PT SOLID GOLD BERJANGKA - Bank Indonesia hari ini akan mengumumkan tingkat bunga acuan atau BI
7-days repo rate. Saat ini bunga acuan berada di level 4,25%.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memprediksi bank sentral tidak akan mengubah bunga acuan. Menurut dia, jika diturunkan dikhawatirkan ada gejolak pada nilai tukar.
"Menurut saya akan dipertahankan, kalau diturunkan lagi khawatir kurs rupiah terhadap dolar AS akan bergejolak ke posisi Rp 13.800- Rp 13.850," kata Jahja.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memprediksi bank sentral tidak akan mengubah bunga acuan. Menurut dia, jika diturunkan dikhawatirkan ada gejolak pada nilai tukar.
"Menurut saya akan dipertahankan, kalau diturunkan lagi khawatir kurs rupiah terhadap dolar AS akan bergejolak ke posisi Rp 13.800- Rp 13.850," kata Jahja.
Senada dengan Jahja, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Hariyono Tjahjarijadi mengungkapkan kemungkinan besar BI akan tetap
mempertahankan suku bunga acuannya.
"Saat ini kondisi ekonomi secara umum tetap stabil dengan besaran inflasi, surplus neraca dan likuiditas pasar yang baik," imbuh dia.
"Saat ini kondisi ekonomi secara umum tetap stabil dengan besaran inflasi, surplus neraca dan likuiditas pasar yang baik," imbuh dia.
Ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)
Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan BI diproyeksi akan tetap
mempertahankan 7days repo rate di angka 4,25%. Menurut dia ruang
pelonggaran moneter makin sempit karena tekanan eksternal dan domestik.
"Dari sisi eksternal, ketidakpastian kebijakan reformasi pajak AS, dan peluang Fed rate naik di bulan Desember membuat BI harus lebih pro stabilitas dibanding pro pertumbuhan kredit," kata Bhima.
Sementara itu dari sisi domestik, November Desember secara musiman inflasi diprediksi cenderung meningkat karena kenaikan permintaan jelang natal dan tahun baru. Inflasi sampai akhir tahun diprediksi sebesar 3,9-4,1% (yoy). Selain itu rupiah cenderung bergerak turun hingga akhir tahun.
"Perbankan pun terbukti lambat merespon kebijakan moneter BI. Bunga kredit baru pertengahan 2018 diprediksi turun. Dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia akan lebih konservatif menjaga bunga acuan," jelas dia.
Baca Juga Artikel Keren & Terupdate Kami Lainnya Di :"Dari sisi eksternal, ketidakpastian kebijakan reformasi pajak AS, dan peluang Fed rate naik di bulan Desember membuat BI harus lebih pro stabilitas dibanding pro pertumbuhan kredit," kata Bhima.
Sementara itu dari sisi domestik, November Desember secara musiman inflasi diprediksi cenderung meningkat karena kenaikan permintaan jelang natal dan tahun baru. Inflasi sampai akhir tahun diprediksi sebesar 3,9-4,1% (yoy). Selain itu rupiah cenderung bergerak turun hingga akhir tahun.
"Perbankan pun terbukti lambat merespon kebijakan moneter BI. Bunga kredit baru pertengahan 2018 diprediksi turun. Dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia akan lebih konservatif menjaga bunga acuan," jelas dia.
wordpress.com weebly.com blogdetik.com strikingly.com
wixsite.com jigsy.com spruz.com bravesite.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar