PT SOLID GOLD BERJANGKA - Gempa besar pernah mengguncang Italia Selatan pada 37 tahun yang lalu.
Guncangan yang dahsyat itu menelan banyak korban bahkan hingga ribuan
jiwa.
Pada 23 November 1980, gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR)
mengguncang wilayah Italia Selatan. Gempa tersebut berpusat di wilayah
Eboli, sebelah selatan Napoli.
Gempa yang terjadi pada malam saat hari libur itu membuat jumlah
korban tewas sangat tinggi. Sebab, banyak penduduk setempat yang tengah
menghabiskan waktu libur dengan duduk-duduk atau berkumpul di
gereja-gereja.
Di wilayah dekat pusat gempa, yakni Balvano, anak-anak tengah
berkumpul di gereja ketika gempa terjadi. Mereka tengah bersiap
melakukan ibadah pertama di Gereja Conza Della Compagna yang berusia
1.000 tahun.
Usia dan tingginya bangunan membuat gereja-gereja tersebut rentan
ambruk ketika diguncang gempa. Benar saja, guncangan keras 7,3 SR yang
terjadi pada malam itu berhasil menghancurkan gereja hingga
mengakibatkan banyak orang terbunuh.
Lebih dari 3.000 orang tewas dalam bencana alam ini. Di Gereja
Conza Della Compagna sendiri, 26 anak dikabarkan tewas tertimbun
reruntuhan bangunan.
Gempa tak hanya meruntuhkan bangunan. Di wilayah Italia Selatan,
gempa juga memicu terjadinya kebakaran hebat. Kebakaran itu terjadi
akibat saluran gas yang pecah karena dahsyatnya guncangan.
Upaya pemadaman pun sulit dilakukan saat itu. Sebagian besar
persediaan air di wilayah itu bergantung pada saluran pipa yang pecah.
Oleh karena itu, petugas pemadam kebakaran terhambat ketika ingin
memadamkan api.
Dampak lainnya juga ditimbulkan dari gempa tersebut. Kerusakan parah
terjadi di jalanan dan jalur perkeretaapian yang mengarah ke desa-desa
kecil. Kondisi ini membuat upaya pertolongan semakin sulit dilakukan.
Masyarakat yang selamat pun tak dapat menerima bantuan karena
pendistribusiannya terhambat.
Pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk menjangkau
tempat-tempat terpencil menggunakan helikopter. Namun, upaya ini juga
tak dapat dilakukan. Pasalnya, kabut tebal menyelimuti wilayah Italia
Selatan pada sore dan pagi hari berikutnya.
Tim penyelamat pun sulit menjangkau beberapa wilayah. Salah satu wilayah yang sulit untuk dijangkau adalah Pegunungan Apennine.
Dampak gempa di wilayah tersebut juga sangat besar. Ratusan orang
terluka parah di Desa Pescaopagano, namun tidak ada cara yang dapat
membantu mereka karena jalan yang rusak parah. Helikopter juga mengalami
segala keterbatasa untuk mengirim tim penyelamat ke daerah tersebut.
Wilayah tersebut baru bisa diakses beberapa pekan setelah gempa. Jumlah korban tewas pun telah melonjak ketika itu.
Akibat gempa ini, pemerintah mencatat 3.000 orang meninggal
dunia. Sementara 300 ribu orang lainnya menjadi tunawisma karena
bangunan yang hancur. Mereka harus kehilangan rumahnya saat musim
dingin dimulai.
Upaya pemulihan tak dapat dilakukan cepat karena terkendala salju
yang mulai turun di beberapa wilayah. Pemerintah Italia akhirnya
mengirim tenda ke lebih dari 200 kota yang terkena dampak gempa.
Tenda-tenda ini diberikan sebagai bantuan sementara untuk para korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar