Kamis, 03 Juli 2025

Solid Berjangka Makassar | Harga Emas Naik, Pasar Taruhan The Fed Segera Pangkas Suku Bunga

 

Solid Berjangka Makassar - Harga emas menguat pada perdagangan Rabu (2/7). Hal ini terjadi setelah data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan terkait pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (3/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

Spot gold: naik 0,3% menjadi US$3.348,60.
Emas berjangka: Naik 0,3% ke US$3.359,70.
Spot silver: naik 1,2% menjadi US$36,49.
Platinum: melonjak 4,6% menjadi US$1.413,40.
Palladium: naik 5,2% menjadi US$1.157,09.
ADP National Employment Report Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa payroll sektor swasta turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Juni. Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa bank sentral dapat memangkas suku bunga secepatnya pada bulan September.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pendekatan yang hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan ini, tergantung pada data ekonomi yang masuk.

“Jika laporan pekerjaan nanti jauh lebih kuat dari perkiraan, itu bisa menjadi sentimen negatif bagi emas karena bank sentral mungkin harus menunda atau mengurangi jumlah pemangkasan suku bunga,” ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Emas, sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian, semakin menarik dalam lingkungan suku bunga rendah, yang mengurangi opportunity cost untuk memilikinya.

Investor juga mencermati ketidakpastian terkait tarif perdagangan menjelang tenggat waktu 9 Juli. Di sisi lain, mereka juga menyoroti serta nasib rancangan aturan pemangkasan pajak dan belanja besar-besaran yang diperkirakan akan menambah utang dari AS.

Selain itu, para pelaku pasar kini menanti laporan non-farm payrolls untuk mengukur arah kebijakan moneter selanjutnya dari The Fed.

Rabu, 02 Juli 2025

PT Solid Berjangka Makassar | RUU Pajak dan Belanja Trump Disahkan, Harga Emas Langsung Naik Signifikan

 

PT Solid Berjangka Makassar - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Selasa (1/7). Hal tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven usai pengesahan rancangan aturan pemotongan pajak dan belanja yang didukung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Rabu (2/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

Spot emas: naik sebesar 1,1% ke US$3.338,24.
Emas berjangka: menguat 1,3% ke US$3.349,80.
Perak spot: naik tipis 0,1% menjadi US$36,11.
Palladium: stagnan di US$1.097,16.
Platina: turun 0,7% menjadi US$1.342,78.
Kenaikan emas dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap dampak anggaran belanja yang dinilai berisiko meningkatkan inflasi dan utang AS.

“Rancangan aturan anggaran yang disahkan ini memberikan dorongan karena diperkirakan akan menambah defisit sebesar US$3 triliun dalam 10 tahun ke depan,” kata Analis Marex, Edward Meir.

“Hal ini berpotensi memicu inflasi dan meningkatkan beban utang, yang pada akhirnya positif bagi pasar emas," tambahnya.

Emas, yang dikenal sebagai penyimpan nilai saat krisis, cenderung mendapatkan dukungan saat terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi.

Adapun Menteri Keuangan AS, Scott Bessent memperingatkan bahwa negara-negara tetap bisa terkena kenaikan tarif signifikan pada 9 Juli, meski sedang melakukan negosiasi perdagangan yang bersahabat. Tarif sementara sebesar 10% dapat kembali ke kisaran 11%–50% sesuai kebijakan awal dari Trump.

Pasar kini menanti rilis data tenaga kerja AS, termasuk data ketenagakerjaan ADP dan data non-farm payrolls. Data ini dinilai akan memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya mengatakan bahwa inflasi saat ini berjalan sesuai ekspektasi jika tarif dikecualikan. Ekspektasi pasar saat ini memprediksi dua kali penurunan suku bunga tahun ini sebesar total 50 basis poin, dimulai pada September.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, karena menurunkan opportunity cost memegang aset tanpa imbal hasil seperti logam mulia.

Selasa, 01 Juli 2025

Solid Berjangka Makassar | Harga Emas Naik dari Level Terendah 1 Bulan Akibat Dolar yang Melemah; Harapan Kesepakatan Perdagangan Membatasi Kenaikan

 

Solid Berjangka Makassar - Harga emas naik dari level terendah satu bulan di perdagangan Asia pada hari Senin, didukung oleh dolar yang lebih lemah, meskipun permintaan safe-haven tetap diredam di tengah meredanya ketegangan Timur Tengah dan optimisme atas potensi kesepakatan perdagangan AS.

Spot Gold naik 0,5% menjadi $ 3.290,25 per ons, sementara Gold Futures untuk Agustus naik 0,4% menjadi $ 3.300,0 / ons pada pukul 13:00 WIB.

Harga emas turun hampir 3% minggu lalu, menandai penurunan mingguan tertajam sejak awal Mei. Emas berada di jalur untuk mengakhiri bulan ini dengan datar, karena keuntungan awal dari ketegangan geopolitik terhapus oleh kerugian setelah gencatan senjata Israel-Iran.

Emas didukung oleh pelemahan dolar; kesepakatan perdagangan AS menjadi fokus
Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump minggu lalu mengurangi risiko geopolitik di Timur Tengah dan membatasi daya tarik emas.

Dari sisi perdagangan, kesepakatan AS-China yang ditandatangani minggu lalu di Jenewa, yang menyelesaikan pengiriman logam tanah jarang dan memangkas gesekan perdagangan utama, mendukung sentimen.

Sementara itu, perjanjian perdagangan AS-Inggris mulai berlaku pada hari Senin, memangkas tarif mobil menjadi 10% dan sepenuhnya menghapuskan bea masuk suku cadang pesawat.

Namun, tenggat waktu 9 Juli membayangi potensi pemberlakuan kembali bea masuk pada mitra dagang lainnya, dan untuk tarif baja dan aluminium global.

Harga emas didukung oleh dolar yang lebih lemah karena pasar semakin bertaruh pada setidaknya satu kali penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.

US Dollar Index Dolar AS turun 0,2% pada jam perdagangan Asia, tetap berada di dekat level terendah tiga tahun.

Pasar logam naik, Platinum bersiap untuk lonjakan bulanan sebesar 30%
Dolar yang lebih lemah membuat komoditas ini menjadi lebih murah bagi pembeli asing, sehingga meningkatkan permintaannya.

Platinum Futures Harga platinum melonjak 1,9% menjadi $1,377.00 setelah penurunan baru-baru ini dari level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Logam mulia ini diperkirakan akan naik lebih dari 30% bulan ini.

Silver Futures sebagian besar diredam pada $36,045 per ounce.

Sementara itu, patokan Copper Futures di London Metal Exchange tidak berubah pada $9.888,95 per ton, sementara Copper Futures AS naik 0,7% menjadi $5,132 per pon.

Keuntungan dalam logam merah dibatasi karena data menunjukkan sektor manufaktur China mengalami kontraksi pada bulan Juni, menyoroti pelemahan yang sedang berlangsung dalam permintaan eksternal di tengah peningkatan tarif perdagangan AS pada importir tembaga terbesar di dunia.

Senin, 30 Juni 2025

Solid Gold Makassar | Wall Street Cetak Rekor, Investor Saham Kembali Didorong Antusiasme AI

 

Solid Gold Makassar - Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (27/6). Hal tersebut didorong oleh antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan (AI) dan meningkatnya ekspektasi terhadap pelonggaran kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Senin (30/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (AS):

S&P 500 (SPX): Menguat 0,59% ke 6.178,80,
Nasdaq Composite (IXIC): Naik 0,59% ke 20.299,72.
Dow Jones Industrial Average (DJIA): Melesat 1,00% ke 43.819,27.
Pasar menguat sepanjang pekan ini, terutama setelah proyeksi optimistis dari produsen chip mendorong kembali kepercayaan investor terhadap potensi dari AI. Nvidia kembali merebut posisi sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, memperkuat euforia seputar teknologi itu.

Sentimen risiko juga mendapat dorongan dari gencatan senjata antara Israel dan Iran. Ia sebelumnya sempat menyebabkan lonjakan harga minyak dan kekhawatiran terhadap inflasi global.

Sikap Federal Reserve turut membantu memperbaiki sentimen pasar. Ditambah lagi, data ekonomi yang cenderung lemah serta ekspektasi bahwa pemerintah terkait akan mengganti Ketua The Fed Jerome Powell.

“Dua pilar utama pasar ini — yaitu konsumen dan ketahanan korporasi — menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Ini memberi pasar kepercayaan untuk kembali mencetak rekor,” kata Kepala Divisi Ekuitas Aptus Capital Advisors, David Wagner.

Jika Nasdaq menutup perdagangan di atas rekor sebelumnya pada 20.173,89 yang dicapai pada 16 Desember, maka menurut definisi umum, bear market akan resmi berakhir dan digantikan oleh bull market baru. Bear market biasanya didefinisikan sebagai penurunan 20% dari level tertinggi sebelumnya secara penutupan harian.

Kamis, 26 Juni 2025

PT Solid Gold | Harga Emas Stabil Jelang Rilis Data Ekonomi AS

 

PT Solid Gold - Harga emas dunia bergerak stabil pada Rabu (25/6). Hal ini terjadi seiring sikap hati-hati pelaku pasar menjelang rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (26/6), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

Spot gold: Naik tipis 0,1% menjadi US$3.327,91.

Emas berjangka AS: Turun 0,3% ke US$3.343,10.

Perak spot: Naik 0,8% menjadi US$36,20.

Palladium: Turun 0,5% ke US$1.061,01.

Platinum: Melonjak 2,8% ke US$1.352,96.

Analis Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, menilai peluang emas untuk mencetak rekor harga baru semakin menyempit. Bukan hanya karena faktor data ekonomi namun juga permintaan terhadap aset safe haven yang ikut tertekan oleh meredanya ketegangan geopolitik setelah kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

“Dengan semua momentum dan potensi di pasar, faktor pendorong utama emas tidak berhasil membawanya ke level tertinggi baru. Maka, jalurnya kini lebih ke arah penurunan—mungkin ke US$2.900 jika situasi di Timur Tengah tidak memburuk,” katanya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyambut berakhirnya konflik bersenjata dengan harapan hubungan diplomatik yang lebih baik akan mencegah Iran membangun kembali program nuklirnya.

Adapun Ketua Federal Reserve Jerome Powell kembali menekankan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, meskipun ketidakpastian atas dampak tarif dagang masih menyelimuti.

Trump sebelumnya telah menunda tarif perdagangan besar-besaran hingga 9 Juli guna membuka ruang negosiasi dengan sejumlah negara mitra dagang.

Namun Powell menambahkan, jika tekanan inflasi tetap terkendali, kemungkinan besar bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan adanya peluang besar soal pemangkasan suku bunga pada September.

Investor kini menanti sejumlah data ekonomi penting dari AS. Hal itu termasuk produk domestik bruto (PDB) dan data ketenagakerjaan yang akan segera dirilis, serta data inflasi pada yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan The Fed.