Solid Berjangka Makassar - Harga emas menguat pada perdagangan Rabu (2/7). Hal ini terjadi setelah data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan terkait pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (3/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
Spot gold: naik 0,3% menjadi US$3.348,60.
Emas berjangka: Naik 0,3% ke US$3.359,70.
Spot silver: naik 1,2% menjadi US$36,49.
Platinum: melonjak 4,6% menjadi US$1.413,40.
Palladium: naik 5,2% menjadi US$1.157,09.
ADP National Employment Report Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa payroll sektor swasta turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Juni. Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa bank sentral dapat memangkas suku bunga secepatnya pada bulan September.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pendekatan yang hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan ini, tergantung pada data ekonomi yang masuk.
“Jika laporan pekerjaan nanti jauh lebih kuat dari perkiraan, itu bisa menjadi sentimen negatif bagi emas karena bank sentral mungkin harus menunda atau mengurangi jumlah pemangkasan suku bunga,” ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Emas, sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian, semakin menarik dalam lingkungan suku bunga rendah, yang mengurangi opportunity cost untuk memilikinya.
Investor juga mencermati ketidakpastian terkait tarif perdagangan menjelang tenggat waktu 9 Juli. Di sisi lain, mereka juga menyoroti serta nasib rancangan aturan pemangkasan pajak dan belanja besar-besaran yang diperkirakan akan menambah utang dari AS.
Selain itu, para pelaku pasar kini menanti laporan non-farm payrolls untuk mengukur arah kebijakan moneter selanjutnya dari The Fed.