Kamis, 21 Desember 2017

PT SOLID BERJANGKA | Dubes Korut Minta Bantuan Diplomasi Indonesia ke AS Soal Krisis Semenanjung Korea

https: img-z.okeinfo.net content 2017 12 21 18 1833819 dubes-korut-minta-bantuan-diplomasi-indonesia-ke-as-soal-krisis-semenanjung-korea-O87GBdE94j.jpg
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang-il meminta bantuan kepada Indonesia sebagai salah satu upaya menyelesaikan ketegangan di Semenanjung Korea yang kian memanas. Menurut dia, diperlukan campur tangan Indonesia karena memiliki kekuatan diplomatik yang sangat besar pengaruhnya.

“Pandangan saya, cara baik untuk menyelesaikan ketegangan Semenanjung Korea salah satunya Indonesia memaikan pengaruhnya supaya Amerika Serikat buang kebijakan permusuhan yang bisa meghancurkan hak kedaulatan, hak kehidupan dan hak kemajuan Republik Demokratik Rayat Korea (RDRK),” ujar An Kwang-il dalam seminar nasional bertajuk ‘Diplomasi Pertahanan Republik Indonesian Menanggapi Krisis di Semenanjung Korea’ di Universitas Indonesia, Kota Depok


Ia pun memuji kemampuan Indonesia dalam kekuatan pertahanan dan diplomasinya yang diharapkan bisa meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. “Saya kira Indonesia sebagai negara veteran ASEAN dan GNB sedang memainkan peran besar di forum regional dan internasional dan memang besar kekuatan diplomatik Indonesia,” katanya.
 
Seperti An Kwang-il ketahui, Indonesia dengan tegas menolak keputusan sepihak Amerika yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel serta menguslkan digelarnya KTT OKI. “Ini menunjukan pengaruh dan kemampuan diplomasi Indonesia memang diakui dunia,” tandasnya.


Dia juga meminta negara-negara lain untuk menyuarakan penghetian latihan militer di perbatasan Korea Utara yang melibatkan aliansi militer segitiga antara Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea Selatan. “Ini mendorong ancaman baru di Semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur. Saya juga sangat menyayangkan pandangan-pandangan di media yang menyebutkan dunia ingin meruntuhkan Korea Utara. Saya kira ini akibat pengaruh Amerika Serikat dan propaganda sejumlah media barat,” pungkasnya.


Sebelumnya, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian pun berharap kedua negara memanas untuk bisa menurunkan tensi dan bisa menyelesaikan persoalan dengan dialog.

“Posisi Indonesia di suatu sisi ingin menjaga hubungan baik dengan Korea Utara. Tapi ingat, kepentingan nasional Indonesia juga adalah menjaga perdamaian dunia. Karena jika sekarang ada masalah di Semenanjung Korea, skenario terbutuk terjadi perang, maka Indonesia akan terkena dampaknya.


Berarti sikap kita sekarang mengajak seluruh negara ini mau berdialog, menurunkan tensi, meredakan eskalasi, itu tujuan kita sekarang. Korea Utara kita ajak bicara untuk menunjukan itikad baik. Tapi kita juga bersiap untuk segala kemungkinan terburuk,” jelas Amrulla.


Menurut dia, seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka menjawab perhatian isu internasional terkini serta memberikan pemaparan dan diskusi singkat terkait posisi Indonesia dalam menghadapi situasi-situasi terkini di Asia Pasifik - PT SOLID BERJANGKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar