Jumat, 28 Juni 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Dakwah Islam Moderat Harus (Lebih) Kreatif

Dakwah Islam Moderat Harus (Lebih) Kreatif
PT Solid Gold Berjangka Makassar – Tulisan saya tentang dikomentari dengan lugas oleh Kalis Mardiasih, seorang aktivis literasi muda yang banyak menginspirasi generasi milineal, baik muslimi maupun muslimah. Tentu saya sangat senang, tulisan reflektif saya dibaca dan dikritik dengan tajam oleh pegiat literasi media, sehingga saya sebagai penulis pemula bisa banyak belajar.

Namun ada beberapa hal yang menurut saya salah persepsi dalam. Yang pertama, saya tidak mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (secara organisasi) akan kalah ataupun tidak laku oleh kelompok Islam “hijrah”. Yang saya tekankan adalah kreativitas dakwah kalangan Islam moderat yang perlu ditingkatkan, yang sementara ini ketinggalan dengan kalangan “hijrah”. Saat ini dakwah kalangan moderat sudah beragam, tetapi daya tariknya belum terlalu kuat karena kurang kreatif.

Perkembangan dakwah “smart” (ataupun dakwah model kekinian) yang saat ini muncul sebenarnya adalah keniscayaan. Ketika sebuah teknologi muncul dan digunakan oleh kelompok yang mengaitkannya dengan agama, maka akan ada proses fragmentasi otoritas keagamaan yang sudah ada. Proses yang sebenarnya terus berulang dari satu masa ke masa. Ini terjadi semisal pada awal abad ke-20 ketika gerakan (atau dakwah) pembaharuan Islam masuk ke Nusantara. Sebuah gerakan yang awalnya diinisiasi Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha di Mesir yang kemudian direplikasi di Nusantara.


Tokoh seperti Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) dari Padang dengan Majalah Al-Munir dan KH. Ahmad Dahlan dari Yogyakarta dengan Majalah Suara Muhammadiyah adalah contoh fragmentasi otoritas keagamaan. Salah satu faktor suksesnya dua ulama tersebut adalah beredarnya teknologi cetak yang sangat membantu penyebaran dakwah puritan yang “menantang” otoritas ulama yang sudah ada lama di Nusantara. Munculnya dakwah “pembaharuan” dengan media cetak ini menimbulkan pro dan kontra, dan tidak jarang pada masa itu muncul perdebatan publik secara langsung antara kelompok pembaharuan (kaum muda) dan kelompok pengawal tradisi ulama Nusantara (kaum tua).

Berdirinya Muhammadiyah sebagai representasi gerakan pembaharuan dan Nahdlatul Ulama sebagai representasi ulama Nusantara adalah dua contoh dinamika dua gerakan dakwah yang berbeda. Pada akhirnya gerakan ulama Nusantara yang diwakili oleh NU bisa mengikuti dakwah “modern” yang dilakukan lebih dulu oleh Muhammadiyah.

Kejadian hari ini, dengan kelompok “hijrah” ataupun gerakan keagamaan yang semisal, adalah pengulangan kejadian pada awal abad ke-20. Suka atau tidak suka, kelompok “hijrah” hari ini berusaha untuk membuat alternatif otoritas keagamaan sebagai jawaban keinginan kaum milenial. Dengan perangkat teknologi digital yang banyak digunakan kaum muda, mereka mencoba memberikan alternatif wacana keagamaan yang dalam kontennya bisa sama atau berbeda dengan otoritas agama yang dominan di Indonesia, baik itu Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama.

Yang kedua, saya tidak membandingkan kualitas antara dakwah kelompok hijrah dengan dengan dua organisasi besar Islam di Indonesia. Secara kualitas, saya sepakat bahwa kualitas kajian keagamaan di NU dan Muhammadiyah sangat mendalam. Yang saya kritisi adalah kemasan dan branding dakwah NU dan Muhammadiyah. Peneliti Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Hew Wai Weng (2015), dalam tulisannya tentang dakwah digital di Indonesia dan Malaysia mengatakan bahwa keberhasilan dakwah dai milenial karena tiga aspek: estetika visual, menggunakan cara yang komunikatif (seperti forum tanya-jawab), dan strategimarketing.

Dari tiga aspek di atas, tidak ada indikator kualitas agar dakwah bisa diterima oleh milenial. Boleh jadi secara kualitas, konten dakwah digital yang trending saat ini sangat jauh dibandingkan dai NU dan Muhammadiyah. Tetapi secara estetika visual, strategi komunikasi dan marketing, dakwah milenial seperti Hijrah Festlebih unggul sehingga jauh lebih menarik kalangan milenial.
Apakah NU dan Muhammadiyah tidak bisa berbuat sama? Tentu sangat bisa. Dengan kualitas yang kuat ditambah tiga aspek di atas, NU dan Muhammadiyah bisa menjawab lebih jauh kebutuhan dakwah Islam di era milenial.
Dan jika kita lihat dari beberapa dai yang cukup dikenal di dunia maya, banyak di antaranya secara teologis dekat dengan Nahdlatul Ulama. Seperti yang saya sebutkan di artikel saya sebelumnya, Yusuf Mansur dan Buya Yahya dan beberapa habib yang aktif di medis sosial, mereka secara kultural keagamaan dekat dengan NU meski mungkin tidak mempunyai hubungan struktural dengan NU. Beberapa pendakwah ini menunjukkan bahwa estetika, metode yang komunikatif dan strategi marketing menjadi sesuatu yang penting di dakwah era digital ini.
Yang ketiga, di antara dua kelompok moderat, yang paling reaktif terhadap dakwah hijrah adalah kelompok NU. Kelompok Muhammadiyah relatif lebih menerima munculnya gerakan kelompok hijrah. Ini bisa dilihat semisal dari pernyataan Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah yang mengatakan bahwaHijrah Fest sebagai “tren positif dan arus baru gerakan Islam.” Meskipun, Abdul Mu’ti mewanti-wanti agar kegiatan ini tidak dimasuki unsur politis.

Kenapa ini terjadi? Paling tidak ada dua hal yang bisa dilihat. Pertama, kelompok hijrah adalah fenomena urban, jadi secara model gerakan bisa bertemu dengan Muhammadiyah. Kedua, secara teologis gerakan kelompok hijrah beririsan dengan Muhammadiyah yang mempunyai visi gerakan pembaharuan Islam. Dua hal ini sangat berbeda dengan Nahdlatul Ulama yang menitikberatkan pada tradisi ulama Nusantara. Sehingga untuk Muhammadiyah, teologi kalangan “hijrah” ini tidak terlalu masalah.


Dia akan dianggap bermasalah jika sudah masuk ranah politik, baik itu politik transnasional seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ataupun politik praktis seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang beberapa kali mengalami benturan dengan Muhammadiyah. Selain dua yang di atas, Muhammadiyah juga akan khawatir kepentingan politik yang lebih keras masuk, seperti infiltrasi gerakan jihadis masuk di kalangan kelompok hijrah.

Di luar ketiga poin di atas, ada satu kesamaan persepsi dan tujuan dari apa yang ditulis oleh Kalis Mardiasih dengan tulisan saya. Bahwa kalangan Islam moderat tidak antikritik. Dan sudah ada upaya yang sangat serius untuk membuat konten dakwah lebih kreatif dan beragam, sehingga jamaah milenial punya pilihan untuk belajar Islam lebih mendalam, tidak bersifat instan dan terjebak dalam narasi ideologi politik seperti HTI ataupun jihadis

Kamis, 27 Juni 2019

PT Solid Berjangka | Dikawal Jet Tempur Inggris, Air India Mendarat Darurat karena Ancaman Bom

Dikawal Jet Tempur Inggris, Air India Mendarat Darurat karena Ancaman Bom
PT Solid Berjangka Makassar – Sebuah pesawat penumpang maskapai Air India yang terbang ke Amerika Serikat (AS) terpaksa mendarat darurat di London,  akibat Ancaman Bom. Pesawat harus dikawal sejumlah jet tempur Inggris sebelum melakukan pendaratan.

Maskapai Air India dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Kamis (27/6/2019), menyatakan bahwa pesawat dengan dengan nomor penerbangan AI 191 yang terbang dari Mumbai, India menuju Newark, AS, ini terpaksa mendarat darurat di Bandara Stansted, London.

“Akibat ancaman bom,” demikian pernyataan maskapai Air India.
Angkatan Udara Inggris mengerahkan sejumlah jet tempur Typhoon dengan kecepatan supersonik untuk mencegat pesawat jenis Boeing 777-337 tersebut.

Jet-jet tempur Inggris mengawal pesawat Air India itu hingga mendarat dengan selamat di Bandara Stansted. Landasan di Bandara Stansted sempat ditutup sementara saat pendaratan darurat dilakukan. Setelah mendarat, pesawat Air India itu diarahkan ke lokasi terisolasi dengan dikawal kepolisian.
“Sebuah pesawat Boeing 777 milik Air India dialihkan ke Bandara Stansted London sekitar pukul 10.15 waktu setempat dan mendarat dengan selamat dengan kehadiran Kepolisian Essex,” sebut pihak Bandara Stansted dalam pernyataannya.

“Pesawat itu diparkir di area terisolasi yang jauh dari operasional bandara normal,” imbuh pernyataan itu.
“Landasan kami kini telah dibuka kembali dan beroperasi penuh menyusul pendaratan darurat pesawat Air India,” demikian disampaikan Bandara Stansted.

Kepolisian Inggris dalam pernyataannya menegaskan pihaknya tengah menyelidiki insiden ini.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara maskapai Air India menyatakan bahwa hasil pemeriksaan keamanan pada pesawat usai mendarat darurat di London tidak berujung temuan bom. Dia menegaskan bahwa ancaman bom itu adalah hoax.


Pesawat dilaporkan masih ada di Bandara Stansted setelah pemeriksaan keamanan selesai dilakukan dan tidak ditemukan adanya masalah

Rabu, 26 Juni 2019

Solid Gold Berjangka | RI dan AS Tukar Informasi Soal Tren Penyelundupan di Laut

RI dan AS Tukar Informasi Soal Tren Penyelundupan di Laut
Solid Gold Berjangka Makassar - Enam negara yang menjadi peserta dalam kegiatan South East Asia Maritime Law Enforcement Initiative (SEAMLEI) Technical Expert Workshop (TEW) saling bertukar informasi. Mulai dari tren penyelundupan, sampai dengan teknologi surveillance.

Hal tersebut mengemuka dalama acara SEAMLEI yang dibawakan langsung oleh para pembicara dari Indonesia dan Amerika Serikat, di Nusa Dua, Bali, Selasa (25/6/2019).

Setelah mendengarkan paparan dari Plh. Direktur Kerja Sama Kolonel Bakamla Salim mengenai kompleksitas kegiatan coast guard di wilayah Negara Kepulauan Republik Indonesia, kegiatan berlanjut dengan paparan dari beberapa pembicara.

Perwakilan dari Global Fish Watch misalnya, dibawakan oleh Wildan Ghifarry yang memaparkan tentang kesuksesan pertukaran data dan teknologi dalam mendukung pemantauan aktifitas perikanan di masing-masing negara.

Di sisi lain, perwakilan dari Technical Director Maritime Intelligence Fusion Center Pacific (MIFC PAC) US Coast Guard Kent Thew, berbagi ilmu mengenai kesadaran kepemilikan, sumber terbuka, dan domain maritim komersial. 

Penjelasan lanjut juga diberikan terkait situs atau portal apa saja yang dapat digunakan secara terbuka, yang dapat membantu kegiatan pemantauan (surveillence) sesuai dengan kebutuhan.

"CDR Donald Evors selaku perwakilan dari Joint Interagency Task Force West (JIATF) US Indo-Pacific Command, berbagi informasi tentang tren penyimpanan, dan penyeludupan barang dan narkoba yang terjadi di kawasan Asia Tenggara," demikian pernyataan tertulis dari Bakamla, Kamis (26/6/2019).

Advisor Missile Defence Agency, US. Departement of Defence Dr Chris Merritt, berbagi pengetahuan mengenai aplikasi SeaVision. Aplikasi ini merupakan salah satu bagian dari Maritime Domaine Awareness. Selain itu, aplikasi ini dapat membantu dalam kegiatan pelayaran komersil, dan juga patroli keamanan laut. 

Selasa, 25 Juni 2019

Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Ketegangan Geopolitik AS-Iran

Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Ketegangan Geopolitik AS-Iran
Solid Berjangka Makassar - Harga minyak dunia pada perdagangan, Selasa (25/6/2019) terpantau stabil di tengah kekhawatiran konflik antara Iran dan Amerika Serikat (AS) yang bakal terus memanas. Akan tetapi tekanan tetap datang dari kecemasan seputar potensi penurunan permintaan minyak mentah. 

Seperti dilansir Reuters, hari ini harga minyak mentah berjangka Brent meningkat 3 sen menjadi USD64,89 per barel setelah sebelumnya pada awal pekan kemarin, menanjak 0,5%. Sementara harga minyak mentah berjangka AS atau WTI menyusut 3 sen ke posisi USD57,87 per barel.


Sepanjang pekan lalu, Brent sudah mengalami peningkatan mencapai sebesar 5% dan minyak mentah AS melonjak hingga 10% setelah Iran menembak jatuh drone A.S. Pada tengah pekan kemarin, insiden di teluk menambah ketegangan yang dipicu oleh serangan terhadap tanker minyak di daerah itu pada Mei dan Juni.


Washington menyalahkan serangan kapal tanker kepada Iran, yang menyangkal memiliki peran apa pun. Sementara itu Presiden AS Donald Trump menargetkan, bakal memberikan sanksi terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya. 


Langkah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran setelah Teheran menjatuhkan drone. Trump juga mengatakan melalui media Twitter bahwa negara-negara lain harus melindungi pengiriman minyak mereka sendiri di Timur Tengah daripada meminta Amerika Serikat melindungi mereka.


Tetapi beberapa mengatakan ancaman konflik militer telah sedikit berkurang. Di sisi lain data manufaktur yang lemah oleh Federal Reserve Bank of Dallas menambah kekhawatiran tentang tergelincirnya permintaan minyak mentah.


Pasokan diperkirakan akan tetap relatif ketat, karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, sebagai aliansi yang dikenal sebagai OPEC +, tampaknya akan memperpanjang kesepakatan untuk membatasi produksi ketika mereka bertemu pada 1-2 Juli di Wina.

Senin, 24 Juni 2019

Solid Gold | PELEMAHAN HARGA MINYAK MENTAH KARENA KELEBIHAN PASOKAN DAN PERANG DAGANG

Solid Gold Makassar - Harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) terus turun sejak akhir April 2019, dari kisaran $66 per barel hingga turun ke kisaran $50 per barel di bulan Juni 2019. Isu pasokan atau suplai yang melebihi permintaan menjadi faktor pemicu. Produksi Yang Melimpah Laporan dari Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan bahwa produksi minyak mentah bakal melebihi permintaan di tahun 2019. Grafik dari IEA di bawah ini menunjukkan pasokan yang lebih besar dari permintaan mulai dari 2018-2019.


Badan Administrasi informasi Energi Amerika Serikat (EIA) juga melaporkan produksi minyak mentah AS yang terus mengukir rekor baru berkat teknologi shale oil-nya. Saat ini AS sudah bisa memproduksi 12 juta barel per hari dan diperkirakan di akhir 2019, AS bakal bisa memproduksi hingga 13,4 juta barel per hari. 

Menurut thebalance.com, masif-nya produksi minyak mentah dari perusahaan minyak AS karena banyak perusahaan AS sudah mendapatkan untung dengan harga minyak mentah di $30 per barel. Di sisi konsumsi, perang dagang menjadikan prospek permintaan menjadi semakin turun karena perang dagang berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi. Pelambatan pertumbuhan ekonomi biasanya menurunkan konsumsi energi termasuk minyak mentah. Perang dagang yang berkelanjutan yang dipicu oleh AS ini akan menekan harga minyak mentah.



Faktor Penguat Harga Minyak Mentah Wacana pemangkasan produksi lanjutan oleh OPEC, Rusia dan negara produsen lain di luar OPEC (atau disebut OPEC+) ditunggu oleh para trader minyak mentah. Di awal tahun 2019, OPEC+ sudah menjalankan pemangkasan produksi sebanyak 1,2 juta barel per hari. 

Trader menantikan pertemuan OPEC+ yang mengagendakan perpanjangan pemangkasan produksi pada tanggal 25-26 Juni 2019 atau awal bulan Juli. Kesepakatan pemangkasan lanjutan ini bisa mendorong penguatan harga minyak mentah kembali. Banyak analis yang memperkirakan bahwa OPEC+ akan memperpanjang pemangkasan produksi. Namun belakangan Rusia tampak ragu untuk ikut menyepakati perpanjangan pemangkasan. 



Tanpa kesepakatan pemangkasan, harga minyak mentah bisa melemah lebih dalam. Selain itu, ketegangan di Timur Tengah yang kini sedang berlangsung dimana AS menuduh Iran mendalangi penyerangan 2 kapal tanker minyak di teluk Oman juga bisa membantu menaikan harga minyak. Secara umum, segala peristiwa yang menganggu produksi di negara-negara produsen minyak akan mendorong kenaikan harga minyak. 

Satu faktor lagi yang bisa mengangkat harga minyak adalah pemangkasan suku bunga acuan AS yang bisa memicu kebijakan yang sama ke negara-negara lain. Pemangkasan suku bunga ini bisa menstimulus permintaan sehingga harga minyak mentah bisa terkerek naik lagi.


Analisis Teknikal: Harga minyak mentah WTI saat penulisan berada di level $52.62 per barel, di dalam kisaran antara support terdekat $50.50 per barel dan resisten $55.00 per barel (garis hijau). Tren penurunan masih membayangi pergerakan harga minyak mentah. 

Jadi para pelaku pasar harus mewaspadai setiap harga rebound menjadi aksi pasar untuk melakukan aksi jual. Kisaran resisten $55 bisa dijadikan acuan. Hanya penembusan yang meyakinkan di atas kisaran resisten tersebut, yang bakal membuka peluang kenaikan harga ke area resisten berikutnya di kisaran $59.70 atau balik ke atas kisaran $60 per barel. 


Sementara level $50.50 menjadi support acuan karena support itu sudah diuji beberapa kali. Penembusan di bawah level tersebut membuka peluang pelemahan lanjutan ke area $46.00 - $42.50. Resisten: $55.00(Level tinggi 10 Juni 2019), $59.70(Level tinggi 30 Mei 2019), $66.60(Level tinggi 23 April 2019) Support: $50.50(Level rendah 5 Juni 2019), $46.00(Level rendah 18 Des 2018), $42.50(Level rendah 26 Des 2018).


Jumat, 21 Juni 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | AS-China Perang Dagang, Indonesia Bisa Curi Peluang

Ilustrasi Peluang RI di tengah perang dagang/Foto: agung pambudhy
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, Indonesia bisa mencuri peluang. 

Salah satunya, Luhut menyebutkan potensi Indonesia menggantikan China memasuki pasar AS. Potensinya pun cukup besar, menurut Luhut AS mengimpor barang 21% dari China.

"Kita lagi bicara, kemarin saya ke Amerika, perusahaan di sana mengimpor dari China lebih dari 21% ya. Misalnya furniture mereka impor sampe US$ 34,8 miliar," kata Luhut di kantornya, Jumat (21/6/2019).

Dengan tarif impor yang sudah diketok sebesar 25%, impor barang China masuk ke AS tidak lagi menarik. Luhut mengatakan di situlah potensi Indonesia menjadi pengganti China sebagai negara eksportir ke AS.

"Dengan tarif 25% itu tidak menarik lagi. Kita mau ambil peran itu (menjadi eksportir AS)" ungkap Luhut.

Untuk itu Luhut mengatakan pemerintah mau memperbesar kapasitas pabrik di Indonesia. Dengan begitu Indonesia siap menggantikan China mengekspor segala rupa barang mulai dari furnitur hingga garmen.

"Pabrik furnitur, pabrik footwear, pabrik home appliances, pabrik garmen itu mau kita perbesar produksinya. Nanti kita gantikan peran China," ucap Luhut.

Kamis, 20 Juni 2019

PT Solid Berjangka | San Andreas, 'Biang Keladi' Banyaknya Gempa di California

Patahan San Andreas. Foto: dok. David K. Lynch
PT Solid Berjangka Makassar - Kalau mendengar kata San Andreas, mungkin yang terlintas di kepala adalah judul film dengan Dwayne "The Rock" Johnson sebagai bintang utamanya. Selain itu, bisa jadi yang terbayang merupakan salah satu seri Grand Theft Auto paling terkenal, yakni GTA: San Andreas.

Meski begitu, San Andreas sejatinya juga merupakan nama sebuah patahan yang kerap menyebabkan bencana di California, Amerika Serikat. Negara bagian itu sendiri memang terkenal sering diguncang gempa bumi, baik skala besar maupun kecil.

Seringnya negara bagian berlambang beruang ini diguncang gempa diakibatkan oleh pergerakan lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Lempeng pertama bergerak ke arah utara dan mengikis lempeng Amerika Utara secara horizontal dengan skala sekitar 50 milimeter tiap tahunnya.

Lebih lanjut, sekitar 2/3 dari total pergerakan itu terjadi di patahan San Andreas dan patahan-patahan lainnya, seperti San Jacinto, Elsinore, dan Imperial. Seiring berjalannya waktu, patahan-patahan tersebut menghasilkan sekitar separuh dari total gempa berdampak signifikan di California, sekaligus juga gempa-gempa minor.

Besarnya peran San Andreas dalam menyebabkan gempa di California tak terlepas dari tingginya intensitas aktivitas tektonik di sana. Tingkat pergerakan lempeng di sepanjang patahan San Andreas menyentuh 33 milimeter per tahun. Kurang lebih, itu sama dengan seberapa cepat kuku kita tumbuh.

Hasilnya, pergerakan tersebut juga berpengaruh pada lanskap dari California, bukan cuma bikin gempa. Salah satu buktinya, Los Angeles City Hall kini lebih dekat sekitar 3 meter dengan San Francisco dibandingkan saat ia dibangun pada 1924, sebagaimana tercantum dalam situs resmi University of Southern California.

Ya, seiring dengan berjalannya waktu, patahan San Andreas juga tumbuh secara perlahan-lahan. Maka dari itu, bisa jadi California akan sangat berbeda dalam beberapa juta tahun kemudian. 

Rabu, 19 Juni 2019

Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka | ‘Rusun Sewa Plus WiFi Cocok untuk Milenial’

Ilustrasi/Foto: Nadia Permatasari/Infografis
Solid Gold Berjangka Makassar - Untuk memenuhi kebutuhan generasi milenial di sektor perumahan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang mematangkan rencana skema kredit pemilikan rumah (KPR) untuk milenial.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan saat ini ada tiga kluster konsep yang sedang diproses di Kementerian.

“Skemanya lagi digodok, karena jumlah generasi milenial sangat tinggi sekali harus dipikirin. Tapi saya kira rumah sewa itu paling tepat untuk mereka, di pusat kota karena mereka dinamis, konsumtif dan inginnya full WiFi, jadi kehidupan mereka seperti itu,” kata Khalawi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Dia mengungkapkan, nantinya rumah tersebut berkonsep rumah susun atau apartemen sewa yang disubsidi. Menurut dia saat ini Kementerian juga sedang membuka rencana dengan pemerintah daerah sebagai pemilik lahan tersebut.

Saat ini memang sedang dibahas oleh tim 5 pilar yang terdiri dari akademisi, swasta sampai komunitas. Nantinya dikelompokkan untuk menyusun konsep ke depan pembangunan perumahan.

Menurut Khalawi, untuk milenial yang ingin memiliki rumah tersebut maka bisa disubsidi pemerintah. Asalkan pengasilan mereka masuk kriteria masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kalau penghasilannya tinggi ya nggak bisa, tapi ini juga tidak semua milenial. Makanya yang saya tekankan tadi, milenial yang pemula, baru lulus belum punya penghasilan. Kita siapkan rumah sewa, rusun. Kalau penghasilannya sudah stabil tapi belum bisa beli cash ya kita kasih subsidi. Kalau sudah maju ya beli sendiri saja,” jelas dia.

Selasa, 18 Juni 2019

Solid Berjangka | Menanti Bunga Acuan The Fed, IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas

Foto: Rengga Sancaya

Solid Berjangka makassar – IHSG ditutup menguat di level 6,257.33 (+1.079%), Penguatan didorong oleh Property (+3.38%) dan Finance (+1.41%). IHSG bergerak menguat setelah mengalami koreksi empat hari berturut-turut. Investor masih menanti keputusan suku bunga The Fed dan berharap mereka akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga.
Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 26,465.54 (+1.35%), NASDAQ ditutup 7,953.88 (+1.39%), S&P 500 ditutup 2,917.75 (+0.97%).
Bursa US menguat setelah Trump ingin melanjutkan pembicaraan dengan China hingga setelah pertemuan G20 pada tanggal 28 – 29 Juni 2019 nanti. Disamping itu The Fed memberikan signal positif untuk menahan suku bunga US atau bahkan dapat menurunkan suku bunga bila kondisi ekonomi US masih belum pulih. 2 hal tersebut memberikan ketenangan bagi investor sehingga aksi jual di bursa US berhenti. Sentimen ini juga akan berdampak positif bagi bursa di Asia dimana Nikkei dan KOSPI telah menguat lebih dari 1% pada pembukaan hari ini.
IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick IHSG membentuk formasi Bullish Harami mengindikasikan potensi penguatan. Penguatan diperkirakan terbatas, investor masih terlihat wait & see menunggu hasil keputusan suku bunga The Fed.
Resistance 2 : 6,298
Resistance 1 : 6,278
Support 1 : 6,216
Support 2 : 6,174
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pagi ini. IHSG naik 44,7 poin (0,71%) ke 6.302,119.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini turun ke level Rp 14.270. Sebelumnya mata uang Paman Sam masih berada di level Rp 14.300-an.
Pada pra perdagangan, IHSG naik 32,12 poin (0,5%) ke 6.289,452. Indeks LQ45 menguat 7,8 poin (0,79%) ke 1.002,561.
Membuka perdagangan Rabu (19/6/2019), IHSG menguat 44,7 poin (0,71%) ke 6.302,119. Sementara indeks LQ45 ikut menguat 10,5 poin (1%) ke 1.004,853.
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan 59 poin (0,93%) ke 6.314. Indeks LQ45 juga menguat 11,5 poin (1.1%) ke 1.005,958.
Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 26,465.54 (+1.35%), NASDAQ ditutup 7,953.88 (+1.39%), S&P 500 ditutup 2,917.75 (+0.97%).
Bursa US menguat setelah Trump ingin melanjutkan pembicaraan dengan China hingga setelah pertemuan G20 pada tanggal 28 – 29 Juni 2019 nanti. Disamping itu The Fed memberikan signal positif untuk menahan suku bunga US atau bahkan dapat menurunkan suku bunga bila kondisi ekonomi US masih belum pulih. 2 hal tersebut memberikan ketenangan bagi investor sehingga aksi jual di bursa US berhenti. Sentimen ini juga akan berdampak positif bagi bursa di Asia dimana Nikkei dan KOSPI telah menguat lebih dari 1% pada pembukaan hari ini.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif pagi ini. Berikut pergerakannya:
* Indeks Nikkei 225 naik 353,98 poin ke 21.326,69
* Indeks Hang Seng naik 633,48 poin ke 28.132,25
* Indeks Komposit Shanghai naik 39,89 poin ke 2.930,05
* Indeks Strait Times menguat 44,21 poin ke 3.282,94

Senin, 17 Juni 2019

Solid Gold | Perang Dagang Buat Harga Barang-barang di AS Melambung

Foto: Nadia Permatasari/Infografis
Solid Gold Makassar - Perang Dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memberi dampak ke perekonomian AS sendiri. Bank investasi global Goldman Sachs menyatakan, tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang China berdampak pada bisnis dan rumah tangga AS, dengan dampak yang lebih besar ke harga konsumen dari perkiraan sebelumnya.

Mengutip CNBC, Senin (17/6/2019), Goldman menyatakan, harga konsumen sebagian lebih tinggi karena eksportir dari China belum menurunkan harga mereka untuk bersaing di AS. 

"Orang mungkin berharap bahwa eksportir Tiongkok dari barang-barang yang terkena dampak tarif harus menurunkan harga mereka agar bersaing di pasar AS," terang Goldman dalam pernyataannya.
"Namun, analisis pada tingkat item yang sangat rinci dalam dua studi baru menunjukkan tidak ada penurunan harga (tidak termasuk tarif) barang impor dari China yang menghadapi tarif," sambungnya.

Di sisi lain, produsen AS telah secara oportunis menaikkan harga dalam menanggapi persaingan dagang tersebut.

Goldman juga menyatakan, risiko final tarif sebesar US$ 300 miliar dari China kini telah meningkat 30%.

Dalam laporan tersebut, tensi lebih lanjut dari perang dagang dapat memberikan pukulan 0,4% ke produk domestik bruto (PDB). Jika terus berlanjut, akan memicu aksi jual di pasar ekuitas dan dampaknya ke pertumbuhan ekonomi lebih buruk.

"Harapan awal kami adalah bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan akhir tahun ini. Kami pikir ini akan datang dalam bentuk penurunan bertahap," ujarnya.

Senin, 10 Juni 2019

Solid Gold | Gedung Putih Ajukan Penundaan Larangan Huawei Masuk AS

Foto: DW (News)
Solid Gold Makassar - Departemen Manajemen dan Anggaran Gedung Putih mengajukan surat penundaan pembatasan kerja sama gadget keluaran China, Huawei. 

Mengutip Wall Street Journal yang dilansir dari CNBC.com, Senin (10/6/2019), hal ini dilakukan karena dapat berdampak besar terhadap beberapa perusahaan yang juga menjadi pemasok di pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Direktur Departemen Manajemen dan Anggaran Gedung Putih Russell Vought, menyampaikan pendapat tersebut melalui surat yang ditujukan kepada Wakil Presiden AS Mike Pence dan anggota-anggota kongres.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa dengan diberlakukannya undang-undang pembatasan kerja sama atau bahkan yang mengarah kepada pemutusan kerja sama dengan Huawei di AS, dapat menyebabkan pengurangan yang signifikan terhadap pendapatan beberapa perusahaan yang menjadi sumber pendapatan pemerintahnya sendiri.

"Meskipun larangan ini penting bagi keamanan nasional, sejumlah lembaga telah mengetahui bahwa dampak buruk dari peraturan ini dapat berpotensi besar bagi sejumlah pemangku kepentingan," sebut Russell dalam surat tersebut.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah mengumumkan adanya ancaman nasional terhadap pertahanan AS, tepatnya melalui teknologi. Huawei pun dianggap sebagai alat yang dapat memata-matai AS dan dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS.

Sejak ditandatanganinya daftar hitam tersebut oleh Trump pada tahun 2018, Huawei kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya di AS. Padahal, Huawei akan meluncurkan ponsel pintar 5G pertama di dunia.
Selain itu, Trump juga telah melarang Google dan Facebook untuk memasang perangkat lunaknya di ponsel keluaran Cina tersebut. Sehingga, Huawei tak lagi bisa menggunakan sistem operasi dari Google, dan tak lagi dilengkapi aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp.