PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Aplikasi Telegram bisa saja menggoda para pengguna Whatsapp untuk berpaling. Mungkin belum dalam waktu dekat, mengingat dominasi
WhatsApp saat ini, tapi adanya perubahan pada fitur-fitur berikut ini
bisa menentukan.
Hal ini setidaknya menurut prediksi pengamat
media sosial di India. Saat ini, Telegram secara global punya 200 juta
pengguna aktif bulanan. Angka ini sama dengan jumlah pengguna aktif
bulanan WhatsApp di India saja.
Namun, berdasarkan laporan yang
dikutip dari Deccan Herald, Jumat (9/11/2018), para pengguna WhatsApp di
India mulai beralih ke Telegram karena satu alasan: Telegram
memungkinkan mereka membuat grup dengan jumlah anggota hingga ribuan
orang.
Seperti diketahui, WhatsApp membatasi jumlah kontak yang bisa dimasukkan
ke dalam grup hanya 256. Sedangkan Telegram bisa menampung anggota grup
percakapan hingga 30 ribu kontak.
Tren ini terutama disuarakan
oleh salah satu kelompok asal Bengaluru, India. Mereka adalah para
aktivis dengan keanggotaan yang besar dan masih terus tumbuh.
Bagi
mereka, Telegram adalah platform pesan instan yang cocok untuk
mengakomodir banyaknya anggota grup. Pengamat media sosial Tinu Cherian
menyebutkan, WhatsApp terlalu kecil bagi mereka.
"Nereka
terkendala dengan batasan ini. WhatsApp harus mengeksplorasi cara yang
lebih baik untuk membatasi spam. Misalnya seperti cara Facebook yang
membatasi kalau pengguna hanya bisa memposting lima kali sehari,"
ujarnya.
Pembatasan jumlah anggota grup WhatsApp telah mendorong banyak para
pemimpin politik dengan tim yang besar, beralih ke group Telegram. Meski
demikian, masih banyak yang mengaku lebih nyaman menggunakan WhatsApp.
"Tidak
semua orang mau beralih ke Telegram hanya untuk dimasukkan ke dalam
grup yang terlalu banyak obrolan spam. WhatsApp masih menjadi pilihan
yang nyaman untuk mengobrol dengan teman dan keluarga," kata salah satu
pengguna setia WhatsApp asal Bengaluru, Srinivas Alavilli.
Namun
di samping itu, fungsi berbagi file multimedia juga menjadi
pertimbangan. Seiring berbagi file menjadi aktivitas intensif di
WhatsApp, pembatasan di aplikasi pesan instant dalam hal ukuran berbagi
file bisa menimbulkan masalah.
Pasalnya, foto dan video semakin berat karena kamera 4K menjadi standar
di smartphone. Nah, di Telegram, pembatasan ukuran file pun hampir tidak
ada. Dibandingkan WhatsApp, layanan buatan entepreneur asal Rusia Pavel
Durov ini terbilang cepat mengadopsi teknologi.
Misalnya,
Telegram sudah lebih dulu menawarkan sticker sebagai alternatif dari
emoji biasa untuk pengalaman chat. WhatsApp pun didorong untuk mengejar
agar tak ketinggalan.
Kelebihan Telegram lainnya adalah
integrasinya dengan desktop yang lebih mulus ketimbang WhatsApp. Di
WhatsApp, ponsel harus menyala agar WhatsApp di web bisa terhubung.
Kalau Telegram, chat akan tetap menyala di PC meski ponsel mati.
Selain itu, Telegram memungkinkan pengguna mengadakan polling di dalam percakapan grup.
"Ini
sangat membantu dalam sebuah grup yang tidak dipunyai WhatsApp.
Misalnya ketika akan menentukan kapan akan mengadakan pertemuan. Kita
bisa membuat polling apakah akan rapat di hari Senin atau Jumat
misalnya," kata Srinivas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar