Solid Berjangka Makassar - Petani kentang di dataran tinggi Dieng diimbau untuk mengatur
masa tanam untuk menghindari ancaman embun es. Mengingat ancaman embun
es sulit untuk diantisipasi.
"Embun es itu fenomena alam jadi
memang sulit untuk antisipasi. Meski kalau sudah terjadi membuat tanaman
bisa mati," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara Toto
Setya Winarna saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/7/2019).
Salah
satu upaya antisipasi yakni dengan menggunakan paranet. Hanya saja
selain membutuhkan biaya besar, juga kemunculan embun es sulit untuk
diprediksi sebelumnya.
"Sebenarnya cara yang bisa dilakukan dengan memasang paranet. Tetapi itu
mahal membutuhkan biaya besar. Apalagi kemunculannya juga susah untuk
diprediksi," terangnya.
Untuk itu, sebagai antisipasi petani
kentang diimbau untuk mengatur masa tanam. Yakni antara bulan Februari
hingga Maret. Sehingga, sebelum memasuki musim dingin, kentang sudah
bisa dipanen.
"Tanaman kentang itu umurnya sekitar 100 hari.
Setelah itu sudah bisa dipanen. Jadi kalau mulai menanam bulan Februari
atau Maret, jadi saat embun es muncul sudah dipanen," paparnya.
Toto menjelaskan, embun es bisa merusak semua jenis tanaman. Mulai
kentang, wortel dan kubis. Bahkan, jika suhu ektrem hingga embun es
tebal bisa merusak tanaman besar seperti carica.
"Hanya memang di
Dieng itu sebagian besar menanam kentang, jadi ancamannya lebih ke
tanaman kentang. Kalau pas embun esnya tebal juga bisa merusak tanaman
carica," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar