PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Paus Fransiskus telah meninggalkan Vatikan untuk mengunjungi Myanmar.
Dalam kunjungan pertamanya ke Myanmar ini, Paus Fransiskus akan bertemu
dengan pemimpin negara tersebut guna membahas krisis Rohingya.
Sebagaimana diwartakan BBC, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar
Aung San Suu Kyi serta
kepala militer Jenderal Min Aung Hlaing. Dalam
pertemuan tersebut, pemimpin tertinggi umat Katolik itu disarankan tidak
menggunakan istilah ‘Rohingya’ untuk menyebut warga minoritas di negara
tersebut. Sebab, penyebutan ini dikhawatirkan dapat memicu hal buruk
karena pejabat Myanmar menolaknya.
Setelah bertemu dengan pemimpin di Myanmar, Paus Fransiskus akan
mengunjungi Bangladesh. Di sana, ia akan bertemu dengan sekelompok kecil
pengungsi Rohingya. Paus Fransiskus akan menjadi pemimpin Katolik
pertama yang mengunjungi Bangladesh sejak 1986.
Pria berusia 80 tahun itu memang dikenal dengan pandangan dan
kemauannya dalam menolak ketidakadilan di dunia. Oleh karena itu,
kunjungannya kali ini dilakukan untuk menemukan jalan keluar guna
mengakhiri konflik yang terjadi di Rakhine State.
Konflik yang terjadi sejak Agustus 2017 itu telah membuat lebih
dari 600 ribu warga Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, yakni
Bangladesh. Mereka mengungsi guna menghindari tindakan militer di negara
bagian Rakhine.
Pemimpin dari berbagai negara di dunia telah mendesak pemimpin
Myanmar untuk segera memulangkan para pengungsi. Pekan lalu, Myanmar dan
Bangladesh akhirnya menandatangani kesepakatan pemulangan ratusan ribu
orang yang telah melarikan diri ke wilayah perbatasan itu.
Namun,
kesepakatan ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi lembaga-lembaga
bantuan. Mereka khawatir pengembalian tersebut dilakukan secara terpaksa
sehingga keamanan mereka belum tentu terjamin.
Menurut pembantu Paus Fransiskus, perjalanan enam hari yang
dilakukan pemimpin tertinggi Katolik itu akan digunakan untuk mendorong
dialog dan rekonsiliasi setelah kesepakatan tentatif pekan lalu.
Pertemuan Paus dengan Suu Kyi bukanlah yang pertama kali terjadi.
Mereka pernah bertemu di Vatikan pada Mei, jauh sebelum krisis itu
terjadi.
Selain berdialog dengan Suu Kyi dan Hlaing, Paus Fransiskus juga
akan mengadakan Misa di Yangon. Misa tersebut diperkirakan akan dihadiri
660 ribu warga Katolik di Myanmar.
BACA JUGA : PT SOLID GOLD BERJANGKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar