kemarahan parlemen AS dan menimbulkan krisis besar hubungan Saudi dengan negara-negara Barat.

Sejumlah pihak mengkritik penjualan senjata tersebut akan memicu perang di Yaman. Apalagi, Saudi saat ini memimpin koalisi militer yang didukung AS, yang bertempur melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran. PBB menyebut konflik Yaman menyebabkan krisis kemanusiaan terparah di dunia.

Tetapi dalam suratnya, Trump berkukuh menyatakan larangan penjualan senjata 'kemungkinan akan memperpanjang konflik di Yaman dan memperdalam penderitaan yang disebabkannya'.

"Tanpa amunisi yang dipandu-secara-presisi, lebih banyak -- bukan lebih sedikit -- warga sipil kemungkinan akan menjadi korban jiwa," sebutnya.

Trump juga menyinggung Iran dalam suratnya yang membenarkan veto tersebut. "Saudi dan UAE adalah benteng dalam menghadapi aktivitas merugikan Iran dan proxy-nya di kawasan tersebut," tulis Trump dalam suratnya.

Trump mengatakan pemblokiran yang dilakukan Kongres AS melalui resolusi-resolusinya justru akan menghalangi peningkatan 'kemampuan untuk menangkal dan mempertahankan diri terhadap ancaman-ancaman ini'.

Rabu, 24 Juli 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Puncak Latihan Angkasa Yudha 2019 TNI AU Ditutup Fire Power Demo

Puluhan Pesawat Tempur TNI AU Latihan Pertempuran Udara di Lumajang
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menggelar latihan di Air Weapon Range (AWR), Desa Pandan Wangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang. Puluhan pesawat tempur dikerahkan dalam latihan ini.

Kegiatan puncak TNI AU yang menampilkan "fire power demo (FPD)" atau demo penembakan udara secara langsung, disaksikan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KASAU Marsekal TNI Yuyu Yustina serta sejumlah pejabat di TNI AU.

Dalam latihan Fire Power Demo 2019 ini, TNI AU mengerahkan sebanyak 42 pesawat tempur berbagai jenis, 12 pesawat angkut, 5 helikopter, dan dua pesawat intai. Pesawat tempur yang dilibatkan antara lain, 6 pesawat Sukhoi 27/30, 14 pesawat F-16 Faighting Falcon, 8 pesawat T-50i Golden Eagle, 8 pesawat Hawk 100/200 dan 6 pesawat Super Tucano EMB-314.

Sementara untuk pesawat intai, dikerahkan satu unit pesawat Boeing 737-200, dan satu unit Pesawat Tanpa Awak (PTTA). Sedangkan jumlah personel yang dilibatkan, mencapai 2.400 orang.

"Dalam latihan ini kita melibatkan sekitar 2.400 personel TNI AU, 42 pesawat tempur berbagai jenis, 12 pesawat angkut serta lima helicopter," ujar Direktur latihan Denseskoau Marsda TNI Donny Ermawan dalam paparannya di depan Panglima TNI, Rabu (24/7/2019).

Dalam latihan angkasa yudha ini, disimulasikan kegiatan operasi udara, mulai dari pengintaian menggunakan PTTA dan pesawat Boeing 737-200, pengeboman oleh pesawat-pesawat tempur, dan infiltrasi oleh Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU melalui penerjunan dari pesawat angkut berat C-130 Hercules serta pembebasan sandera oleh Paskhas TNI AU.

Latihan angkasa yudha ini meliputi latihan posko, manuver lapangan serta fire power demo. Kegiatan latihan ini merupakan bagian akumulasi latihan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut yang bertujuan untuk uji doktrin swabuana paksa serta meningkatkan kemampuan prajurit TNI AU dalam mempertahankan kedaulatan udara Tanah Air.

"Baru saja kita laksanakan fire power demo dalam tajuk angkasa yudha 2019. Angkasa yudha adalah bagian akumulasi latihan secara bertahap bertingkat dan berlanjut, latihan angkasa yudha meliputi latihan posko, manuver lapangan dan fire power demo semua diarahkan uji doktrin swabuana paksa," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Panglima TNI merasa puas dengan kegiatan Fire power demo yang dilakukan baik oleh pesawat tempur, manuver tembakan baik udara maupun darat karena seluruh target 98 persen hancur.

"Saya merasa bangga kepada TNI AU karena target 98 persen hancur dan ini bukti bahwa TNI AU professional dan mampu menggunakan alutsista dengan baik," ujar Panglima TNI.            

Selasa, 23 Juli 2019

SOLID BERJANGKA | Rudal Peringatan Panaskan Hubungan Rusia-Korea Selatan

Rudal Peringatan Panaskan Hubungan Rusia-Korea Selatan
SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Hubungan Korea Selatan (Korsel) dengan Rusia mendadak memanas. Rudal peringatan dilepaskan oleh Korsel ke arah pesawat militer Rusia. Pasalnya, pesawat militer Rusia dianggap telah melanggar batas wilayah udara negeri gingseng itu.

Sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press, Selasa (23/7/2019), Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataannya menyebut tiga pesawat militer Rusia awalnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korsel di perairan sebelah timur negara itu. Tiga pesawat tersebut yakni, dua pesawat pengebom Tu-95 dan satu pesawat pengintai airborne A-50.


Sejumlah jet tempur Korsel dikerahkan untuk melepaskan tembakan peringatan ke arah pesawat itu. Laporan Associated Press yang mengutip seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel menyebut jet-jet tempur Korsel, termasuk F-16, menembakkan 10 suar dan 80 peluru dari senapan mesin sebagai tembakan peringatan.

Menurut pejabat pertahanan itu, pesawat militer Rusia sempat meninggalkan area namun kembali melanggar wilayah udara Korsel pada Selasa (23/7) waktu setempat. Jet tempur Korsel pun kembali melepas tembakan peringatan. Namun, tiap tembakan rudal dilepaskan oleh Korsel, Rusia tidak membalasnya. Rusia seperti tak menggubris serangan tersebut.


Sementara itu, sejumlah pejabat Korsel menyebut insiden ini merupakan kali pertama sebuah pesawat militer Rusia melanggar wilayah udara Korsel. Wilayah udara Korsel yang dilanggar pesawat militer Rusia itu berada di atas gugusan kepulauan yang dikuasai Korsel, yang terletak di antara wilayah Korsel-Jepang dan menjadi sengketa kedua negara. Rusia tidak terlibat dalam sengketa tersebut.

Menanggapi serangan rudal Korsel itu, Rusia pun bereaksi. Rusia melalui otoritasnya, membantah bahwa pesawat militernya telah melanggar wilayah udara Korea Selatan (Korsel). Rusia menegaskan pesawat militernya hanya melakukan latihan terencana di atas perairan internasional.

"Dua pesawat pengebom strategis Tu-95 dari pasukan dirgantara Rusia melakukan penerbangan terencana di wilayah udara yang ada di atas perairan netral Laut Jepang (Laut Timur)," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir AFP, Selasa (23/7/2019).

Dalam pernyataannya, Rusia juga menepis tuduhan soal jet-jet tempur Korsel yang melepaskan tembakan peringatan ke arah pesawat militernya. Kementerian Pertahanan Rusia menilai jet-jet tempur Korsel itu melakukan 'manuver-manuver tidak profesional' dengan terbang di jalur pesawat militer Rusia. Bahkan, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan jet-jet tempur Korsel menjadi ancaman bagi personel militer mereka.

Ditegaskan juga oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pesawat-pesawat pengebomnya tidak melenceng dari jalur penerbangan yang telah direncanakan dan berada dalam jarak 25 kilometer dari gugusan kepulauan yang dikuasai Korsel. "Ini bukan pertama kalinya pilot-pilot Korea Selatan berupaya, tapi tidak berhasil, untuk mengganggu penerbangan pasukan udara Rusia di atas perairan netral Laut Jepang (Laut Timur)," tegas Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

Untuk diketahui, hubungan antara Korsel dan Rusia selama ini terjalin cukup baik. Bahkan, pada tahun 2017, Duta Besar Korea Selatan untuk Rusia, Woo Yoon-Keun pernah menyebut Rusia adalah negara yang punya peran dalam penyelesaian konflik antara Korsel dengan Korea Utara.

Senin, 22 Juli 2019

SOLID GOLD | ACT Beri Penghargaan kepada 'The Excocet' Ellyas Pical

ACT Beri Penghargaan kepada The Excocet Ellyas Pical
SOLID GOLD MAKASSAR - Tim Mobile Social Rescue (MSR)-ACT memberikan tanda penghargaan kepada atlet veteran Indonesia, di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Penghargaan berupa bantuan dana ini merupakan program lanjutan dari kerjasama Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Kitabisa.com dan Grab Indonesia.

Program Penghargaan Atlet Veteran tahun 2019 ini bertujuan untuk menghargai perjuangan para atlet veteran yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Dari tujuh atlet veteran, ACT turut menyambangi Ellyas Pical, Sang legendaris tinju yang pernah membawa nama Indonesia ke kancah dunia.

Ia terkenal dengan julukan 'The Exocet', atas kecepatan dan kekuatan pukulannya yang seperti rudal asal Prancis. Dalam usia yang tidak lagi muda, Ellyas masih dapat mengingat baik cerita-cerita dibalik piagam yang berjejer di lemarinya dan bagaimana awal berkarir.

Ellyas menceritakan kisah-kisahnya semasa masih berlaga di arena tinju. Dia pun menjelaskan bagaimana ia mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Chun Du Jo.


Pertandingan itu merupakan kejuaraan dunia tinju kelas bantam junior versi IBF, 3 Mei 1983 lalu.

"Ketika dia memukul saya, saya menghindar lalu mundur sedikit. Kemudian saya kasih dia hook tepat di rahang kanannya. Setelah itu langsung KO dia," ujar Ellyas dalam keterangan tertulis, Senin (22/7/2019).

Pikiran menjadi petinju terbesit di benak Ellyas Pical pada saat ia baru berumur 14 tahun. Selain karena hobi, pada masa itu ia melihat Muhammad Ali bertanding di layar kaca.

Terinspirasi dengan Ali, ia kemudian bercita-cita untuk menjadi juara dunia dalam cabang olahraga tinju. Meskipun awalnya keputusan tersebut sempat tidak disetujui orangtuanya.

"Mama saya tidak mau, lalu ada adiknya mama saya (paman) yang bilang 'Jangan ditolak-tolak. Kalau anak (kamu) mau kenapa harus ditolak? Dia ingin menjadi atlet, ya biarkan saja dia berjalan. Mudah-mudahan dia bisa menjadi orang yang baik, lalu terkenal. Eh, betul terjadi," kenangnya.

Pada akhirnya, pamannya yang menggembleng fisik Ellyas hingga menjadi atlet tinju profesional. Ia menambahkan, latihan yang disiplinlah yang menjadi kunci suksesnya untuk memenangkan pertandingan. Persiapan latihan selalu dilakukan minimal enam bulan sebelum pertandingan berlangsung.

"Memang latihan itu mesti kita persiapkan dari awal sebelum pertandingan, kita harus persiapkan dari bawah (arena tinju). Supaya kalau kita sudah dalam pertandingan kan sudah kuat, stabil, stamina sudah bagus. Tapi kalau tidak latihan dari bawah, tidak akan bisa maju," ungkapnya.



Walaupun Ellyas telah memutuskan pensiun pada tahun 1993 lalu, semangat Ellyas Pical masih sama besarnya pada olahraga ini. Kini, ia masih aktif bekerja di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Sejalan dengan itu, Tim Program MSR-ACT, Dayani berharap semoga penghargaan yang sudah diberikan dapat menambah kebahagiaan para atlet.

"Terutama kepada Pak Ellyas, semoga dalam melatih atlet muda dapat menemukan bibit unggul untuk Indonesia ke depannya. Terlebih, ke depannya semoga lebih banyak lagi perusahaan lain yang bekerjasama dengan ACT dan dapat terus memberikan penghargaan kepada para mantan atlet," ungkapnya.

Ellyas pun mengaku merasa senang dengan adanya penghargaan ini, "Saya merasa bangga karena diperhatikan oleh ACT, Grab, dan Kitabisa.com dan masyarakat yang mendukung saya dan keluarga saya melalui penghargaan ini.

"Saya harap atlet-atlet generasi muda, kalau ingin menjadi atlet yang baik, harus berlatih sungguh-sungguh supaya bisa mengharumkan nama bangsa. Saya harap juga mereka selalu bekerja keras, berlatih yang baik. Saya akan selalu beri mereka semangat, agar bisa mengharumkan nama bangsa dan negara," pungkasnya.

Jumat, 19 Juli 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Jejak Candi Zaman Hindu Ditemukan di Brebes

PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Sebuah puing reruntuhan candi kuno ditemukan di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Puing-puing yang terdiri batu bata dan batu andesit ini masih diteliti Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.

Reruntuhan candi beserta arca itu diperkirakan merupakan peninggalan zaman Hindu klasik sekitar abad VII-XIII Masehi.

Puing bekas bangunan ini ditemukan di kawasan hutan milik Perhutani di Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong. Awalnya ditemukan arca dan umpak (pondasi candi) di lokasi tersebut.

Kepala Bidang Kepurbakalaan, Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Wijanarto menjelaskan, temuan di Desa Galuh Timur ini berawal dari kegiatan inventarisasi bukti sejarah desa. Kegiatan ini melibatkan aparat desa, petugas Perhutani serta masyarakat. Mereka kemudian mendapat laporan dari warga bahwa ada puing bangunan kuno yang ditemukan beberapa waktu lalu.

"Bangunan yang diperkirakan situs tersebut berukuran sekitar 8×8 meter dengan bentuk segi empat. Kedalaman diperkirakan sampai 7 meter. Sebenarnya, situs ini sudah pernah ditemukan pada tahun 1970 namun oleh warga, diambil bagian puingnya. mungkin mengira bukan peninggalan sejarah," kata Wijanarto, Jumat (19/7/2019).

Selain puing bangunan candi, di lokasi yang sama ditemukan pula arca Dwarapala dan bekas sumur berbentuk segi empat. Dijelaskan, untuk bahan dasar bangunan candi ini terbuat dari dari batu bata merah, bukan batu andesit. Sementara, arca Dwarapala yang ditemukan terbuat dari batu andesit. 

Peninggalan sejarah yang ditemukan ini, kata Wijanarto menunjukan peta kekuasaan hindu klasik di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Hal ini dibuktikan dengan temuan temuan lain seperti contohnya Candi Pangkuan di Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan, Arca Lumpang Jaran di Desa Laren Bumiayu dan arca Ganesha yang di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan.

"Temuan ini memiliki arti penting. Ini membuktikan bahwa wilayah Jawa Tengah bagian selatan terdapat temuan peninggalan hidnu klasik. Dari sisi kekuasaan, kemungkinan mempertautkan pengaruh kerajaan di wilayah Pasundan seperti kerajaan Galuh yang punya pengaruh dari wilayah Jawa Barat selatan sampai Jawa Tengah bagian selatan (Brebes dan Banyumas)," ungkap dia.

Saat ini, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) masih meneliti temuan ini. Namun diperkirakan, puing candi dan arca ini merupakan peninggalan hindu klasik abad VIII sampai XIII.

Penemuan struktur bangunan yang diduga merupakan bagian candi hindu di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes mengejutkan warga.
Busro, 57, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, struktur bangunan candi tersebut ditemukan berada di tengah hutan jati Perhutani, wilayah Dukuh Kalipucung, desa setempat.

"Awalnya ditemukan beberapa bagian arca (patung), selanjutnya kembali ditemukan komponen batuan yang mirip dengan batu pada bangunan candi," ungkapnya.

Dari temuan itu, lanjut dia, warga kemudian berupaya mencari tahu dengan jalan menggali tanah di sekitar lokasi penemuan awal 

Kamis, 18 Juli 2019

PT SOLID BERJANGKA | Melihat Trans-Nasionalisme Bekerja

Melihat Trans-Nasionalisme Bekerja
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Sejak awal era 1980-an mulai populer paradigma trans-nasionalisme menggeser mantra nasionalisme yang ramai dirayakan sejak berakhirnya era kolonialisme. Nasionalisme melihat kepentingan dalam negeri lebih utama di atas kepentingan bangsa lain. Sementara trans-nasionalisme bukan berarti mengabaikan kepentingan dalam negeri, tapi melihat dunia yang tak terpisah-pisah, saling terkait, tak ada satu pun yang bisa mengisolasi diri karena saling membutuhkan. Tentu saja meredupnya paradigma nasionalisme dan populernya pandangan trans-nasionalisme tak lepas dari kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi. 

Orang Malaysia, Hong Kong, Taiwan tidak bisa hidup tenang dan maju industrinya tanpa keuletan tenaga kerja dari Indonesia dan Filipina. Sama halnya seperti Saudi dan negara Timur-Tengah lainnya yang mempekerjakan sekitar dua juta TKI. Indonesia sendiri bisa tidak akan aman jika membiarkan jutaan tenaga produktifnya menganggur di kampung tanpa pekerjaan dan penghasilan yang memadai. Menyalurkan mereka ke negeri yang membutuhkan itu termasuk solusi yang realistis. Anak-anak di kampung-kampung butuh aliran cash yang pasti untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Jutaan warga Indonesia yang berada di luar negeri telah membantu menghidupkan perekonomian desa-desa di Jawa, menghidupkan ekonomi nasional sekaligus negeri-negeri yang mereka datangi.

Ada kesan sementara menjadi TKI adalah pekerjaan hina karena menjadi babu di negara lain. Ini perspektif nasionalisme yang tidak sepenuhnya benar. Sejak era teknologi digital, TKI baik sebagai pekerja kelas bawah atau profesional mengalami perubahan cara hidup sebagai kaum migran yang berbeda dari era sebelumnya.

TKI sekarang tidak seperti dulu lagi yang terisolasi dan menderita karena kultur yang berbeda, menderita dalam kesepian dan keterasingan. Mereka meski berada di Taiwan, Hong Kong, atau Saudi dapat setiap hari menghubungi keluarga dan orang-orang tercinta di Indonesia dengan video call. Mereka juga tetap bisa mempraktikkan kultur dan tradisi Indonesia, seperti memasak makanan Indonesia, menyanyi, dan berpakaian ala orang Indonesia. Mereka bisa berasosiasi dan berserikat memenuhi ruang ruang publik di negara barunya. Tentu ada kasus-kasus pengecualian, namun begitulah tren umumnya. Minoritas di negara asing bukan masalah.

Kecuali Saudi, negara-negara penerima TKI umumnya juga tidak gegabah mengundang TKI untuk menelantarkannya. Badan-badan internasional terkait hak asasi dan perlindungan buruh dan imigran juga turut melakukan monitor. Kata banyak ahli migrasi internasional, kebanyakan kaum migran sekarang hanya satu kakinya saja yang berada di negeri asing, tetapi kaki yang lain berada di negeri asalnya.

Indonesia butuh Eropa, China, dan AS yang mau menampung komoditas-komoditas pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, kerajinan. Tanpa pasar yang terbuka dari negeri-negeri tersebut, kelapa sawit tembakau, karet, kopra, kopi akan menumpuk dan membusuk di gudang dan sawah kita. Para petani, nelayan, dan kaum pekerja lainnya di Indonesia tak bisa menikmatinya. Sebaliknya juga Eropa, China, AS butuh Indonesia untuk pemasaran komoditas mereka yang belum bisa disaingi produk Indonesia.

Mereka juga butuh nikel, timah, batubara dari Indonesia untuk bahan industrinya. World Cup 2018 kemarin memang diadakan di Rusia, tapi jangan lupa si kulit bundarnya disuplai dari Tasikmalaya. Pun lomba bulutangkis internasional, shuttlecock-nya didatangkan dari perusahaan di Tegal yang menghimpun bulu-bulu angsa dari seluruh Indonesia. Semua saling terhubung dan membutuhkan.

Ingat, krisis industri China 2009 kemarin yang disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik (menurunnya daya beli) mengakibatkan banyak pabrik tutup dan membatasi produksi. Kondisi ini berefek domino. Pasar global lesu, ekspor komoditas ke negara terbesar di dunia itu terkoreksi, harga minyak turun, panen sawit rugi, kamar hotel sepi, padi dan cabe tak terbeli. Kejadian utamanya di Beijing, tapi efeknya sampai ke lorong-lorong toko elektronik di Glodok hingga warung kopi di sudut pulau kecil di Nusantara.

Jika saja Donald Trump tetap berparadigma nasionalisme eksklusif (yang rasis), hanya mementingkan dalam negeri, harusnya ia tak peduli dengan ancaman negara-negara lain dengan menghentikan operasional pesawat BOEING 737 MAX. Sebaliknya, ia bisa saja menekan negara-negara konsumen BOEING tersebut dengan misalnya memboikot balik produk ekspor dari negara-negara pemesan atau mengembargo bantuan teknologi suku cadang mesin-mesin berat. Dia bisa bilang, "Anda sudah janji mau beli produk saya, sekarang mau batalin. Saya bisa setop kebutuhan suku cadang senjata, mesin mobil, pesawat, senjata tentara kalian."

Atau bisa saja demi alasan nasionalisme Trump memaksa Facebook, Google, dan Microsoft berhenti melayani market mereka di negara-negara yang ngeyel atau bahkan mensuplai data privat warga dunia untuk kepentingan AS. Jelas, di zaman yang tak terbatas informasi dan komunikasi seperti sekarang tidak mungkin Trump bertindak nekat. Berapa puluh juta tenaga warga Amerika yang terserap di industri-industri besar tersebut dari hulu ke hilir.

AS bisa punya nuklir, tapi rakyat yang lapar dan butuh pekerjaan di dalam negeri bisa membuat kekuatan nuklir tak berfungsi. Kalaupun nekat (dan tidak mungkin), industri pesaing di negara-negara lain sudah otomatis mempunyai kesempatan lebih maju dan sekaligus menenggelamkan industri Amerika secara pelan-pelan. Berubahnya pendirian Trump dengan menghentikan penerbangan Boeing 737 MAX adalah karena tekanan solidaritas lintas batas negara. Meski korban pesawat jatuh sebagian besar dari Indonesia dan Ethiopia, tapi soliditas negara-negara lain yang bersatu dalam duka mampu membuka mata "nasionalisme" Donald Trump.

Di sinilah trans-nasionalisme bekerja. Tidak ada yang bisa berdiri sendiri tanpa keterlibatan bangsa lain. Di era trans-nasional kita tidak bisa berpikir "pokoknya demi kepentingan domestik", dan mencurigai bangsa dan pihak lain. Kita tidak bisa melihat sisi ancaman saja dari masuknya investor-investor dan kerja sama asing di Indonesia tanpa melihat begitu banyak manfaat dari dana yang mereka gelontorkan dan technological skill yang mereka transfer.

Jika kita "ngeyel" mencurigai kerja sama industri/investor China, US, dan Eropa, maka Vietnam, Thailand, Filipina, Burma, dan negara-negara lain siap menampung mereka dan memberi manfaat besar kepada negara dan warganyanya sekaligus melejitkan potensinya meninggalkan Indonesia yang tertutup dalam tempurung nasionalismenya. Jika kita "ngotot" menutup Bali, Bandung, Raja Ampat untuk turis-turis China, mereka bisa ke Maldives, Thailand, Vietnam, Malaysia, atau ke Filipina.

Bisakah sekarang kita hidup hanya dengan wawasan nasionalisme saja tanpa kesadaran trans-nasionalisme? Misalnya menyimpan pemikiran hanya mau memakai produk-produk Indonesia saja? Memang benar baju dibeli di Tanah Abang (yang sebagian besar diimpor dari China), tapi benang, kancing, cetakan pewarna kain, dan mesin pembuat kainnya mungkin dari China, Jepang, dan Jerman. Tidak ada negara satu pun di dunia yang bisa menafikan peran bangsa dan negara lain.

Satu bangsa atau satu nasionalisme sebenarnya hanya sebuah imajinasi masyarakat saja, begitu kata Benedict Anderson (1983). Sebelum era modern kita terpisah-pisah berdasarkan klan dan suku, lalu setelah bertemu dengan klan dan suku yang lain kita disatukan oleh "imajinasi" ideologi nasional bangsa. Pada perkembangannya nasionalisme sering ditafsirkan sebagai ideologi kelompok dominan. Nasionalisme Amerika dan Australia artinya supremasi kulit putih, begitupun India (Hindu), Malaysia (etnis Melayu), Israel (Yahudi), dan Indonesia (Jawa, masa Orde Baru). Di mana ideologi nasionalisme menguat, kelompok minoritas tertindas.

Sekarang setelah samudra, gunung, jurang, dan awan tersambung oleh saluran komunikasi internet dan satelit di angkasa, masihkah relevan kita bicara berbuih-buih tentang nasionalisme dalam arti yang sempit (proteksi identitas nasional)? Masih relevankah kita membenci kedatangan sejumlah kecil orang asing, sementara anak-anak kita menjadi minoritas sedang belajar dan bekerja di negeri asing? Maukah anak-anak kita yang minoritas di luar negeri didiskriminasi, direndahkan, dan dicurigai?

Begitupun sama, saya kira, perasaan setiap manusia atas saudara-saudaranya di negeri kita. Nasionalisme dan trans-nasionalisme harus didudukkan sesuai porsinya. Peristiwa penanganan pascabencana Tsunami di Aceh yang melibatkan warga dunia secara global memperlihatkan nasionalisme saja tidak cukup untuk menjelaskan sukarela kerja sama warga dunia.

Thomas Friedman dalam bukunya The World is Flat (2005) menjelaskan metafora "bumi datar". Menurutnya apa yang terjadi di sudut suatu bangsa secara transparan dapat terlihat oleh dari horizon mana pun. Artinya juga, apa yang terjadi di sudut dunia selalu terhubung dengan sudut bumi lainnya. Friedman pun mengatakan entitas sosial apapun tanpa memperhatikan gejala global ini akan terlindas zaman. Hubungan manusia sekarang ini tidak mungkin bisa dibatasi secara sederhana oleh batas teritori atau kelompok komunal lainnya. Sekarang hubungan antarmanusia sudah menembus dinding-dinding kamar pribadi dan hanya mereka yang sadar akan fenomena tersebut yang dapat survive.

Perlu ditegaskan di sini bahwa selain perspektif nasionalisme yang selalu digembar-gemborkan para politisi menjelang kontes politik nasional di Indonesia, perlu kita melihat kecenderungan trans-nasional yang tidak bisa dihindari. Semua negara bermain di ranah tersebut untuk bisa meraih sebanyak-banyak keuntungan demi masa depan bangsanya. Tak ada satu pun negara yang tidak ingin berdaulat secara ekonomi, ketahanan, dan politik. Namun pertahanan yang lebih penting di era trans-nasional sekarang ini adalah jaminan kesejahteraan bagi warganya. Alih-alih memproteksi diri, mengisolasi, bermanyun-manyun karena selalu curiga dengan asing, lebih baik kita bermain aktif melintas batas teritorial, meliuk, menari, bermanuver dengan takdir baru dunia yang semakin tak terbatas.

Kedatangan produk asing, turis, dan profesional asing seperti dokter, dosen, engineer, arsitek tidak mungkin dibendung berdasarkan konvensi-konvensi internasional. Bahkan nanti mungkin kampus dan rumah sakit. Begitupun tak mungkin ada larangan orang Indonesia berobat ke Singapura atau Malaysia. Dengan berleha-leha di bawah tempurung nasionalisme yang selalu curiga terhadap entitas asing, kita akan semakin terlambat berlomba, apalagi memenangkan persaingan global. Mendatangkan sebanyak-banyaknya investor atau pelaku bisnis asing ke Indonesia bukanlah sesuatu yang buruk.

Sudah banyak contoh negara yang berhasil memainkan paradigma trans-nasional dalam politik investasinya. UEA, Qatar, Kuwait, Saudi, Singapura adalah contoh negara negara yang menjadi kaya karena perspektif trans-nasionalnya. Negara tersebut mengundang investor asing bahkan warga asing yang jumlahnya mengalahkan warga setempat. Siapa saja boleh datang asal menguntungkan negara dan masyarakat setempat.

Banyak pula negara bermanuver dalam politik migrasi internasionalnya. Filipina, India, Meksiko, dan beberapa negara yang berbatasan dengan Amerika misalnya mereka tak mengutuki bangsa sendiri yang bekerja di luar negeri. Pemerintah justru semakin kreatif membuat kebijakan-kebijakan perlindungan warganya di luar negeri yang berdampak positif pada gairah ekonomi dan sosialnya di dalam negeri. Sungguh sangat sayang perdebatan tentang nasionalisme yang dilandasi motivasi politik telah menjauhkan kita dari esensi peradaban dunia yang sudah berubah

Rabu, 17 Juli 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Mengenal 'Phoenix' dari Malaysia, Pegulat Perempuan Berhijab Pertama di Dunia

Mengenal Phoenix dari Malaysia, Pegulat Perempuan Berhijab Pertama di Dunia
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Anda ingat tayangan gulat 'smackdown' ? Mengenakan celana panjang bermotif api, dengan jilbab bernuansa hitam dan oranye, Nor Diana bergerak lincah membanting lawannya yang bertubuh lebih besar di hadapan ratusan penonton yang bersorak-sorai.
Dengan tinggi tubuh 155 sentimeter dan bobot 43 kilogram, kegesitan dan ketangkasan Nor Diana mampu men- 'smackdown' pesaing-pesaingnya.
Nor Diana bukan hanya kerap dikritik oleh kaum konservatif karena 'melemparkan' dirinya ke ring gulat, namun perempuan berusia 19 tahun ini 'hits' di media sosial dan mendorong minat para hijaber lainnya.
"Meskipun saya muslim, dan mengenakan jilbab, tidak ada yang bisa menghentikan saya untuk melakukan apa yang saya sukai," tandasnya di atas ring, setelah memenangkan pertarungan baru-baru ini. Demikian dilaporkan kantor berita AFP.
Nor Diana ambil bagian dalam ajang Malaysia Pro Wrestling (MyPW), sebuah ajang yang mirip dengan World Wrestling Entertainment (WWE) yang sangat populer di Amerika Serikat. Gulat olimpiade adalah untuk olahraga dan mencari kemenangan, sedangkan gulat model WWE bertujuan untuk hiburan. Di Indonesia, mungkin lebih dikenal sebagai pertunjukkan 'smackdown'
Seperti WWE, MyPW di Malaysia ini laksana aksi teater, di mana para peserta bersaing satu sama lain dengan pertandingan yang berakhir dengan hasil yang sebenarnya sudah ditentukan sebelumnya.
'Phoenix' sebenarnya pemalu dan bersuara lembut
Nor Diana sebenarnya nama samaran. Dia memilih untuk tidak mengungkapkan identitas aslinya. Di luar sasana gulat, dia dikenal pemalu dan bersuara lembut. Sehari-harinya, ia bekerja di rumah sakit. Tetapi ketika dia mengenakan perlengkapan gulatnya, dia berubah menjadi "Phoenix" yang menakutkan.
"Sebagai Phoenix, saya orang yang sama sekali berbeda. Bertubuh kecil, tetapi bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dibayangkan orang," ujar Nor Diana kepada AFP di sebuah sasana latihan gulat di Puchong, Malaysia. "Ketika berada di atas ring, 'Phoenix' bergerak gesit dan pantang menyerah," jelasnya.
Impiannya di masa remaja memang untuk menjadi petarung. Nor Diana mulai latihan sebagai pegulat pada akhir tahun 2015. Lalu ia memulai debutnya beberapa bulan kemudian.
Lebih dari 60 persen dari 32 juta penduduk Malaysia merupakan muslim Melayu. Banyak perempuan muslim di negara jiran ini yang mengenakan jilbab tradisional.
"Pada awalnya sulit bagi saya, karena banyak orang mengatakan bahwa saya tidak boleh bergulat karena saya seorang muslim dan mengenakan jilbab," katanya. Tetapi dia terus melangkah maju dan mendapat dukungan penuh keluarganya.
Nor Diana menikmati kesuksesan terbesarnya pada awal Juli 2019. Sang 'Phoenix' ini berhasil mengalahkan empat pria untuk dinobatkan sebagai juara wrestling Malaysia.
Melepas 'topeng', meruntuhkan dinding penghalang
Awalnya dia berkompetisi memakai topeng, dengan tujuan mengurangi kemungkinan orang-orang bisa mengenalinya. Tapi setelah kalah dalam pertandingan tahun lalu, dia tak lagi bertopeng dalam bertarung.
Dia mengenang rasa takutnya akan reaksi orang-orang saat itu. Namun popularitasnya malah semakin meningkat sejak saat itu, dengan ribuan orang sekarang menjadi followers-nya di media sosial, sehingga membantu meningkatkan pamor gulat di Malaysia.
Meskipun semakin populer, gulat masih relatif kurang diperhitungkan di negara Asia Tenggara ini. Hanya ada sekitar 30 petarung dan pertandingan berlangsung setiap dua hingga tiga bulan sekali dengan beberapa ratus penonton. Di Malaysia, Nor Diana adalah satu dari hanya dua pegulat perempuan.
"Segera setelah dia populer, kami menerima banyak pesan dari sesama hijaber yang bertanya tentang bagaimana cara bergabung dengan dunia gulat," ujar Ayez Shaukat Fonseka, pelatih dan sesama petarung kepada AFP.
"Dia tampaknya telah 'menghancurkan penghalang' dan membuktikan kepada orang-orang bahwa jika dia bisa melakukannya, hijaber lainnya juga bisa melakukannya," pungkasnya

Selasa, 16 Juli 2019

Solid Berjangka | Gerhana Bulan 17 Juli Jadi yang Terakhir di Tahun 2019

Gerhana Bulan 17 Juli Jadi yang Terakhir di Tahun 2019
Solid Berjangka Makassar - Gerhana bulan yang akan terjadi dini hari besok merupakan gerhana bulan terakhir dalam tahun 2019. Fenomena ini merupakan jenis gerhana bulan parsial, karena masih ada yang tampak sebagian. 

Seperti yang dilansir dari Earthy, gerhana bulan ini berlangsung selama 16-17 Juli 2019. Namun waktu terjadinya sesuai dengan tiap wilayah di dunia. Fenomena gerhana bulan parsial ini akan menjadi yang terakhir dalam tahun 2019. Hingga muncul kembali gerhana total pada 26 Mei 2021.

Selama berlangsungnya proses gerhana bulan, mereka yang berada di Amerika Selatan akan bisa mengamatinya pada permulaan malam 16 Juli. Sedangkan mereka yang berada di Eropa dan Afrika akan bisa melihatnya pada malam 16 Juli. Sedangkan untuk kawasan Asia dan Australia, gerhana bulan baru bisa diamati pada dini hari 17 Juli.

Fenomena bulan parsial ini terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, Bumi, dan bulan agak miring, sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan umbra. Pada 2019, ada 12 bulan purnama, tapi hanya ada fenomena dua gerhana bulan. 

Jadi, jika kamu punya waktu dan sedang berada di tempat yang tepat, manfaatkanlah untuk melihat gerhana bulan parsial untuk terakhir kalinya pada 2019. Sebab, gerhana bulan baru muncul lagi 2 tahun mendatang.

Buat kamu yang mau menyaksikan gerhana bulan, catat waktunya!

Gerhana bulan penumbra (bayangan kabur) 01:43 WIB 
Gerhana bulan parsial (gerhana sebagian) 03:01 WIB
Gerhana bulan puncak 04:30 WIB
Gerhana bulan parsial akhir 05:59 WIB - Solid Berjangka

Senin, 15 Juli 2019

Solid Gold | pesan Mendikbud di Hari Pertama Sekolah

Pesan-pesan Mendikbud di Hari Pertama Sekolah
Solid Gold Makassar - Tahun ajaran baru dimulai.Muhadjir Efendy menumpahkan petuah pada para guru dan siswa di hari pertama masuk sekolah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu memulai Senin pagi dengan meninjau kegiatan hari pertama sekolah. Tujuan awalnya yaitu SD Muhammadiyah 05 Jakarta.

Mengenakan kemeja putih berpadu celana hitam serta peci berkelir senada, Muhadjir mendapat sambutan dari para guru sekolah itu. Muhadjir pun berjalan menuju ke lapangan sekolah di mana para siswa mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah. Kegiatan yang biasa disingkat MPLS itu tidak hanya diikuti siswa SD Muhammadiyah 05 Jakarta saja, ada siswa dari SMP Muhammadiyah 9 dan SMA Muhammadiyah 3 yang memang berada dalam satu lingkungan sekolah.

Membuka kegiatan itu Muhadjir memberikan pesan pada para guru. Dia menekankan bila setiap siswa memiliki keistimewaan.

"Pesan saya, cermati oleh para guru, setiap anak punya keunikan, punya keistimewaan. Jangan sampai guru memiliki pandangan negatif terhadap anak. Punya anak punya keistimewaan. Semua anak pintar, apakah dia bisa digali kecerdasannya, itu tergantung gurunya," ujar Muhadjir.

Para siswa senior pun tak luput dari perhatian Muhadjir. Mereka diminta Muhadjir untuk menjadi teladan bagi adik-adik kelasnya.

"Pesan saya kepada para kakaknya, mohon adik-adiknya dilindungi, diawasi. Kalau ada adik-adiknya ada hal yang kurang baik, mendapat ancaman, mohon berikan perlindungan kepada adik-adiknya. Kalau sejak dini sudah diajari tanggung jawab, akan bermanfaat di kemudian hari," tuturnya.
Setelah dari kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Muhadjir menepi ke SDN Suhaharja 3 yang berada di Kabupaten Tangerang. Di sekolah itu Muhadjir menyinggung soal asupan makanan bagi para siswa.

"Kalau ada kantin, harus diperiksa oleh dokter dari puskesmas agar makanannya sehat. Tolong kalau ada yang jualan jajanan di sini, jangan sekolah cuek harus dicek betul makanannya sehat atau tidak untuk murid," kata Muhadjir.

Tak lupa dia meminta para orang tua turut aktif mengawasi anak-anaknya. Kerja sama antara orang tua dan para guru disebut Muhadjir berperan penting dalam tumbuh kembang anak.

"Semua masalah yang berhubungan dengan putra-putrinya supaya dikomunikasikan dengan baik dengan komite sekolah," imbuh Muhadjir.

Setelahnya Muhadjir menuju ke Rajeg, Kabupaten Tangerang. Dia menyambangi Yayasan Insani Islamic School yang memiliki sekolah dari PAUD-TK hingga SMA.

Setibanya di sekolah, Muhadjir mengajak para murid untuk menyanyikan lagu kebangsaan hingga selawatan. Muhadjir menyebut anak-anak merupakan kader terbaik agama dan bangsa Indonesia.

"Jangan lupa Islamnya juga kuat, tapi semangat kebangsaannya juga kuat," kata Muhadjir.

Kembali Muhadjir menitipkan pesan pada para siswa senior di sekolah itu. Apa saja pesan Muhadjir.

"Belajar yang sungguh-sungguh. Pesan kepada senior, adik-adiknya dibimbing dengan baik, jangan di-bully, jangan dinakali, tetapi di sayang-sayang semua. Jaga nama baik sekolah ini, insya Allah kamu semua tidak salah memilih yayasan untuk belajar," kata Muhadjir

Jumat, 12 Juli 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | PM Australia Undang Jokowi untuk Kunjungan Kenegaraan

PM Australia Undang Jokowi untuk Kunjungan Kenegaraan
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Retno LP Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan Australia. Pertemuan dilakukan dengan Australia Marise Payne di sela gelaran Pacific Exposition 2019.

Retno mengatakan ada sejumlah hal yang dibahas dengan Payne. Salah satunya, pembahasan soal wilayah Indo-Pasifik.

"Pertama, kita bahas mengenai Indo-Pasifik. Outlook-nya ASEAN, di mana Australia juga telah memberikan dukungan dan kita akan membahas dengan ASEAN tentang kerja sama yang bisa dilakukan dalam konteks Indo-Pasifik," kata Retno di SkyCity Convention Center, Auckland, Selandia Baru, Jumat (12/7/2019).

Dalam pertemuan juga dibahas soal perjanjian kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Australia. Dia menjelaskan, saat ini Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) tersebut sedang dalam proses ratifikasi.

"Dalam dalam konteks Indonesia-Australia CEPA, sekarang kita sedang dalam proses ratifikasi. Mudah-mudahan dapat dengan cepat diselesaikan," ujar dia.

Selain itu, Payne menurut Retno membicarakan undangan dari Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Retno menyebut Jokowi diundang dalam rangka kunjungan kenegaraan tahunan. Namun, saat ini belum dapat dipastikan kapan keduanya bertemu.

"Kita juga membahas ada undangan dari PM Australia kepada Presiden RI untuk melakukan state visit yang waktunya sedang kita bahas dan cocokan dengan jadwal masing-masing leader," ucap Retno

Kamis, 11 Juli 2019

PT SOLID BERJANGKA | Kejar Status Geopark Dunia

Kejar Status Geopark Dunia, Banyuwangi Dapat Sokongan BPPT
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Pengembangan Geopark Banyuwangi mendapat dukungan penuh dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Badan tersebut siap membantu teknologi yang dibutuhkan Banyuwangi untuk menuju United Nations Global Geeopark.


Dukungan itu disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza Indra, saat menggelar workshop aplikasi inovasi dan teknologi BPPT dalam pengembangan geopark Banyuwangi. Workshop digelar BPPT di sela-sela acara Rapat Kerja Teknologi Sumber Daya Alam BPPT di Banyuwangi yang berlangsung selama empat hari. 

Menurut Hammam, workshop ini digelar untuk mengetahui teknologi pengembangan sumber daya alam apa yang akan dibutuhkan Banyuwangi. Ada beberapa teknologi yang telah dikembangkan BPPT yang bisa dimanfaatkan Banyuwangi untuk mengembangkan kawasan geopark di Kawah Ijen, Pulau Merah, hingga Taman Nasional Alas Purwo.

"Bisa dari teknologi pengolahan air bersih siap minum, hingga pemetaan sumber daya wilayah. Kawasan geopark itu akan kita ungkit dengan adanya penggunaan teknologi. Ini yang menjadi landasan. Supaya pembangunan geopark yang berlandaskan teknologi akan membawa manfaat ekonomi bagi daerah," kata Hammam, Kamis (11/7/2019).


Hammam menambahkan, BPPT akan mendukung pengembangan geopark Banyuwangi dari hulu ke hilir. Semua layanan yang dimiliki BPPT, seperti proses pengujian, teknologi, hingga komersialisasi lewat teknopraner akan disiapkan untuk mendukung geopark Banyuwangi.

"Itu semua akan kita dorong untuk pengembangan kekayaaan geopark. Targetnya, kita ada kerjasama untuk pengembangan geopark. Sehingga perencanaan kita akan bisa memenuhi kriteria-kriteria yang diperlukan untuk menuju UN Global Geopark," bebernya.

Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Ada tiga situs yang masuk dalam kawasan geopark nasional. Yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.

Fenomena api biru (blue flame) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia. Kawah di Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia. Sedangkan Pulau Merah dan kompleks goa di TN Alas Purwo merupakan daerah yang mengalami fenomena mineralisasi.

Pulau Merah merupakan sisa dari perjalanan magma di bawah gunung api purba. Singkapan batuan di Pulau Merah sangat ideal dijadikan laboratorium geologi dunia untuk mempelajari proses alterasi dan mineralisasi emas tembaga. Adapun jejak geologi di dalam Goa Istana yang berada di TN Alas Purwo menggambarkan bahwa daerah tersebut merupakan laut dangkal yang mengalami proses geologi sampai menjadi daratan.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada BPPT yang turut mendukung upaya Banyuwangi menjadi UN Global Geopark. "Teknologi pengembangan sumber daya alam yang dimiliki BPPT tentunya akan mengakselerasi proses pengajuan Banywuangi menjadi geopark dunia," kata Anas.

Anas menjelaskan bahwa penetapan Banyuwangi menjadi geopark nasional dan kini berlanjut pada proses pengajuan menjadi geopark dunia akan menjadi pendorong Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata berbasis alam.

"Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo yang sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam," pungkas Anas

Rabu, 10 Juli 2019

Solid Gold Berjangka | Teka-teki Portal Penghalang Habib Rizieq

Teka-teki Portal Penghalang Habib Rizieq
Solid Gold Berjangka Makassar - Kepulangan Habib Riziq Syihab ke Indonesia disebut terkendala karena ada portal penghalang. Hal ini membuat Rizieq tak bisa pulang ke Tanah Air.


Hal ini diungkapkan eks Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurutnya, portal penghalang kepulangan Rizieq hanya bisa dibuka pemerintah.

"Masalahnya adalah Habib itu bukan tidak mau pulang, tapi tidak bisa pulang. Kenapa? Karena saya sering menyebutnya sebagai faktor X, faktor X itu bisa merobohkan portal, yang menghambat Habib Rizieq pulang itu pemerintah sendiri, jadi makanya sebenarnya bolanya yang bisa membuka pintu Habib Riziq pulang itu di pemerintah sendiri," kata Dahnil kepada wartawan, Selasa (9/7/2019) malam.


Dahnil sebelumnya berharap rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo pasca-Pilpres 2019 dimanfaatkan untuk memulangkan Rizieq. Dahnil mengatakan rencana kepulangan Rizieq berhasil bila pemerintah membuka 'portal' penghalang.

"Itu portal di tangan pemerintah, Habib itu nggak bisa keluar dari Arab Saudi, tentu itu ada.... Kita nggak tahu apa komunikasi pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi. Itulah yang kita harapkan dibuka pemerintah Indonesia sehingga Habib bisa kembali ke sini, bisa kembali dengan umat berdakwah," ujar Dahnil.

Pernyataan Dahnil soal 'portal' penghalang lalu dijelaskan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus. Agus menjelaskan ada dua hal yang menjadi penghalang Rizieq untuk kembali ke Indonesia.

"Pertama, karena overstay. Cara penyelesaian ya bayar denda overstay sekitar 15-30 ribu riyal. Rp 110 juta per orang," kata Maftu

Selasa, 09 Juli 2019

Solid Berjangka | Tulisan China di Google Maps Teluk Palu

Viral Tulisan China di Google Maps Teluk Palu, Wali Kota Angkat Bicara

Solid Berjangka makassar -Warganet dihebohkan munculnya tulisan China di Google Maps pada kawasan Pantai Talise, Teluk Palu. Wali Kota palu, Hidayat, pun angkat bicara dan membuat pernyataan tegas. 

Tulisan China itu lalu memunculkan isu liar di media sosial bahwa Teluk Palu dijual ke China. Hidayat pun terang-terangan menepis isu itu. 

"Saya tidak jual itu, sampai detik ini saya belum pernah ketemu dengan orang China, apalagi mau jual kawasan tersebut," tegas Hidayat dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (9/7/2019). 


Pemkot Palu akan melakukan klarifikasi ke pihak Google soal munculnya tulisan China tersebut. Pemkot meminta tulisannya diganti menjadi bahasa Indonesia. 


"Itu semua isu-isu yang menyerang pemerintah. Dalam waktu dekat ini, kami akan telusuri tulisan tersebut dan kami akan luruskan ke warga," ungkapnya. 



Hidayat menduga munculnya tulisan China di Google Maps itu karena ada kesalahan input data. Dia berharap hal itu segera diperbaiki.

Senin, 08 Juli 2019

Solid Gold | Suara Perempuan di Pusaran Kontroversi 'Qanun Poligami'

Suara Perempuan di Pusaran Kontroversi Qanun Poligami
Solid Gold Makassar - Pro-kontra terhadap Rancangan Qanun (Perda) Hukum Keluarga di Aceh yang mengatur poligami belum berhenti. Dukungan maupun penolakan terhadap qanun juga disampaikan para perempuan dari berbagai kalangan.

Komnas Perempuan menilai rancangan qanun tersebut hanya mengedepankan syahwat. Komnas Perempuan sendiri memandang poligami termasuk bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Prihatin, ekspresi cara pandang patriarkis, hanya mengedepankan syahwat, tidak memperlakukan perempuan dengan hormat. Data Komnas Perempuan dari pengaduan yang selama ini masuk: perempuan dan anak korban paling menderita dari praktik poligami,"

Komnas Perempuan ingin praktik poligami dilarang. Mereka menilai poligami hanya menguntungkan pihak pria.

Komnas Perempuan juga menilai Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tidak perlu membuat perda terkait pernikahan karena sudah diatur dalam Undang-Undang Perkawinan. Dalam UU Perkawinan juga diatur sanksi bagi pria yang ingin berpoligami tapi tidak sesuai dengan ketentuan.

"Kalau beristri lebih dari seorang tidak memenuhi syarat, alasan, dan prosedur, itu menjadi tindak pidana. Kejahatan tentang asal-usul perkawinan," ujar komisioner Subkomisi Reformasi Hukum dan Kebijakan Komnas Perempuan Sri Nurherwati di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Terkait banyaknya nikah siri di Aceh, Sri menyarankan agar pemda Aceh merapikan catatan perkawinan setiap warganya. Dia juga berharap qanun itu nantinya bisa menjadi peraturan tegas agar warga Aceh tidak melanggar Undang-Undang Perkawinan itu.

Aktivis perempuan Aceh, Muazzinah Yacob, tak sepenuhnya setuju dengan adanya qanun poligami. Muazzinah menekankan syarat poligami bukan sekadar mampu secara ekonomi. Dia menekankan Rasulullah SAW berpoligami bukan karena mengikuti hawa nafsu. Muazzinah juga mengkritik pihak legislatif yang kerap membuat qanun dan menjadikan perempuan sebagai objek

Jumat, 05 Juli 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Agama dan Kebijakan (Instansi) Publik

Agama dan Kebijakan (Instansi) Publik
PT SOLID GOLD BERJANGKA Makassar - SD Negeri Karangtengah III Gunungkidul dan RSUD Tangerang memberikan contoh buruk bagi nasib serta masa depan pluralisme di negeri ini. Betapa tidak, keduanya menelurkan aturan-aturan yang salah kaprah dan salah tempat.

SD Negeri Karangtengah III Gunungkidul mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan (belakangan direvisi menjadi menganjurkan) setiap murid mengenakan seragam pakaian muslim. Sementara itu, RSUD Tangerang memasang papan pengumuman soal aturan pendamping pasien berdasarkan prinsip syariah. Dalam foto-foto yang beredar luas di dunia maya, aturan itu meminta supaya pendamping dan pasien sebaiknya tidak berlawanan jenis agar terhindar dari khalawat (berduaan selain dengan anggota keluarga inti) dan ikhtilath (pencampuran pria dan wanita).

Memang kedua aturan itu sudah dicopot karena gelombang protes dari masyarakat, tapi kita patut bertanya bagaimana bisa peraturan-peraturan seperti itu dikeluarkan? Padahal keduanya merupakan instansi pemerintah. Artinya, pembangunan SD Negeri Karangtengah III Gunungkidul dan RSUD Tangerang berasal dari uang pajak. Tata kelolanya juga bersumber dari uang pajak. Pajak sendiri merupakan kewajiban setiap warga negara tanpa memandang latar belakang keagamaan dan unsur-unsur SARA lainnya. Dengan demikian, kedua instansi ini adalah milik setiap individu.

Tentu aneh apabila ada dikeluarkan aturan-aturan yang notabene merupakan representasi satu agama sedangkan pada praktiknya kedua instansi itu akan berhadapan dengan masyarakat yang berbeda-beda agama. Para calon peserta didik yang beragama non-muslim akan merasakan ketidaknyamanan dan beban serta tekanan psikis dalam mengecap pendidikan di SD Negeri Karangtengah III Gunungkidul karena harus memakai seragam dengan atribut agama yang bukan mereka anut. Begitu juga dengan para pasien non-muslim di RSUD Tangerang, mereka akan rentan mengalami diskriminasi atau setidak-tidaknya perasaan tidak nyaman saat berobat di sana.

Beruntung karena dua polemik ini menyeruak ke permukaan dan menjadi viral di masyarakat. Jika tidak, bisa jadi aturan-aturan itu akan tetap diimplementasikan. Dan tidak menutup kemungkinan bagi instansi-instansi lain untuk melakukan hal serupa. Apa pun alasannya—termasuk karena daerah itu dihuni oleh mayoritas pemeluk agama tertentu, memberlakukan aturan-aturan yang menjadi domain ajaran satu agama di dalam sebuah instansi publik jelas sangat tidak masuk akal dan punya potensi menghadirkan sekat-sekat eksklusivisme.

Anehnya, terjadi inkonsistensi—untuk tidak menyebut tebang pilih—pada isu seperti ini ketika di beberapa waktu yang lalu di wilayah berbeda terjadi gelombang protes. Di Solo, ratusan orang mendesak pemerintah kota itu untuk mengubah ornamen yang dianggap berbentuk salib pada proyek pembangunan jalan di depan Balai Kota Solo. Juru bicara ormas dari Dewan Syariah Kota Solo, Endro Sudarsono saat itu menegaskan agar menghindari simbol keagamaan di ruang publik selain di tempat ibadah. 

Jika di Solo ada penolakan eksistensi simbol atau atribut agama tertentu di ruang publik, seharusnya di tempat-tempat lain juga demikian bukan?

Fokus pada Kualitas

Ketimbang mengurusi pakaian seragam murid, akan jauh lebih elok apabila SD Negeri Karangtengah III Gunungkidul lebih memperhatikan hal-hal lain yang lebih substansial. Sekolah bisa memberikan teladan yang kuat kepada murid-muridnya. Misalnya tentang membiasakan sikap menghargai pemeluk agama yang berbeda, sopan santun terhadap sesama, dan belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh. Atau pihak-pihak terkait di sekolah itu bisa lebih memfokuskan energi, waktu, dan pikiran guna menyusun program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan profesionalisme guru-gurunya.

Pun demikian dengan RSUD Tangerang. Alih-alih mengatur soal pasien dan pendampingnya selama menjalani pengobatan, akan jauh lebih bijak apabila rumah sakit memperbaiki kualitas pelayanan. Seperti yang kita ketahui, cukup banyak tren masyarakat yang memilih rumah sakit-rumah sakit di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura untuk tujuan berobat.

Entah kebetulan atau tidak, standar pendidikan dan kesehatan di negara kita justru terbilang rendah. Data yang dikeluarkan Global Talent Competitiveness Index 2019 untuk kawasan ASEAN saja hanya menempatkan pendidikan Indonesia di posisi ke-6 dengan skor 38,61. Kita kalah dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand, atau hanya sedikit lebih baik dari Laos, Vietnam, dan Kamboja.

Sementara itu, menurut data, setiap tahunnya Indonesia kehilangan devisa sekitar Rp 100 triliun karena kecenderungan masyarakat berobat ke luar negeri. Tak hanya itu, rumah sakit terbaik di Indonesia berada di posisi nomor 3.858. Belum lagi, publikasi ilmiah rumah sakit di Indonesia yang kalah jauh bila dibandingkan dengan rumah sakit-rumah sakit di lain di Asia. Di Asia saja kita sangat tertinggal, apalagi di tingkat dunia.

Temuan Islamicity Foundation

Saya jadi teringat saat membuka laman Islamicity Foundation (IF), yang mempunyai misi untuk menstimulasi reformasi kedamaian di negara-negara muslim dengan memberdayakan lembaga-lembaga yang efektif. Di beranda web tersebut tertulis kalimat berikut: "I went to the West and saw Islam, but no Muslims; I got back to the East and saw Muslims, but no Islam. (Mohammad Abduh).

Ada yang menarik dari temuan IF pada 2018 lalu. Sepuluh negara teratas dari segi indeks Islamicity-nya justru diisi oleh negara-negara Barat, yakni Selandia Baru, Belanda, Swedia, Irlandia, Swiss, Denmark, Kanada, Australia, Luksemburg, dan Finlandia. Negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam malah berada cukup jauh di bawah. Yang terdekat adalah Malaysia di urutan 43 dan Uni Emirat Arab di urutan 47. Sedangkan Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, hanya berada di peringkat 74. Arab Saudi, yang menjadi negara tujuan haji, hanya duduk di posisi ke-88.

Dalam menentukan indeks tersebut, IF mengkonversi nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Alquran ke dalam indeks terukur pada kriteria-kriteria khusus seperti keadilan, kemakmuran, pemerintahan yang bersih dan penghormatan pada manusia. Dan, ketika kita mencoba melakukan komparasi dengan indeks kebahagiaan dunia atau World Happiness Index (WHI) temuan lembaga khusus PBB yang bernama UN Sustainable Development Network (SDSN), hasilnya tidak jauh beda. Negara-negara barat tadi tetap konsisten berada di urutan teratas, sementara negara-negara mayoritas Muslim berada di level menengah.

Saat ini, ada begitu banyak persoalan-persoalan lain yang mesti kita tuntaskan. Negara-negara maju sudah semakin berorientasi masa depan (future-oriented). Mereka mulai menggali ilmu sedalam-dalamnya guna mencari alternatif kehidupan yang lebih menjanjikan di planet lain. Mereka juga kian gencar mengembangkan teknologi-teknolgi canggih seperti human bionics, brain implants, biotech foods, biomimetics, dan lain-lain. Semua dilakukan demi peradaban kehidupan yang lebih baik untuk kehidupan anak-anak dan cucu-cucu mereka di masa mendatang. Kita pun harusnya seperti itu.

Intinya adalah mari kita membangun bangsa ini sebagai satu kesatuan yang utuh tanpa harus terganggu oleh perbedaan. Bukankah dulu para pejuang kita berhasil mengusir penjajah tanpa membeda-bedakan identitas primordial?

Kamis, 04 Juli 2019

PT SOLID BERJANGKA | i-MACE, Aplikasi Besutan Kementan untuk Percepatan Ekspor

Foto: Kementan
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengambil langkah cepat untuk mendorong ekspor produk pertanian dengan penggunaan sertifikat elektronik (e-Cert).
Kepala Barantan Ali Jamil menjelaskan Edamame yang diekspor perdana ini diproduksi oleh petani di Wonosobo, Temanggung dan Magelang volumenya sebanyak 40 ton dari total permintaan 480 ton dengan nilai ekonomi Rp 13,2 miliar. Sebelumnya, Edamame asal Provinsi Jawa Tengah ini telah diekspor ke negara Jepang, Lebanon, Amerika Serikat, India dan Singapore dan kini mendapat pasar baru di Belanda.
“Semenjak diberlakukan di tahun 2015, penggunaan e-Cert baru dilakukan ke 3 negara yakni New Zealand, Australia dan Belanda dan tanggal 1 Juli 2019 kemarin ditambah dengan Vietnam yang bisa diterapkan di wilayah ASEAN,” ujar Ali dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2019).
Ali mengatakan selain melalui penggunaan e-Cert, akselerasi ekspor juga dilakukan dengan penggunaan aplikasi peta komoditas ekspor produk pertanian i-MACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export). Pemerintah daerah diarahkan untuk menggunakan aplikasi ini agar dapat memetakan sentra dan jenis komoditas unggulan dan negara tujuan ekspor.
“Ini tentunya sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi kepada para menteri kabinetnya, termasuk Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong atau akselerasi ekspor komoditas pertanian,” tegasnya.
Lebih lanjut Ali mengatakan, dalam kurun waktu 4,5 tahun terakhir sektor pertanian Indonesia mengalami perkembangan pesat. Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah ekspor komoditas pertanian dari tahun-tahun sebelumnya. Contohnya, nilai ekspor pertanian jauh meningkat dari 2013 lalu yang berada pada angka 33 juta ton.
“Nilai ekspor pertanian kita saat ini meningkat jadi 43 juta ton. Naik sekitar 10 juta ton dari sebelumnya,” paparnya.
Selain itu, angka inflasi di sektor pertanian juga mengalami penurunan drastis, yakni dari sekitar 10% menjadi 1% lebih. Capaian itu menjadi angka inflasi terendah sepanjang sejarah.
Ali mengatakan pihaknya hingga kini telah membangun kerjasama pertukaran sertifikat elektronik dengan negara-negara mitra dagang. Penggunaan ini dimaksudkan untuk komunikasi langsung antar otoritas sebelum kedatangan komoditi.
“Selain itu, untuk mengurangi penolakan komoditas dari negara mitra, mencegah pemalsuan dokumen dan mempercepat proses quarantine clearance,” ujarnya.
Ali menambahkan seiring dengan perkembangan jaman, saat ini Kementan terus tingkatkan penggunaan teknologi informasi. Sebagai fasilitator perdagangan komoditas pertanian di pasar dunia maka penggunaan e-Cert perlu diperluas untuk menembus pasar.
“Aspek quaranty and traceability dari setiap sertifikat elektronik yang diterbitkan karantina lebih cepat, murah, sehingga produk kita dapat memiliki daya saing di pasar dunia. Segera akan perluas penggunaan e-Cert kesemua negara mitra dagang kita,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah akselerasi ekspor yang dilakukan Kementan. Selain itu, aplikasi i-MACE yang dimiliki Kementan merupakan teknologi yang tepat untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait potensi pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Jawa Tengah.
“Saya sepakat dengan Kementerian Pertanian, soal pertanian, soal pangan kita lah yang harus menjadi juara dunianya. Maka kalau neraca perdagangan sudah kita bicarakan dan teknologi sudah disiapkan, tinggal produktivitas yang didorong, kapasitas yang disiapkan dan kontinuitasnya juga dijaga,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ganjar menilai ekspor saat ini merupakan bagian dari tendangan-tendangan yang ditunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki produk pertanian berkualitas memenuhi standar pasar dunia. Indonesia memiliki komoditas edamame, jahe, kopi, gula, jagung, beras, sayuran dan komoditas bunga yang bisa bersaing di pasar ekspor.
“Bahkan semua komoditas kita semua ada. Industri hilirnya pun kita ada. Jadi yang perlu kita dorong adalah aspek hulunya kita bina, tengahnya kita ajarkan berjualan. Tadi kita sudah pakai sertifikat elektronik, jadi bisa secara real time berkomunikasi dengan negara tujuan ekspor,” terangnya

Rabu, 03 Juli 2019

PT SOLID BERJANGKA | Bangladesh Tertarik Belajar Pertanian di Indonesia

Foto: kementan
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Kementerian Pertanian Bangladesh mengirimkan delegasi Agriculture Information Service (AIS) untuk mempelajari sektor pertanian Indonesia secara umum, seperti sistem diseminasi informasi dan manajemennya secara khusus.

Bangladesh menilai Indonesia telah berhasil mentransformasi pertanian tradisionalnya menjadi pertanian modern. Kunjungan Delegasi Bangladesh diterima langsung oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri.

“Secara khusus, mereka tertarik dengan kemajuan sektor pertanian kita, tadi sudah saya paparkan kinerja 4,5 tahun pembangunan pertanian kita. Kami juga menyampaikan sistem pengelolaan informasi dan diseminasi teknologi pertanian di Indonesia,” kata Kuntoro, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/7/2019).
Lebih lanjut, Kuntoro menjelaskan kepada Delegasi Bangladesh bahwa selama ini program dan informasi pembangunan pertanian disampaikan kepada petani dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi, baik saluran tradisional, mainstream, digital, maupun media sosial.

Dia mengatakan organisasi Pemerintahan pusat dan daerah sangat mempengaruhi strategi komunikasi dan pelaksanaan program dan keterlibatan pelaku kegiatan pembangunan pertanian termasuk dalam diseminasi teknologi pertanian.

“Kami Kementerian Pertanian memiliki struktur sampai daerah yang bisa langsung bersentuhan dengan petani dan pelaku agribisnis. Ada Unit kerja kami di semua propinsi yang mendampingi kegiatan-kegiatan dalam pengkajian teknologi pertanian, diseminasi dan penyuluhan pertanian, pendidikan dan perkarantinaan. Namun kami juga memiliki mitra Dinas Pertanian di Propinsi dan Kabupaten di daerah yang secara bersama sama membangun sektor pertanian di lapangan,” jelasnya.

Pimpinan delegasi AIS, Rezaul Islam mengapresiasi sistem yang telah terbagun dan capaian sektor pertanian Indonesia. Rezaul Islam juga mengapresiasi Pengelolaan informasi pertanian dan strategi komunikasi yang dilakukan Kementan. Oleh karena itu, Rezaul mengaku tertarik untuk mempelajari lebih jauh dari Kementerian Pertanian Indonesia, khususnya pada proses pemberitaan informasi pertanian.

“Kami juga telah menggunakan teknologi informasi secara optimal, seperti yang Kepala Biro sampaikan di Indonesia sudah diaplikasikan. Berbagai kanal dan akun media sosial. Ada Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, website, dan radio juga telah digunakan oleh penyuluh, peneliti dan pegawai kementerian pertanian di Bangladesh untuk mendiseminasikan berbagai informasi dan teknologi yang kami punya” jelas dia.


“Selama ini kami mempublikasikan dan mendiseminasikan terkait informasi pertanian di Bangladesh di TV setiap pagi. Selain itu kami juga menyiarkan informasi pertanian melalui radio dan kami menyiapkan hotline telepon. Tapi di Indonesia lebih maju dan lebih banyak saluran untuk mengakses akses informasi yang memudahkan penerapan teknologi. Ini perlu kami pelajari lebih jauh dan terapkan di negara kami,” pungkasnya

Selasa, 02 Juli 2019

Solid Berjangka | Embun Es Sulit Diprediksi

Embun Es Sulit Diprediksi, Petani Kentang Dieng Diimbau Lakukan Ini

Solid Berjangka Makassar -  Petani kentang di dataran tinggi Dieng diimbau untuk mengatur masa tanam untuk menghindari ancaman embun es. Mengingat ancaman embun es sulit untuk diantisipasi.

"Embun es itu fenomena alam jadi memang sulit untuk antisipasi. Meski kalau sudah terjadi membuat tanaman bisa mati," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Toto Setya Winarna saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/7/2019).

Salah satu upaya antisipasi yakni dengan menggunakan paranet. Hanya saja selain membutuhkan biaya besar, juga kemunculan embun es sulit untuk diprediksi sebelumnya.



"Sebenarnya cara yang bisa dilakukan dengan memasang paranet. Tetapi itu mahal membutuhkan biaya besar. Apalagi kemunculannya juga susah untuk diprediksi," terangnya.

Untuk itu, sebagai antisipasi petani kentang diimbau untuk mengatur masa tanam. Yakni antara bulan Februari hingga Maret. Sehingga, sebelum memasuki musim dingin, kentang sudah bisa dipanen.

"Tanaman kentang itu umurnya sekitar 100 hari. Setelah itu sudah bisa dipanen. Jadi kalau mulai menanam bulan Februari atau Maret, jadi saat embun es muncul sudah dipanen," paparnya.



Toto menjelaskan, embun es bisa merusak semua jenis tanaman. Mulai kentang, wortel dan kubis. Bahkan, jika suhu ektrem hingga embun es tebal bisa merusak tanaman besar seperti carica.

"Hanya memang di Dieng itu sebagian besar menanam kentang, jadi ancamannya lebih ke tanaman kentang. Kalau pas embun esnya tebal juga bisa merusak tanaman carica," jelasnya.                         

Senin, 01 Juli 2019

Solid Gold | Trump, Iran, dan Tucker Carlson

Trump, Iran, dan Tucker Carlson
Solid Gold Makassar - Tucker Carlson, presenter dan wartawan senior TV Foxnews itu, ternyata adalah orang yang menginspirasi Presiden AS Donald Trump untuk membatalkan serangan militer ke Iran. Namun sepotong cerita dahsyat Carlson yang wow it, nyaris terlupakan hilang tergilas pemberitaan lain seminggu terakhir ini. 

Apa yang telah dilakukan Tucker Swanson McNear Carlson ini?

Bukan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Bukan Presiden Iran Rouhani. Bukan PM Jepang Shinzo Abe yang awal Mei mengunjungi Iran. Bukan resolusi Dewan Keamanan PBB. Bukan Menlu AS Mike Pompeo ataupun John Bolton, Ketua Dewan Penasihat Keamanan Nasional AS dan para jenderal di Pentagon yang bisa memaksa Presiden Trump pada menit bersejarah untuk mengurungkan niat menyerang Iran.
Tapi, seorang Tucker Carlson, presenter Foxnews dengan kalimat pendek yang tajam dan narasi sederhana bisa membuat Trump kembali ragu dan mengurungkan niat menjatuhkan bom ke Iran. Demikian ujar The Dailybeast (20/6/19).

Tayangan Foxnews Tucker Carlson Tonight bertajuk US came within minutes of a huge mistake 10 menit menjelang bom dijatuhkan pesawat AS menjadi pemicu besar keraguan yang berhasil membelokkan keputusan tidak menyerang Iran. 

Carlson, menurut Dailybeast, tidak lama sebelumnya dengan akses pribadi yang dimiliki berkomunikasi soal Iran dengan Presiden Trump. Termasuk, Carlson membisikkan bahwa tindakan gegabah menyerang Iran bisa berakibat fatal, yang tidak saja akan mengakhiri karier Trump, namun bahkan bisa menggagalkannya terpilih kembali menjadi Presiden AS 2020. 

Presiden Trump akhirnya membatalkan serangan militer AS di tengah provokasi AS-Iran yang terus memanas. Saling tarik menarik dengan kuatnya desakan kelompok kepentingan di birokrasi AS yang tidak saja ingin berperang, lebih dari itu bermaksud menggulingkan Pemerintah Iran.

Trump sepertinya mendengar saran Carlson untuk menghentikan rencana menyerang Iran. 

Carlson dengan kata lugas melontar banyak fakta agar pemirsa berpikir dua kali bahwa AS jangan membuat risiko besar dengan kebijakan yang lagi-lagi keliru. Trump sadar bahwa John Bolton, Mike Pompeo, dan jenderal di Pentagon tak sabar lagi untuk menyerang Iran. 

"Orang-orang ini mendesak saya untuk terus berperang dan itu sangat menjijikkan. Kita tidak membutuhkan peperangan lagi," kata Presiden Trump menepis para penasihatnya seperti dikutip The Wall Street Journal (23/6/19).

Sungguh tidak proporsional dan buruk bila AS menyerang dan menimbulkan korban jiwa 150 orang tewas, sementara Iran hanya menembak drone yang tidak berawak. Demikian jawaban menarik yang menjadi alasan Presiden Trump mengurungkan rencana. 

Seratus lima puluh jiwa adalah angka yang amat berarti. Tidak saja bagi Iran, keluarga yang tewas, eskalasi pembalasan, maupun dampak politiknya bagi kampanye Trump 2020. 

Keputusan Trump pada saat yang tepat itu, menurut Carlson, membuktikan bahwa Trump punya nurani untuk berseberangan dengan para neocon yang bergaris keras, ala Mike Pompeo, John Bolton, ataupun Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford di Pentagon. 

Presiden Trump memberi tempat tersendiri bagi kepiawaian jurnalistik ala Carlson guna mengolah pandangan berbeda dengan argumentasi kritis melawan kubu mereka sekali pun.

Tak terbendung, nama Tucker Carlson pun melejit menghebohkan komunitas wartawan dan kalangan pejabat Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan AS. Wartawan Spectator USA Freddy Grey dan pengacara warga Florida Christopher Roach tak sabar mengusulkan agar Carlson, pendorong perdamaian ini, mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian. 

Perjuangan Carlson hanya bermodal kata dan kalimat tidak saja berhasil meyakinkan Presiden Trump agar tidak menyerang Iran secara militer. Lebih dari itu, ia bisa menembus benteng kepentingan dalam birokrasi AS, dan akhirnya berhasil mengubah kebijakan Presiden Trump. Luar biasa!