Solid Berjangka Makassar - Harga emas dunia naik pada perdagangan Senin (23/6). Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.
Dilansir dari Reuters, Selasa (24/6), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
Emas spot: Menguat 0,4% keUS$3.382,4.
Emas berjangka: Naik 0,3% ke US$3.395.
Perak: Naik 0,7% menjadi US$36,23.
Platinum: Melonjak 2% ke US$1.290,31.
Palladium: Menguat 3,1% menjadi US$1.076,50.
"Kenaikan harga terjadi sebagian karena ketidakpastian politik setelah adanya pengeboman Iran oleh Amerika Serikat (AS)," ujar Mitra Pengelola CPM Group, Jeffrey Christian.
Amerika Serikat pada akhir pekan meluncurkan serangkaian serangan rudal ke situs nuklir Iran. Hal ini disusul oleh pernyataan mereka yang mengisyaratkan kemungkinan pergantian rezim di Teheran.
Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan militer di Qatar. Sementara Israel membombardir Penjara Evin di Teheran.
Dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil, emas secara historis dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi sekaligus aset aman (safe haven).
"Kami memperkirakan harga emas dan perak akan tetap kuat dan cenderung naik selama masalah politik dan ekonomi belum terselesaikan. Kami melihat potensi harga emas mencapai US$3.500/oz dalam beberapa bulan mendatang," ungkap Christian.
Investor juga menantikan rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS. Ini merupakan indikator inflasi pilihan utama dari Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Antam Siapkan Investasi Rp 7 T Garap Ekosistem EV Battery hingga Bangun Fasilitas Logam Mulia
The Fed diketahui mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50%, dengan indikasi kemungkinan pemangkasan suku bunga di paruh kedua tahun ini. Dalam situasi suku bunga rendah, emas sebagai aset tanpa imbal hasil cenderung lebih menarik bagi investor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar