Solid Gold Berjangka Makassar - Dalam sebuah langkah penting untuk mendukung industri minyak dan gas, Komisi Utilitas Publik Texas (PUCT) telah menyetujui Rencana Keandalan Cekungan Permian, yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur jaringan listrik di Cekungan Permian, ladang minyak terbesar di Amerika Serikat. Rencana ini muncul sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan listrik dari sektor minyak dan gas, yang telah berkembang pesat.
Keputusan PUCT diambil dengan suara bulat dan mengikuti arahan yang dikeluarkan pada bulan Desember tahun lalu untuk Dewan Keandalan Listrik Texas (ERCOT) untuk mengembangkan rencana infrastruktur ini. Arahan ini muncul setelah para pemain industri besar seperti ConocoPhillips (NYSE: COP), ExxonMobil (NYSE: XOM), Pioneer Natural Resources (NYSE: PXD.N), Diamondback (NASDAQ: FANG), Chevron (NYSE: CVX), dan Devon Energy (NYSE: DVN) melaporkan kepada S&P Global tentang proyeksi peningkatan permintaan beban listrik yang signifikan di Cekungan Permian dalam beberapa tahun ke depan.
Elektrifikasi operasi ladang minyak tidak hanya diharapkan dapat mengurangi emisi, tetapi juga menghilangkan polusi dan kebisingan yang biasanya terkait dengan peralatan bertenaga diesel. Namun, transisi ini mendapat tantangan dari tekanan yang ada pada jaringan listrik Texas, yang melayani beberapa industri yang paling banyak menggunakan energi di negara bagian ini, termasuk pusat data, penambangan mata uang kripto, dan operasi ladang minyak. Jaringan listrik tersebut telah mengalami rekor permintaan tertinggi akibat pertumbuhan populasi dan cuaca panas yang ekstrem.
Hasil survei dari Dallas Fed Energy Survey menunjukkan bahwa hampir 29% responden menganggap ketidakpastian akses jaringan listrik sebagai hambatan utama untuk melistriki operasi mereka. Selain itu, sekitar seperempat dari mereka yang disurvei menunjukkan infrastruktur jaringan sebagai tantangan utama dalam langkah mereka menuju elektrifikasi.
ERCOT, yang melayani 27 juta pelanggan dan mengoperasikan sebagian besar jaringan listrik di negara bagian ini, memperkirakan bahwa permintaan listrik di Permian Basin dapat melonjak hingga hampir 27 gigawatt pada tahun 2038. Angka ini mewakili hampir sepertiga dari total permintaan musim panas seluruh sistem ERCOT. Untuk mengakomodasi peningkatan yang diantisipasi ini, ERCOT memperkirakan bahwa peningkatan transmisi dapat menelan biaya antara $12,95 miliar dan $15,32 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar