SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Laksda
TNI Dr Amarulla Octavian, ST, MSc, DESD, menyampaikan pandangan terkait
kerja sama maritim di masa mendatang. Hal itu ia ungkapkan dalam
kesempatan menjadi pembicara utama forum internasional Ikatan Pertahanan
Indonesia-Australia (IKAHAN) pada Senin 13 Agustus 2018 di Hotel
Fairmont.
Laksda Amarulla mengatakan, konsep kerja sama maritim ke depan
sangat dipengaruhi dinamika lingkungan strategis wilayah perairan Asia
Tenggara dan perkembangan teknologi, terutama penggunaan Unmanned System
di laut.
Teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Unmanned Surface Vehicle
(USV), dan Unmanned Sub-Surface Vehicle (USSV) sendiri telah digunakan
oleh berbagai angkatan laut di kawasan Indo-Pasifik.
Di sisi lain, hukum laut internasional yang ada belum mengatur
sama sekali bagaimana kapal perang dan coast guard harus bereaksi
menghadapinya.
Dalam kesempatan sama, Kepala Staf Angkatan Laut Australia Vice
Admiral Michael Noonan juga menyampaikan pandangan Royal Australian Navy
(RAN) ke depan, sesuai tajuk 'TNI AL-RAN Shared Maritime Interests,
Opportunities, and Challenges'.
Pada sesi diskusi, peserta forum sangat antusias membahas berbagai
peluang kerja sama maritim di masa mendatang. Tidak saja antar-Angkatan
Laut, tetapi juga dengan Angkatan Udara dan komponen lain yang berwenang
di laut.
Forum internasional ini dihadiri sebanyak 70 peserta yang terdiri dari para alumni pendidikan di Australia dan di Indonesia.
Hadir pula Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan,
mantan KSAU Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia, Marsekal TNI
(Purn) Imam Sufaat, mantan Kabakamla Laksdya TNI Dr D.A. Mamahit, MSc,
dan beberapa perwira tinggi serta perwira menengah TNI lainnya dan
mahasiswa dari Universitas Pertahanan.
Berbagai peluang kerja sama maritim juga sempat disinggung untuk
menjadi kajian Pusat Kajian Maritim (Pusjianmar) Seskoal sebagai
rekomendasi untuk pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar