Senin, 30 September 2024

Solid Gold Berjangka | Novak memprediksi stabilisasi harga minyak di tengah konflik Timur Tengah

 

Solid Gold Berjangka Makassar - Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengindikasikan bahwa volatilitas yang terlihat pada harga minyak baru-baru ini, yang dipengaruhi oleh ketegangan di Timur Tengah, kemungkinan akan berkurang. Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya News yang diterbitkan hari ini, Novak menyampaikan keyakinannya bahwa risiko-risiko geopolitik yang terkait dengan wilayah tersebut telah diperhitungkan di pasar.

Harga minyak telah mengalami kenaikan hari ini, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan dari produsen Timur Tengah. Hal ini terjadi setelah tindakan intensif oleh Israel terhadap pasukan yang didukung Iran di wilayah tersebut. Novak mengakui bahwa kejadian-kejadian di Timur Tengah saat ini memang berdampak pada pasar, terutama setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

Meskipun terjadi fluktuasi baru-baru ini, di mana minggu lalu harga minyak berjangka Brent turun sekitar 3% dan harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan sekitar 5%, Novak tetap optimis. Ia berpendapat bahwa pasar akan kembali ke kondisi normal, terlepas dari tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan geopolitik ini dan dampak stimulus fiskal RRT yang tidak seperti yang diharapkan pada kepercayaan pasar.

Lebih jauh lagi, Novak meyakinkan bahwa Rusia, meskipun menghadapi sanksi dan pembatasan harga yang diberlakukan Barat pada minyaknya, tetap tangguh dan mampu bertahan dalam skenario harga apa pun. Ekonomi Rusia, yang berada di bawah lingkupnya, siap untuk menanggung tekanan.

Ke depan, Novak juga menyebutkan rencana Rusia untuk mempertahankan aliansinya dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Ia menegaskan bahwa kerja sama dengan OPEC akan terus berlanjut setelah berakhirnya kesepakatan OPEC+ saat ini mengenai pembatasan produksi minyak, yang akan berakhir pada 2025. Kelanjutan ini menandakan komitmen Rusia untuk berkolaborasi dengan negara-negara penghasil minyak lainnya dalam mengelola pasokan minyak global dan menstabilkan pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar