Kamis, 31 Mei 2018

PT SOLID BERJANGKA | Melawan Peruncingan Ideologi

Melawan Peruncingan Ideologi
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - "Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! …Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan, yakni dengan tiada "egoisme-agama" (Soekarno, 1 Juni 1945).

Kutipan tersebut merupakan pidato Bung Karno di depan Sidang BPUKI, 73 tahun lalu saat mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Sangat relevan dengan kondisi saat ini yang masih diwarnai gerakan radikal berlabel agama untuk mengganti Pancasila.

 
Radikalisme ideologi yang disebut Bung Karno sebagai peruncingan, bukan hal baru. Di masa lalu dilakukan melalui pemberontakan bersenjata, seperti Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Madiun Affairs, dan upaya kudeta lainnya. Saat ini dilakukan melalui aksi teror dengan label agama yang berbaiat pada organisasi teroris internasional. Kasus terbaru, kerusuhan di Mako Brimob Jakarta, teror bom di Surabaya, dan penyerangan Kantor Polda Riau membuktikan peruncingan ideologi tersebut masih ada.

Di luar aksi teror, ada juga organisasi-organisasi kemasyarakatan yang terus berupaya mengintegrasikan Indonesia menjadi bagian dari khilafah. Maka, merujuk kondisi itu, kutipan Pidato Bung Karno tersebut sangat relevan dalam refleksi Hari Lahir Pancasila sekarang. 

 
Meski beragam upaya mengganti Pancasila selalu gagal, namun bukan karena Pancasila memiliki kesaktian laksana jimat pusaka. Terminologi kesaktian Pancasila justru berpotensi mendorong mistifikasi ideologi, dan menempatkannya ke dalam ruang tak terjamah kritik dan perubahan. Ideologi ketika menjadi dogma beku maka tinggal menunggu waktu ditinggal zaman. Saat ini, di tengah perkembangan dunia yang semakin merelatifkan ideologi, eksistensi Pancasila menjadi pertaruhan.

Situasi tersebut sebenarnya bukan hal baru. Daniel Bell dalam The End of Ideology menegaskan bahwa modernitas telah merelatifkan ideologi kecuali kapitalisme yang terus berkembang dan menjadi ideologi pemenang. Selepas Bell, muncul Francis Fukuyama dengan The End of History. Fukuyama berbicara tentang globalisasi yang memprediksikan perkembangan demokrasi liberalistik dan sistem kapitalisme yang disebut sebagai bentuk final pemerintahan, dan akhir dari sejarah pertarungan ideologi. 
 
BACA JUGA :Solidgold Berjangka

Runtuhnya komunisme memberikan pemahaman bahwa ideologi tersebut mengandung kelemahan dari awal, dan beku terhadap perubahan. Antara lain; sistem ekonomi terencana, konsep partai tunggal dan diktatur proletariat sebagai bentuk pemerintahan transisi dari masyarakat sosialis ke komunis; keyakinan runtuhnya kapitalisme, dan bubarnya negara sebagai tahapan akhir sejarah.

Dalam pelaksanaannya, selain utopis juga menyeleweng dari tujuan besar komunisme mewujudan masyarakat tanpa kelas yang berbasis pada kepemilikan kolektif alat produksi. Keinginan untuk menerapkan komunisme secara absolut, seperti di Chekoslovakia dan Kamboja tidak hanya membuat terbunuhnya demokrasi, tapi juga pembunuhan massal rakyatnya. 
 
Hal yang sama terjadi pada ideologi kanan yang berbasis agama. Misalnya Al-Qaeda, Taliban, dan Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) merupakan kelompok puritan yang menginginkan terbentuknya khilafah berlabelkan agama. Peruncingan itu terwujud dalam sikap anti kemajuan, melawan perubahan zaman, dan ingin memutar kehidupan kembali ke masa silam. Agama di tangan mereka terlihat bengis, penuh kebencian, bahkan dijadikan legitimasi aksi teror, bukan wajah penuh kasih dan kedamaian.

Sejarah memberi pelajaran, ideologi dapat bertahan jika mampu menjawab tantangan zaman. Komunisme dapat bertahan di China bahkan membawa kemajuan di bidang ekonomi karena mampu beradaptasi. Misalnya, mengakomodasi sistem ekonomi pasar secara cerdas dengan cara menempatkannya sebagai sistem yang bekerja. Kebijakan itu mampu membawa ekonomi China melaju pesat. Center for Economic and Business (CEBR) memprediksikan, China akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar dunia mengalahkan Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman pada 2032. 

 
Begitu pula Pancasila, akan dapat terus bertahan jika mampu menjawab tantangan zaman. Karena itu, harus diamalkan bukan sebagai panduan moral individu namun dasar negara. Artinya, pengamalan Pancasila sebagai dasar negara harus terwujud dalam pembuatan regulasi negara seperti undang-undang dan peraturan lainnya. Manifestasi lainnya tergambarkan dalam praktik dan kebiasaan bertindak para penyelenggara kekuasaan negara.

Dua hal itulah yang seharusnya menjadi aspek penilaian pengamalan Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila harus menjadi sinar terang bagi "budi pekertinya negara" yang terefleksikan dalam penyelenggaraan kekuasaan negara. Selamat Hari Lahir Pancasila!

Rabu, 30 Mei 2018

SOLID GOLD BERJANGKA | Kapolri Ajak Mahasiswa Lawan Penyebaran Ideologi Terorisme

Kapolri Ajak Mahasiswa Lawan Penyebaran Ideologi Terorisme
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR -  Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta kepada mahasiswa untuk turut berperan dalam memerangi penyebaran ideologi terorisme. Tito berharap mahasiswa menerima informasi dengan selektif dan tak ikut-ikutan menyebarkan berita yang tak jelas.

BACA JUGA : PT Solidgold Berjangka Glosarium

Tito menjelaskan, dari sisinya, Polri telah memerangi terorisme dengan melakukan penangkapan-penangkapan terhadap terduga teroris. Namun upaya tersebut tidak menyelesaikan masalah.

"Saat ini penyebaran ideologi terorisme ini terus berkembang. Hal ini merupakan akar permasalahan terorisme. Tetapi kami (Polri) sudah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi terorisme ini. Kami sudah melakukan penangkapan," kata Tito kepada mahasiswa dalam rilisnya


"Tetapi hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, sebelum akar masalah diselesaikan. Untuk saat ini kita harus bisa membangun ketahanan, terutama di kalangan muda ini agar lebih selektif, karena sasaran utama mereka (kelompok teroris) adalah kalangan muda," sambung Tito.

Tito mengadakan buka puasa bersama Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek di Wisma Bhayangkari, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tadi sore. Sekitar 200 perwakilan BEM menghadiri acara itu.


 "Oleh karena itu saya harap mahasiswa jangan pernah ikut menyebarkan berita-berita yang tidak jelas. Agar selektif dalam menyebarkan berita. Jika mendapatkan berita, agar kita menyaring dan tidak menyebarkan berita tidak baik itu," ujar Tito.

 Tito berkata mahasiswa dapat memfilter informasi-informasi lewat intelektualitasnya. Tito mengajak mahasiswa dapat menyebarkan pemikiran-pemikiran positifnya.

 
"Agar memanfaatkan kecerdasan keilmuan sebagai inteliktual pemuda dalam memfilter media sosial. Mari kita bersama memberikan pencerahan kepada mahasiswa yang lain," tutur Tito.

Tito kemudian juga membahas tentang suhu politik menjelang pesta demokrasi, yang dimaksud pemilihan calon kepala daerah (pilkada), pemilihan calon presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg). Menurutnya suhu politik mulai mendingin.

"Di negara ini banyak perubahan terjadi karena peran mahasiswa, oleh karena itu mahasiswa ini menjadi hal penting karena tidak terlibat partai politik dan masih memiliki ideologi. Gerakan mahasiswa memiliki peran penting. Oleh karena itu Polri merasa bahwa mahasiswa menjadi mitra yang penting dalam membantu Polri dalam menjaga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," ucap Tito.

 
"Kita saat ini menghadapi situasi yang wajib kita dukung, seperti saat pilkada. Ini merupakan potensi konflik yang perlu kita kelola karena ada perbedaan pendapat dalam memilih pemimpin. Kita sudah berfikir mulai dari awal proses pilkada, kita dapat menjaganya dengan aman," imbuh Tito.

Soal situasi politik cenderung sejuk, Tito menerangkan itu karena masyarakat saat ini sibuk dalam momen Idul Fitri dan setelahnya Piala Dunia 2018.

 
"Langkah kami menjelang 27 Juni, kami telah melihat potensi pilkada ini mendingin karena beberapa hal, yaitu karena momen lebaran, di mana publik akan mulai sibuk mengurus Lebaran mulai. Kita dapat mengelola potensi konflik ini dengan momen lebaran dan momen Piala Dunia tersebut," jelas Tito.

"Kita dapat menjadi kawan dalam persamaan kepentingan. Kita akan menghadapi proses pemilu dan Asian Games. Kita perlu bersama mengelola ini, agar situasi dalam menghadapi event-event kedepan tetap sukses dan kondusif," kata Tito. 

Senin, 28 Mei 2018

SOLID GOLD | IHSG Makin Dekat ke 6.000, Dolar AS Melemah

Foto: Selfie Miftahul/detikFinance
SOLID GOLD MAKASSAR – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan laju positif membuka perdagangan awal pekan ini. IHSG kian dekat level 6.000.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) juga melemah terhadap rupiah. Dolar AS turun ke leve; 14.070. Akhir pekan kemarin berada di Rp 14.202.


Pada perdagangan preopening, IHSG bertambah ti[is 3,878 poin (0,06%) ke level 5.979,620. Indeks LQ45 naik 0,979 poin (0,10%).

Membuka perdagangan, Senin (28/5/2018), IHSG bergerak naik 7,022 poin (0,12%) ke level 5.982,764. Indeks LQ45 naik 0,663 poin (0,07%) ke level 959,047.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih berada di zona positif dengan 22,841 (0,38%) ke 5.998,093. Indeks LQ45 naik 3,725 poin (0,41%) ke 962,249.


Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup mixed dengan mayoritas ditutup menguat pada perdagangan semalam. Indeks Dow Jones turun 0.24% ke level 24,753.09, S&P melemah 0.24% ke level 2,721.33, sedangkan Nasdaq berhasil menguat tipis 0.13% ke level 7,433.85.


 
Penurunan pada mayoritas indeks AS salah satunya dikarenakan pelemahan pada sektor energy sebesar 2.6% seiring harga minyak mentah yang tertekan.

Bursa regional dibuka variatif. Berikut pergerakan Bursa Asia pagi ini:
  • Indeks saham Nikkei berkurang 23,988 poin (0,11%) ke 22.426,801.
  • Indeks komposit Shanghai melemah 15,220 poin ((,48%) ke 3.126,080
  • Indeks Strait Times menanjak 5,130 poin (0,15%) ke 3.518,360
  • Indeks Hang Seng bertamnah 24,500 poin (0,08%) ke 30.612,539.
Nilai tukar dolar AS sempat menyentuh level Rp 14.115 dan berangsur turun ke Rp 14.070 dan saat ini berada di level Rp 14.030.


Untuk meredam gejolak nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate bisa dipercepat sebelum jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan.

Dalam siaran pers, Bank Indonesia memutuskan untuk mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan pada Rabu, 30 Mei 2018. RDG tambahan ini tidak menggantikan RDG bulanan reguler yang tetap akan diselenggarakan sesuai jadwal. RDG Bulanan tambahan ini akan membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan.

 
Pada 17 Mei 2018 BI telah menggelar RDG dan menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,25%. Sementara itu, untuk suku bunga deposit facility juga naik menjadi 3,75% dan suku bunga lending facility naik menjadi 5,25% – SOLID GOLD

Jumat, 25 Mei 2018

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Jeritan Bocah AS: Saya Benci HP Ibu dan Berharap Tak Pernah Ada

Jeritan Bocah AS: Saya Benci HP Ibu dan Berharap Tak Pernah Ada
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Telepon genggam merupakan hal yang tidak baik bagi kita. Kita tahu karena begitu banyak berita mengenai hal itu, atau paling tidak kita bisa merasakannya.

Namun tetap saja tidak ada seorang pun yang mempensiunkan telepon genggam setelah menyimak laporan-laporan itu, kan?
 
Bagaimana apabila anak-anak Anda mengatakan apa yang mereka rasakan mengenai kesibukan Anda dengan Whatsapp, Instagram, email, dan baca berita?

 
"Saya membenci telepon genggam ibu dan berharap dia tidak pernah memilikinya," tulis seorang anak sekolah dasar di sebuah tugas di sekolahnya.

Jen Adams Beason yang merupakan seorang guru di Amerika, mengunggah tulisan anak itu di laman Facebook, dan mengungkapkan bahwa empat dari 21 muridnya mengatakan mereka berharap bahwa teknologi ponsel tidak pernah ditemukan.

Beason, yang tinggal di Louisiana, juga mengunggah sebuah gambar yang merupakan tugas seorang murid kelas dua (umur tujuh sampai delapan) setelah sebelumnya ia meminta para muridnya untuk menggambarkan sesuatu yang mereka harap tidak pernah diciptakan di masa lalu.

 
"Menurut saya, ponsel: saya tidak menyukai ponsel," tulis salah satu anak itu.
"Saya tidak menyukai ponsel karena orang tua saya selalu terpaku pada ponsel mereka setiap harinya. Ponsel kadang merupakan kebiasaan yang sangat buruk."

Murid tersebut melengkapi tugasnya dengan gambar ponsel dengan tanda silang besar di atasnya dan gambar muka sedih berukuran yang besar dengan tulisan "saya membencinya".

Gambar tersebut diunggah Jumat lalu dan telah dibagikan hampir 170.000 kali, termasuk oleh para orang tua yang terkejut yang tidak pernah berfikir ulang tentang kebiasaan mereka menggunakan teknologi.

 
"Wow. Muncul dari mulut para bocah! Kita semua bersalah!" ungkap salah satu pengguna, Tracy Jenkins.
"Ucapan yang kuat dari seorang anak kelas dua! Para orang tua, simaklah," tambah Sylvia Burton.

Seorang pengguna lain menulis, "Sangat menyedihkan dan mungkin sangat benar dan saya merasa bersalah. Pengingat yang baik bagi kita para orang tua untuk untuk meletakkan ponsel kita sejenak dan lebih banyak bermain dengan anak-anak kita."

Sejumlah guru lain ikut bergabung dalam diskusi itu, dan menambahkan pengalaman mereka tentang reaksi anak-anak terhadap orang tuanya ihwal penggunaan internet.


"Dalam diskusi di kelas tentang Facebook ,setiap murid mengatakan bahwa orangtuanya meluangkan waktu lebih banyak untuk menggunakan Facebook daripada berbicara dengan anak-anaknya. Ini sangat menggugah buat saya," kata Abbey Fauntleroy.

Beberapa orang tua membagikan pengalaman pribadi mereka untuk mencoba mengatasi masalah tersebut.
Beau Stermer menulis bahwa dia melihat puteranya yang masih berusia dua tahun bereaksi negatif saat ia menggunakan ponsel.

"Saya sadar ketika dia dan saya sedang bermain dan ponsel saya tiba-tiba berdering terkait keperluan di tempat kerja, dia kemudian tidak ingin bermain lagi setelah saya menelepon.

"Ini membuat saya terpukul. Saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa apabila saya sedang bermain dengan dia maka segala hal lainnya dinomorduakan," katanya.

 
Di sisi lain, seorang ibu menyoroti fakta bahwa para remaja pun sama buruknya: mereka sering kali lebih mementingkan ponselnya dibandingkan waktu bersama keluarga.

Sebuah survei di AS pada tahun 2017 melaporkan bahwa sebagian dari orang tua yang disurvei menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi mengganggu interaksi mereka dengan anak, hingga tiga kali atau lebih dalam sehari.

Dan fenomena ini dinamakan "technoference."




Kamis, 24 Mei 2018

PT SOLID BERJANGKA | Indonesia Lampu Kuning Krisis Ekonomi


PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Apa yang terjadi dengan ekonomi Indonesia saat ini? Setelah didera perlambatan konsumsi masyarakat, ekonomi RI kembali dihantam liarnya pergerakan dolar AS, ditambah lagi defisit neraca perdagangan RI semakin melebar.

Beberapa pihak termasuk para ekonom memandang ada yang salah dengan ekonomi dan patut diperhatikan. Namun pemerintah selalu mengatakan bahwa kondisi fundamental ekonomi RI masih baik.

Padahal rupiah sudah anjlok cukup dalam. Bayangkan dari awal tahun ini dolar AS masih tenang di level sekitar Rp 13.500, tiba-tiba menguat tiada henti hingga kemarin dolar AS tembus Rp 14.200.

Ekonom menyebut kondisi perekonomian saat ini sudah pada tahap "lampu kuning". Layaknya rambu lalu lintas itu artinya harus berhati-hati.

Lalu seperti apa kondisi sebenarnya? Seberapa parahnya ekonomi RI dan apa bedanya dengan krisis-krisis sebelumnya?


Jika ditanya bagaimana kondisi ekonomi RI saat ini, Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform on Economics (Core) Muhammad Faisal mengatakan sudah lampu kuning. Masih jauh memang jika samakan dengan kondisi ekonomi RI saat krisis moneter (krismon) pada 1998.

"Kalau bicara secara makro sebetulnya kalau dikatakan sebagai krisis ini belum. (Tapi) sudah lampu kuning," tuturnya

Gejolak ekonomi RI mulai terasa di tahun lalu, masyarakat terasa mengerem konsumsinya. Buktinya banyak perusahaan ritel yang mengurangi jumlah gerainya bahkan ada yang guling tikar.

Bukti pun kembali diperkuat ketika Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa tingkat konsumsi rumah tangga Indonesia pada 2017 di level 4,95%. Angka itu melambat jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang tumbuh 5,01%.

Namun sayangnya kontribusi konsumsi rumah tangga RI sangat besar terhadap pertumbuhan ekono, sekitar lebih dari 50%. Sehingga ketika konsumsi rumah tangga melambat dampaknya sangat terasa terhadap kelancaran aktifitas ekonomi hingga ke hulu.

BACA JUGA : Solidberjangka

Belum selesai permasalahan masyarakat yang lebih irit, ekonomi RI kembali dihantam dari sisi nilai tukar. Dolar AS tiba-tiba mengamuk. Bayangkan saja dari awal tahun dolar masih tenang di sekitar Rp 13.500, tiba-tiba menguat hingga posisi Rp 14.200.

Penyebabnya sistemik, sumbunya dari negeri adidaya Paman Sam. Bank Sentral AS The Fed akan menaikan suku bunga. Alhasil banyak dana asing yang keluar dari negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Faisal mengatakan, dampak dari pelemahan rupiah yang akan terasa cukup besar. Pertama bisa kembali menghantam konsumsi rumah tangga, sebab akan banyak produk-produk impor ataupun berbasis bahan baku impor yang akan naik harganya.

"Konsumsi dalam negeri kita banyak bergantung dari luar. Kita banyak impor pangan hingga minyak. Jadi dampaknya juga ke harga BBM dan tarif listrik. Ini yang menyebabkan mempengaruhi daya beli rumah tangga," terangnya.

Sementara pengaruhnya ke industri akan menurunkan daya saing. Sebab banyak dari insutri dalam negeri meski yang berorientasi ekspor bahan bakunya masih bergantung impor. Sehingga biaya prodksi akan meningkat. Imbasnya daya saing industri nasional di tingkat nasional maupun internasional menurun.


 Hantaman yang ketika adalah melebarnya defisit neraca perdagangan. BPS juga mencatat neraca perdagangan RI pada April 2018 mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Ekspor tercatat US$ 14,47 miliar, sementara impornya US$ 16,09 miliar.

Bank Indonesia (BI) bahkan memprediksi tahun ini defisit transaksi berjalan diperkirakan berada di US$ 23 miliar atau melebar menjadi 2,3% dari produk domestik bruto (PDB).

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, dolar AS berada di kisaran Rp 2.000-2.500 karena Indonesia belum menganut rezim kurs mengambang. Orde Baru kala itu tidak mau tahu, dolar AS harus bertahan di level itu.
Namun karena kebijakan itu cadangan devisa RI terus tergerus untun menjaga kurs. Akhirnya pemerintah membuka rupiah menjadi kurs mengambang. Akhirnya dolar AS mulai merangkak naik ke Rp 4.000 di akhir 1997, lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998.

Pelemahan rupiah diperparah ketika kondisi keamanan dan politik Indonesia bergejolak. Pada Mei 1998, kerusuhan terjadi dimana-mana menuntut tunbangnya pemerintahan Orde Baru.

BACA JUGA : PT Solidberjangka

Sampai akhirnya rupiah jatuh tak berdaya saat dolar AS mencapai level Rp 16.650. Disitulah titik puncak krisis moneter. Banyak pihak swasta yang tak mampu membayar utang luar negerinya.

Perekonomian pun kacau balau. Ekonomi Indonesia tidak tumbuh bahkan -13,1%, harga-harga pangan melambung tinggi, inflasi pun meroket hingga 82,4%. Depresiasi rupiah mencapai 197%.

Kerusuhan terjadi dimana-mana yang meminya Suharto lengser. Kepercayaan masyarakat, investor dan dunia usaha pada pemerintah dan ekonomi RI luntur. Banyak terjadi penarikan dana besar-besaran yang membuat perbankan collapse.

Bank Indonesia (BI) pun terpaksa memberikan bantuan likuiditas Rp 147,7 triliun kepada 48 bank. Meskipun ujung-ujungnya banyak dana yang diselewengkan. Rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan saat itu juga mencapai 30%.

Total utang luar negeri pemerintah dan swasta saat itu mencapai US$ 150,8 miliar. Rasio utang pemerintah terhadap PDB pun mencapai 100%.

Lanjut kesiklus berikutnya di 2008. Krisis saat itu berbeda yakni krisis finansial global yang terjadi dibanyak negara. Indonesia pun terkena imbasnya.

Krisis saat itu diawali pada 2007, saat itu persediaan rumah di AS untuk masyarakat menengah ke bawah membeludak. Namun banyak dari nasabah perumahan kelas bawah yang tak mampu membayar utangnya.

Alhasil institusi keuangan di AS banyak yang tumbang. Pengaruhnya kebanyak negara. Indonesia terkena imbasnya. Rupiah jatuh ke level Rp 8.000 hingga ke level Rp 12.650. Depresiasi rupiah mencapai 34,86%.

 
Meski begitu ekonomi Indonesia masih tumbuh meski turun ke level 4,12%. Namun inflasi melonjak hingga 12,14%, total utang pemerintah dan swasta mencapai US$ 155,8 miliar, rasio utang pemerintah terhadap PDB 27,4%.

Sementara cadangan devisa mencapai US$ 80,2 miliar. Rasio utang luar negeri terhadap cadangan devisa mencapi 3,1 kali.

Sementara tahun ini rupiah sudah melemah 4,64% dari awal tahun (year to date). Tercatat dolar AS menguat dari posisi awal tahun sekitar Rp 13.500 hingga menembus Rp 14.200.

Lalu menurut Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) menyebutkan jumlah utang luar negeri (ULN) secara total saat ini tercatat US$ 358,7 miliar atau setara dengan Rp 5.021 triliun (kurs Rp 14.000).

Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2018 mencapai 5,06%. Sedangkan cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2018 tercatat US$ 124,9 miliar. Angka itu turun sekitar US$ 1,1 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018 sebesar US$ 126,0 miliar.

Sementara inflasi per April 2018 sebesar 0,10%, tnflasi tahun kalender sebesar 1,09% dan inflasi tahun ke tahun sebesar Rp 3,41%.

Perekonomian Republik Indonesia (RI) disebut sudah lampu kuning. Meski masih jauh dari kondisi krisis, kondisi ini patut diwaspadai.

Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform on Economics (Core) Muhammad Faisal menjelaskan, kondisi krisis moneter bisa terjadi jika ekonomi tidak tumbuh bahkan minus seperti yang terjadi saat 1998. Ekononi Indonesia saat itu -13,1%.

"Krisis ekonomi terjadi jika ekonomi tumbuh minus selama 3 kuartal berturut-turut," tuturnya.

Meski begitu, ekonomi RI patut diperhatikan. Faisal berpendapat bahwa bahwa jika saja ada pemantik bukan tidak mungkin ekonomi RI seketika akan terjadi krisis. Ada 2 pemantik yang dikhawatirkannya, yakni adanya bank sistemik yang collapse dan ketidakstabilan politik dan keamanan.

"Jika ada bank sistemik collapse dampaknya seperti kasus Bank Century menjalar kemana-mana. Kalau pantauan saya yang sistemik belum ada yang seperti Bank Century," imbuhnya.

Nah yang paling besar dikhawatirkan adanya konflik sosial politik. Apalagi sudah mendekati tahun politik 2019. Dia juga khawatir kasus teror bom kembali terjadi dan meluas.

Jika itu terjadi maka kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap ekonomi bisa luntur. Penarikan dana besar-besaran (rush money) dari perbankan bisa terulang seperti saat krisis ekonomi 1998.

"Kalau banyak yang tarik dana bisa collapse masal," tegasnya.

Rabu, 23 Mei 2018

SOLID GOLD BERJANGKA | Dolar AS Betah di Rp 14.000, Ekonom: Hanya Musiman

Foto: Grandyos Zafna
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Nilai tukar rupiah terhadap sejak awal kuartal I 2018 ini terus mengalami pergerakan hingga di atas Rp 14.000. Per hari ini nilai dolar tercatat Rp 14.192 per dolar AS (dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate). 
 
Banyak yang menyebutkan, jika nilai rupiah terhadap dolar AS sedang menuju titik ekuilibrium atau keseimbangan baru. Tapi benarkan rupiah sedang menuju level tersebut?

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan untuk menuju titik keseimbangan baru harus dilihat dari berbagai aspek. Mulai dari faktor fundamental ekonomi, bagaimana pengelolaan terhadap sentimen eksternal maupun internal.


"Kalau dilihat dari fundamental ekonomi, Indonesia sebenarnya baik terlihat dari peringkat investment grade dari tiga lembaga, cadangan devisa membaik. Nilai rupiah masih bisa membaik setelah tekanan dari eksternal dan internal mereda," ujar Josua


Menurut Josua pelemahan Rupiah terhadap dolar AS terjadi bukan karena kondisi ekonomi yang memburuk. Tapi karena adanya ekspektasi pasar yang melihat The Federal Reserve akan menaikkan bunganya dua kali lagi tahun ini, current account deficit (CAD) yang membesar, permintaan dolar yang tinggi untuk pembayaran dividen. 

 
"Jadi ini semua faktor musiman saja. Setelah itu lewat nilai tukar bisa normal lagi. Jadi rasanya tidak akan menuju ekuilibrium baru," ujar Josua.  

Dia menjelaskan, nilai dolar AS jika semua tekanan sudah mereda bisa kembali ke posisi Rp 13.700 - Rp 13.800. Tidak terlalu jauh dari asumsi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) yang berada di kisaran Rp 13.400.

BACA JUGA : PT Solidgold Berjangka | Penipuan Modus Umroh

"Akhir tahun akan kembali mendekati angka asumsi APBN. Itu angka yang cukup fair untuk rupiah akhir tahun," ujarnya.

Selasa, 22 Mei 2018

SOLID BERJANGKA | Setelah 6 Tahun, Suspensi Saham BLTA Bakal Dibuka BEI

Foto: Rachman Haryanto
SOLID BERJANGKA MAKASSAR - PT Bursa Efek Indonesia memberikan sinyal akan membuka kembali perdagangan saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA). Dengan begitu saham BLTA akan bisa kembali diperdagangkan setelah bertahun-tahun membeku karena disuspensi.

 
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, pihak perusahaan sendiri sudah bertemu dengan perwakilan BEI. Selain itu manajemen BLTA juga telah mengumumkan keterbukaan informasi dan melakukan paparan publik (pubex) untuk menjelaskan keberlangsungan perusahaan.


Hampir seluruh syarat agar sahamnya bisa kembali diperdagangkan sudah dilakukan. Namun menurut Samsul ada satu lagi syarat yang harus dilakukan, yakni melakukan valuasi harga wajar sahamnya saat ini. Sebab saham BLTA sendiri sudah dibekukan sejak 2012.


"Jadi ada proses akhir, ada sesuatu yang kami minta ke mereka. Kami minta untuk mem-valuasi kira-kira (sahamnya) di harga berapa," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Untuk proses valuasi harga BEI minta agar dilakukan dengan lembaga independen. Lembaga tersebut bisa ditunjuk oleh perusahaan.
 
 
Saham BLTA sendiri saat disuspensi pada awal 2012 berada di level Rp 196. Saat itu bursa menjatuhkan suspensi lantaran perusahaan diputusan tak mampu membayar pinjaman perbankan dan obligasi.
 
BACA JUGA :Solidgold Peraturan Transaksi Online

Dalam upaya restrukturisasi utangnya, BLTA melakukan konversi utang menjadi saham melalui tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) sebesar Rp 1 triliun menjadi 11,93 miliar saham.

Senin, 21 Mei 2018

SOLID GOLD | Dolar Makin Perkasa, IHSG Melemah ke 5.733

Foto: Rachman Haryanto
SOLID GOLD MAKASSAR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan laju pelemahan IHSG hingga menutup perdagangan sore ini seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS)

Nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah. Dolar berada di level Rp 14.176 dibandingkan dengan posisi akhir pekan kemarin yang sempat tembus Rp 14.075.

BACA JUGA : Legalitas PT Solidgold Berjangka

Pada perdagangan preopening, IHSG menyusut 4.068 poin (0,07%) ke 5.779,242. Indeks LQ45 turun 1,025 poin (0,11%) ke level 917,869.

Membuka perdagangan, Senin (21/5/2018), IHSG bergerak stagnan cenderung melemah 2,127 poin (0,04%) ke 5.781,183. Indeks LQ 45 turun 0,946 poin (0,10%) ke 917,948.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melemah semakin dalam. IHSG turun 19,497 (0,35%) ke 5.763,268. Indeks LQ45 turun 6,672 poin (0,74%) ke 912,218.
 
BACA JUGA : Visi Dan Misi Solidgold Berjangka

Pelemahan masih berlanjut hingga jeda siang ini. IHSG turun 41,735 poin (0,72%) ke 5.741,575. Indeks LQ45 turun 10,386 poin (1,13%) ke 908,508.

Pelemahan 7 sektor saham menyeret IHSG ke zona negatif. Saham sektor keuangan jatuh paling dalam dengan pelemahan mencapai 1,88%. Infestor asing mencatatkan jual bersih mencapai Rp 792,13 miliar dengan mayoritas aksi jual menyasar saham-saham sektor keuangan.

 
Perdagangan saham siang ini berlangsung moderat dengan frekuensi perdagangan saham 364.503 kali transaksi sebanyak 9,0 miliar lembar senilai Rp 8,7 triliun.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup mixed dengan mayoritas ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin. Indeks Dow Jones stagnan di level 24,715, S&P melemah terbatas 0.26%, dan Nasdaq turun 0.38%.

Penurunan terjadi seiring dengan pertemuan antara AS dan China, di mana pelaku pasar kemudian mengambil langkah antisipasi. Adapun kekhawatiran muncul dikarenakan ketidakpastian yang cukup lama serta belum adanya kesepakatan diantara kedua negara tersebut.
 
BACA JUGA : Fasilitas Layanan Solidberjangka

Pergerakan bursa saham Asia sore ini mayoritas berada di level positif. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:
  • Indeks Nikkei bergerak menguat 72,010 poin (0,31%) ke level 23.002,369.
  • Indeks Komposit Shanghai bertambah 20,540 poin (0,64%) ke 3.213,840
  • Indeks Strait Times menguat 18,960 (0,54%) ke 3.548,230
  • Indeks Hang Seng naik 186,439 poin (0,60%) ke 31.234,350.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 650 ke Rp 26.650, Indocement Tunggal (INTP) naik Rp 550 ke Rp 17.250, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 525 ke Rp 13.025 dan Erajaya (ERAA) naik Rp 200 ke Rp 2.350.

 
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 675 ke Rp 66.550, United Tractors (UNTR) turun Rp 525 ke Rp 35.300, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 350 ke Rp 8.350 dan Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) turun Rp 300 ke Rp 11.700.

Jumat, 18 Mei 2018

PT SOLID GOLD BERJANGKA | BI Rangkum Stabilitas Sistem Keuangan 2017 dalam Sebuah Buku

Foto: Dok. Bank Indonesia
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan No 30, Maret 2018. Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan buku ini disusun sebagai bagian kewenangan BI dalam pengaturan pengawasan makroprudensial.

"Tema yang diusung, penguatan stabilitas sistem keuangan dalam upaya menjaga momentum pertumbuhan," ujar Agus dalam peluncuran buku KSK di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).

Agus menjelaskan fungsi makroprudensial adalah amanat dari Undang-undang. Hal ini meliputi stabilitas institusi keuangan, pasar keuangan, korporasi rumah tangga dan infrastruktur keuangan.

 
Menteri Keuangan 2010-2013 ini menjelaskan stabilitas makro ekonomi dan keuangan Indonesia pada 2017 masih terjaga dengan baik, meski disertai risiko ekonomi domestik yang menurun. Kemudian momentum ekonomi terutama pada paruh kedua 2017 berjalan dengan tingkat inflasi yang terjaga di level yang rendah.

Kemudian neraca pembayaran Indonesia (NPI) juga berhasil dikelola dengan baik. Meskipun sempat ada tekanan pada rupiah sejak akhir 2017 persis pada Februari 2017 hingga Mei 2018 dapat dikelola dengan baik.

"Sehingga depresiasi rupiah dapat dijaga dan tidak sedalam negara emerging lainnya. Ini didukung oleh upaya stabilisasi BI yang dilakukan dengan mendorong mekanisme pasar dan ketersediaan valas di pasar keuangan," ujarnya.

Dia menambahkan kerentanan ini perlu diwaspadai dengan seksama untuk memitigasi dan mengurangi risiko sistem keuangan. Kemudian stabilitas sistem keuangan Indonesia masih terjaga hal ini ditunjukkan oleh indeks stabilitas keuangan yang berada di zona normal.

 
Stabilitas sistem keuangan yang terjaga tercermin pada rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi mencapai 22,5% dan rasio likuiditas (AL/DPK) yang masih aman yaitu sebesar 21,2% pada Maret 2018.

Di samping itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menurun menjadi 2,75% (gross) atau 1,25% (net) pada Maret 2018. Stabilitas sistem keuangan yang terjaga ini berkontribusi positif pada perbaikan fungsi intermediasi perbankan.

Rata-rata suku bunga deposito dan kredit rupiah masih menurun, meski terbatas, menjadi 5,84% dan 11,20% pada Maret 2018. Pertumbuhan kredit pada Maret 2018 tercatat sebesar 8,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy).  


Sementara itu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal pada Maret 2018 tetap tinggi mencapai Rp 42,9 triliun (gross), bersumber dari penerbitan obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD). Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2018 tercatat 7,7% (yoy), turun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 8,4% (yoy).

Dengan perbaikan ekonomi dan kemajuan konsolidasi korporasi dan perbankan, BI memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK akan lebih baik pada 2018, masing-masing dalam kisaran 10,0-12,0% (yoy) dan 9,0-11,0% (yoy).

BI akan terus memantau dan memitigasi dampak perkembangan nilai tukar dan suku bunga terhadap stabilitas sistem keuangan, baik terkait aspek likuiditas, permodalan, maupun risiko kredit, guna mengoptimalkan intermediasi perbankan yang sehat.

Dorong Penguatan Stabilitas dengan Kebijakan Makroprudensial
 
 
BI mengungkapkan stabilitas sistem keuangan dibutuhkan untuk syarat terwujudnya pemulihan ekonomi yang berkesinambungan.

Agus menjelaskan, untuk meningkatkan resiliensi sistem keuangan dari potensi risiko sistemik di tengah tantangan dan kompleksitas dinamika sistem keuangan. Karena itu dibutuhkan kebijakan makroprudensial untuk mendukung ini.

"Asessment yang dilakukan Bank Indonesia terhadap komponen-komponen dalam sistem keuangan, yang meliputi institusi keuangan, baik perbankan maupun non-bank, pasar keuangan, korporasi, rumah tangga, serta infrastruktur keuangan, merupakan landasan bagi perumusan kebijakan makroprudensial Bank Indonesia," ujar Agus.

Agus menyebutkan, dalam buku KSK ini terdapat pemaparan perkembangan kondisi dan risiko pada sistem keuangan serta faktor-faktor yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan secara akurat dan komprehensif. Selain itu, dijelaskan pula berbagai respons kebijakan Bank Indonesia yang ditempuh guna memitigasi risiko sistemik.

Dia menambahkan tahun 2017 merupakan periode pemulihan ekonomi global setelah pertumbuhan ekonomi dunia menyentuh titik terendah pada 2016. Perbaikan perekonomian global memperlihatkan adanya sumber pertumbuhan ekonomi global yang lebih merata, dengan motor pertumbuhan ekonomi dunia yang bersumber dari negara maju dan berkembang.

BACA JUGA :PT Solidgold Berjangka

Dari sisi domestik, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan pada 2017 masih terjaga, disertai dengan risiko perekonomian domestik yang menurun. Berbagai langkah dan upaya ditempuh oleh BI dan otoritas lain di sektor keuangan dalam merespon dinamika perekonomian dan sistem keuangan global maupun domestik, khusunya dalam memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional yang sedang berjalan.

Ke depan, penguatan kebijakan makroprudensial difokuskan kepada tiga aspek utama yaitu penguatan likuiditas, penguatan fungsi intermediasi yang berkualitas dan peningkatan efektivitas instrumen makroprudensial.

Selain itu, BI akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di tengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung serta melakukan koordinasi dan harmonisasi kebijakan lintas lembaga yang baik dan berkesinambungan.

"BI juga akan berkoordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata dia.

Kamis, 17 Mei 2018

PT SOLID BERJANGKA | Saat Cadar Jadi Stigma, Niqab Squad Pilih Pakai Masker

Saat Cadar Jadi Stigma, Niqab Squad Pilih Pakai Masker
PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Rentetan serangan teror yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini cukup menimbulkan berbagai kekhawatiran dan masalah baru di kalangan masyarakat. Salah satunya, muncul stigma negatif terhadap perempuan yang menggunakan cadar.

Meski demikian, seorang anggota komunitas perempuan bercadar bernama Niqab squad
, Sul (28) beranggapan kekhawatiran yang timbul di tengah masyarakat tersebut tidak berlebihan.

 
Menurutnya, stigma tersebut muncul atas dasar antisipasi dan ketakutan masyarakat terhadap sejumlah peristiwa teror yang terjadi belakangan ini.

Oleh sebab itu, dirinya dan teman-temannya pun berusaha memahami ketika ada stigma negatif yang dilemparkan pada dirinya.

 "Biasanya kalau sudah kayak gitu, kita dianjurkan untuk memakai masker sebagai pengganti cadar. Jadi masyarakat tidak terlalu negative thinking," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/5).

Dari pengalamannya sendiri, Sul merasa tidak pernah mendapat perlakuan yang tidak baik dari masyarakat karena ia menggunakan cadar.

Ia hanya menyebut terkadang dilakukan pemeriksaan wajah oleh petugas keamanan saat akan masuk ke tempat-tempat tertentu seperti bandar udara.
 
"Paling waktu mau masuk bandara, itu kita diperiksa dulu wajahnya, dan yang memeriksa pun petugas yang perempuan. Cuma begitu saja, dilihat wajahnya, lalu sudah," tuturnya.

Meski demikian, ia mengaku beberapa temannya yang lain sempat medapatkan tatapan sinis dari orang-orang di sekitar mereka karena menggunakan cadar, terutama pascateror bom yang terjadi dalam pekan ini.Hari Minggu (13/5) kemarin terdapat tiga serangan bom bunuh diri yang meledak di tiga gereja di surabaya.


Malam harinya, bom meledak di salah satu kamar di Rusunawa Wonocolo, Sidoardjo. Diduga kuat bom meledak tak sengaja saat hendak dirakit oleh pelaku. Teror bom berlanjut hari Senin (14/5), saat Markas Polrestabes Surabaya jadi sasaran bom bunuh diri. Pada hari Rabu (16/5), Mapolda Riau pun diserang oleh terduga kelompok teroris yang menyebabkan satu polisi gugur.

Selama insiden rentetan teror itu, tak jarang bermunculan kabar tentang temuan benda mencurigakan di sejumlah tempat. Beberapa di antaranya turut melibatkan perempuan bercadar.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin sempat meminta perempuan pengguna cadar memahami kondisi sebagian masyarakat saat ini yang mungkin memiliki pandangan tertentu menyusul terjadinya serangan bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur selama dua hari terakhir.

 "Tentu bagi pengguna cadar itu sendiri, agar betul-betul bisa memahami situasi dan lingkungannya karena sekarang sebagian masyarakat kita ada semacam keresahan atau kekhawatiran, atau mungkin bahkan kecurigaan terhadap mereka-mereka yang menggunakan cadar," kata Lukman di kantornya, Selasa (15/5).
     

Rabu, 16 Mei 2018

SOLID GOLD BERJANGKA | Sulit Keluar dari Tekanan, Rupiah 'Nyaman' di Rp14.070/USD


SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya semakin 'nyaman' di level Rp14.000-an per USD. Sebab, belum ada tanda-tanda penguatan dari mata uang Indonesia ini. 


Melansir Bloomberg Dollar Index, Rabu (16/5/2018) pukul 08.38, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 33 poin atau 0,24% ke level Rp14.070 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.070-Rp14.070 per USD.


Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 33 poin atau 0,24% menjadi Rp14.065 per USD. Dalam pantuan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp14.030 per USD hingga Rp14.065 per USD.  


Sebelumnya, kurs dolar AS diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena meningkatnya suku bunga obligasi pemerintah AS mendukung selera terhadap mata uang.


Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mencapai 3,058% pada Selasa 15 Mei 2018, level tertinggi sejak 2011. 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,64% menjadi 93,183 pada akhir perdagangan. 

 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1850 dari USD1,1943 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3510 dari USD1,3568 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7473 dari USD0,7529.


Selasa, 15 Mei 2018

SOLID BERJANGKA | Ini Rencana Kominfo Setelah Palapa Ring

Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Setelah proyek Palapa Ring rampung, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya menyelimuti Indonesia dengan internet kencang. Ada dua yang akan mereka dilakukan, apa saja?

 
Pertama menghubungkan Palapa Barat dan Timur. Saat ini memang sudah terhubung, tapi melalui pulau Jawa. Nah tahun 2019, Kominfo berencana menghubungkan Palapa Barat dan Timur di Kalimantan.

Caranya dengan memanfaatkan jalan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di perbatasan Malaysia dan Indonesia. Sehingga akan memberikan manfaat lebih.


"PU lagi bikin jalan di daerah perbatasan, nanti di pinggirnya kita bangun lanjutan Palapa Ring. Jadi Kalimantan, perbatasannya di mana pun tidak masalah. Ini membangun lebih cepat," kata Menkominfo Rudiantara saat ditemui saat kunjungan dan pengecekan Network Operation Center (NOC) Palapa Ring Barat di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (14/5/2018).


Kolaborasi dengan keduanya bukan kali pertama dilakukan. Kominfo telah melakukan serupa di Papua. Mereka menanamkan kabel optik paket Palapa Ring Timur di pinggir jalan yang dibangun Kementerian PU.

"Digalinya nggak pakai cangkul, tapi mesin. Sehari bisa 4-8 km tergantung pada kondisi bebatuan di tepi jalan. Kalau banyak batu bisa 4 km per hari, jika tanah 8 km per hari," ungkap Chief RA.
 
Hal kedua yang akan dilakukan pasca Palapa Ring kelar akhir tahun 2018 nanti, Kominfo akan menyiapkan satelit high throughput (HTS). Diharapkan dapat mengorbit pada 2021 mendatang.

"Sehingga daerah pelosok dan terpencil yang tidak terakses Palapa Ring dapat menikmati internet cepat," pungkas Menkominfo.

 
Untuk diketahui Palapa Ring dibangun menjadi tiga paket, yaitu paket barat, paket tengah, dan paket timur. Ketiga paket tersebut ditargetkan dapat menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Saat ini perkembangannya, paket barat sudah rampung 11 Maret lalu. Sementara paket tengah sudah 77%, sedang paket timur sudah mencapai 45%. Kominfo optimis akhir 2018 semua Palapa Ring rampung dan 2019 sudah beroperasi.

Senin, 14 Mei 2018

SOLID GOLD | Dolar Mengamuk, Ini Dampaknya ke BUMN

Foto: Selfie Miftahul Jannah
SOLID GOLD MAKASSAR - Dolar AS berpotensi terus menguat terhadap rupiah. Jika ini terjadi, berpotensi membahayakan badan usaha milik negara (BUMN) khususnya yang non keuangan atau perbankan. Pasalnya mereka kebanyakan berutang menggunakan valuta asing (valas) atau mata uang asing.

BACA JUGA : Legalitas PT Solidgold Berjangka

"Yang kita khawatirkan kalau kondisi fundamental memburuk, ada pengetatan ekonomi atau moneter global, ini dolar bisa bergerak naik terus Rp 14.100, Rp 14.200, sangat mungkin menuju Rp 15.000 pada akhir 2018," kata Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara dalam diskusi 'Nasib Perusahaan Plat Merah di Bawah Kebijakan Rini Soemarno di Hotel Sofyan inn, Jalan Saharjo Jakarta, Minggu (13/5/2018).
 

Bhima menyebut, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), total utang BUMN mencapai Rp 4.343 triliun pada 2017. Untuk BUMN non perbankan atau non finansial mencapai Rp 610,7 triliun, dan 60% berbentuk valas.

"Kalau kita cek dari Rp 610,7 triliun total utang BUMN non perbankan, 60% utang dalam bentuk valas. Kalau sampai dolar Rp 15.000, ini BUMN kita yang akan kolaps, dan itu bukan main main," lanjutnya.

  
Menurutnya, kondisi ini terus dibiarkan, dan seolah-olah menganggap semuanya baik-baik saja. Padahal ada permasalahan yang tidak bisa dibiarkan.

"Kalau ramalan itu terbukti dan 60% (utang) BUMN non keuangan itu berbentuk valasi, ini problem yang sangat serius, dan ini bagaimana kalau terus begini, terus dibiarkan, dan seolah nggak ada permasalahan dalam manajemen BUMN, termasuk manajemen keuangannya," ujarnya.

 

Bhima menambahkan, utang BUMN terus membengkak karena dibiarkan bekerja secara asal-asalan, dan tidak dimanajemen dengan baik.


"Konsekuensi dari penugasan yang tidak pada tempatnya, tidak diatur dalam APBN, tapi dipaksa BUMNnya untuk lakukan penugasan penugasan tadi, berimplikasi pada membengkaknya utang BUMN," tambahnya.   

Jumat, 11 Mei 2018

PT SOLID GOLD BERJANGKA | IHSG Gagal Bertahan di 6.000

Foto: Rachman Haryanto
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) menguat pagi ini. Siang ini, IHSG bahkan berhasil kembali ke level 6.000 setelah berhari-hari anjlok cukup dalam. Sayang level itu gagal dipertahankan, IHSG pun tutup di 5.956.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih tinggi. Nilai tukar dolar AS saat ini berada di Rp 19.945. Kemarin, dolar sempat menyentuh Rp 14.085.


Pada perdagangan preopening, IHSG bertambah 15,155 poin (0,26%) ke level 5.923,093. Indeks LQ45 naik 3.809 (0,40%) ke level 958,101.

Membuka perdagangan, Jumat (11/5/2018) IHSG naik 21,488 poin (0,36%) ke level 5.929,386. Indeks LQ45 naik 4,416 poin (0,46%) ke level 958,708.


Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG bertabah 68,877 poin (1,13%) ke level 5.974,815. Indeks LQ45 naik 14,960 poin (1,57%) ke level 969,252.

Jelang siang, IHSG makin perkasa dan kembali ke level 6.000. IHSG naik 108,661 poin (1,84%) ke 6.016,599. Indeks LQ45 20,809 poin (2,18%) ke 975,101.

Masih menguat, IHSG bergerak dalam rentang yang lebih tipis sore ini. IHSG naik 48,895 poin (0,83%) ke 5.956,833. Indeks LQ45 bertambah 7,718 poin (0,81%) ke 962,010.


Posisi tertinggi yang sempat dicatatkan IHSG berada di 6.023,042 dan terendah di 5.921,194. Hingga siang ini, IHSG sudah diperdagangkan sebanyak 434.924 kali transaksi dengan volume mencapai 8,9 miliar lembar saham senilai Rp 9,3 triliun.

Naiknya 7 sektor saham berhasil mendongkrak laju IHSG siang ini. Saham sektor industri dasar naik paling tinggi sebesar 2,56%. Sebanyak 251 saham menguat, 128 saham melemah dan 114 saham stagnan.
Sementara itu, indeks utama bursa Wall St kompak ditutup menguat pada akhir sesi perdagangan semalam (10/05). Indeks Dow Jones naik 0.80% ke level 24,739.53, S&P menguat 0.94% ke level 2,723.07, dan Nasdaq terangkat 0.89% ke level 7,404.98.


Penguatan ini terjadi seiring dengan rilisnya data Inflasi AS bulan April yang sesuai ekspektasi pelaku pasar sebesar 0.2% (mom) dan 2.5% (yoy). Selain itu rilisnya data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan turut menjadi salah satu penggerak indeks AS semalam.

Sementara bursa regional mayoritas bergerak positif. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:
  • Indeks Nikkei bertambah 261,301 poin (1,16%) ke level 22.758,480.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 11,150 poin (0,35%) ke level 3.163,260.
  • Indeks Strait Times naik 32,580 poin (0,92%) ke level 3.570,170.
  • Indeks Hang Seng naik 312,840 (1,02%) ke level 31.122,061
Saham-saham yang signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.425 ke Rp 25.625, United Tractors (UNTR) naik Rp 2.300 ke Rp 35.375, Indocement (INTP) naik Rp 1.150 ke Rp 18.875 dan Fajar Surya (FASW) naik Rp 700 ke Rp 9.400.


Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Graha Layar (BLTZ) turun Rp 900 ke Rp 8.100, Indo-Rama (INDR) turun Rp 640 ke Rp 3.060, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 450 ke Rp 49.000 dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 350 ke Rp 5.150

Rabu, 09 Mei 2018

SOLID GOLD BERJANGKA | Dolar AS Tembus Rp 14.000, Bikin Investor Ingat Masa Krisis

Foto: Selfie Miftahul Jannah
SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Dolar Amerika Serikat (AS) telah menembus level Rp 14.000. Level tersebut dianggap membuat pelaku pasar tidak nyaman karena mengingatkan pada krisis tahun 1998.

BACA JUGA : Solidgold | Waspadai Penipuan Berkedok Rekrutmen Karyawan Angkasa Pura II

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono menerangkan, rupiah memang tidak melemah sendiri. Dia mengatakan, rupiah melemah dengan mata uang negara lain.

Namun, dia mengatakan, level tersebut membuat tidak nyaman karena mirip dengan krisis tahun 1998.

"Negara lain juga mengalami (pelemahan), tapi saya mencatat satu angle yang mungkin pemerintah dan BI, dan BI agak kurang aware karena Rp 14 ribu bagi saya psychologically membuat kita tidak nyaman. Karena seolah-olah kita sedang dejavu ke-20 tahun lalu. Level yang sudah mirip dengan level krisis 1998," kata dia dalam acara diskusi 'Rupiah Gonjang-ganjing Apa yang Bisa Dilakukan?" di Jakarta, Rabu (9/5/2018).


Menurutnya, seharusnya level dolar Rp 14.000 tidak terlampaui. Sebab, hal itu bisa membuat pelaku pasar melihat kondisi sekarang mirip dengan kondisi krisis.

"Menurut saya ada aspek psikologis yang mesti dijaga. (Dolar) Rp 14 ribu psikologis level kalau bisa jangan terlampaui, karena pasar melihat bahwa ini situsi seperti 1998," ungkapnya.


Menurutnya, masalah rupiah ini tidak hanya bisa diselesaikan intervensi. Tony bilang, sudah saatnya Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan.

"Jadi menurut saya BI jangan berpikir bahwa 'udahlah diselesaikan intervensi'. Karena terus terang saya worry karena cadangan devisa merosot dalam jumlah signifikan. Jadi mestinya menaikkan suku bunga sudah menjadi opsi yang ditempuh," ujarnya.

Selasa, 08 Mei 2018

SOLID BERJANGKA | Strategi Hidup Tanpa Utang Meski Gaji Pas-pasan

 Foto: Rachman Haryanto
SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Memiliki gaji pas-pasan bukan berarti hidup ini juga pas-pasan. Segala sesuatunya memang seolah menjadi terbatas karena penghasilan sedikit.

Padahal masih banyak orang yang memiliki gaji pas-pasan tapi mampu membeli banyak barang. Hal itu tentu saja dengan cara menabung. 

 
Menabung satu-satunya solusi untuk meminimalisir masalah di kemudian hari, anggap saja sebagai dana darurat. Jadi bagi yang memiliki penghasilan kecil jika mampu konsisten dalam menabung maka tak perlu takut lagi akan masa depan.
Selain itu bisa tak perlu lagi untuk berutang. Berikut ini adalah tips agar pekerja dengan penghasilan sedikit bisa memperoleh yang diinginkan tanpa harus berutang.

BACA JUGA : Solidgold Berjangka Loco London Gold

1. Mengatur Anggaran
Tiap bulan pasti ada anggaran yang keluar. Hal yang harus dilakukan adalah mengatur secara ketat anggaran pengeluaran bulanan dengan mempertimbangkan, menghitung dan menyusun keuangan. Hindari kebutuhan yang tidak penting dan utamakan kebutuhan yang paling penting sehingga uang dibelanjakan dengan cara yang baik.

2. Menempatkan Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang harus dipertimbangkan sejak awal, karena dana darurat bisa membantu keberlangsungan dana tabungan yang telah disisihkan. Dana ini juga bisa meminimalisir utang, apabila kelak ada keperluan yang mendesak maka tidak perlu berutang karena akan diambil dari dana darurat. Oleh karena itu sebaiknya masukan sejumlah dana darurat ke dalam anggaran keuangan. 

BACA JUGA : PT Solidberjangka Transaksi Sistem Online

3. Kegiatan Menabung setelah Gajian
Apabila gaji telah cair hal pertama yang harus dilakukan adalah menabung. Menabung harus diutamakan mengingat kebutuhan setiap waktu semakin meningkat namun penghasilan masih tetap sedikit. Jadi sebaiknya sisakan terlebih dahulu gaji yang akan ditabung, kemudian sisanya bisa digunakan untuk anggaran lain. Tabungan bisa membantu jika ada keadaan darurat sehingga tidak perlu berutang.


4. Tabungan dimasukkan ke dalam Rekening Khusus
Agar tabungan tidak tercampur dengan uang bulanan, sebaiknya masukkan tabungan ke dalam rekening khusus. Sehingga tabungan tidak ikut dipakai apabila hendak memakai uang bulanan untuk membeli sesuatu. Menempatkan tabungan pada rekening juga dapat mengontrol diri untuk tidak memakainya.

 
5. Menyisihkan jangan menyisakan
Khusus untuk pengeluatran wajib dan kebutuhan pokok, jenis pengeluaran ini harus menjadi prioritas sebelum untuk pengeluaran lainnya. Jadi sebaiknya saat mendapatkan penghasilan harus menyisihkannya bukan menyisakan. Dengan demikian bila yang wajib sudah dan butuh terpenuhi, maka lainnya lebih mudah tertangani.