Solid Gold Berjangka Makassar - Harga emas (XAU/USD) terus bergerak di kisaran sempit yang dekat dengan rekor tertinggi, di tengah penantian pasar terhadap pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell malam ini yang diperkirakan akan memberikan arah baru bagi pergerakan harga emas.
Emas stabil dalam perdagangan sesi Asia pada Kamis, setelah sempat mencatatkan posisi puncak sepanjang masa sehari sebelumnya. Taruhan terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve (Fed) sebesar 50 basis poin pada bulan November mendatang tidak mampu menopang Dolar AS, sehingga memberikan dukungan bagi logam mulia yang tidak menghasilkan imbal hasil ini.
Di luar itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kekhawatiran seputar pemulihan ekonomi China juga turut menjadI katalis bagi emas.
Namun demikian, pergerakan harga emas tampaknya masih tertahan di tengah kondisi jenuh beli pada grafik harian dan menjelang pidato penting dari Jerome Powell. Investor akan mencari petunjuk baru mengenai kecepatan pemangkasan suku bunga ke depan, yang pada gilirannya akan memengaruhi permintaan terhadap Dolar AS dan harga XAU/USD.
Data Ekonomi Penting dan Pidato Powell
Serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis Kamis ini, termasuk revisi akhir PDB kuartal kedua, klaim pengangguran awal mingguan, dan pesanan barang tahan lama, diharapkan memberikan dorongan signifikan terhadap harga emas. Pengamat pasar juga akan mencermati pidato dari berbagai anggota FOMC yang berpengaruh guna mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.
19:30 WIB: PDB AS (Kuartal 2) - Proyeksi: 3.0%, sebelumnya: 1.4%. Mengukur perubahan tahunan dalam nilai penyesuaian inflasi dari semua barang dan jasa yang diproduksi oleh ekonomi.
19:30 WIB: Klaim Pengangguran Awal - Proyeksi: 224K, sebelumnya: 219K. Mengukur jumlah individu yang mengajukan asuransi pengangguran untuk pertama kali selama pekan lalu.
20:20 WIB: Pidato Ketua Fed Jerome Powell. Pelaku pasar akan mengamati pidato ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan moneter ke depan.
Pertimbangan Investor dan Pasar
Harga emas tetap mendapat dukungan meski imbal hasil obligasi AS tinggi dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah antara Israel dan Hizbullah. Kemerosotan kepercayaan konsumen yang ditunjukkan oleh Conference Board (CB) menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja mungkin lebih buruk dari yang diproyeksikan. Selain itu, stimulus besar dari China dan arus masuk ETF yang didukung emas secara fisik, menurut World Gold Council, menambah faktor-faktor yang mendukung harga emas.
Banyak pejabat Fed minggu ini lewat pidatonya seakan mencoba mengurangi ekspektasi pasar terhadap pelonggaran yang lebih agresif, meskipun pasar masih memperhitungkan kemungkinan besar pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan November. Pidato Jerome Powell malam ini akan dipantau dengan ketat untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai jalur pemangkasan suku bunga ke depan dan untuk menentukan arah jangka pendek XAU/USD.
Kalender ekonomi yang rileks menjelang rilis data utama pada Kamis malam ini WIB, membuat investor mencoba menafsirkan data sebelumnya sambil bersiap untuk pidato Powell. Pada minggu ini, data menunjukkan aktivitas bisnis di sektor manufaktur mendingin meskipun sektor jasa tetap tangguh.
Penurunan kepercayaan konsumen AS yang baru rilis awal minggu ini mengisyaratkan kondisi pasar tenaga kerja mungkin tidak sebaik proyeksi awal, yang semakin memperkuat ekspektasi terhadap pelonggaran lebih lanjut oleh Fed.
Harga emas telah naik lebih dari 29% sepanjang 2024, didorong oleh permintaan fisik dan kebijakan pelonggaran dari bank sentral utama serta ketegangan geopolitik yang berkelanjutan. Potensi harga emas mencapai $2.700 masih mungkin, tergantung pada pergerakan di pasar global dan keputusan kebijakan moneter yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar