Senin, 30 Juli 2018

SOLID GOLD | DMO Dicabut, IHSG Kembali Ke Atas 6.000

DMO Dicabut, IHSG Kembali Ke Atas 6.000

SOLID GOLD MAKASSAR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,35% pada pagi hari ini ke level 6.010. Sektor pertambangan (+1,61%) menjadi motor utama penguatan IHSG, seiring dengan kenaikan harga saham emiten-emiten batu bara.


Saham-saham emiten batu bara yang diperdagangkan menguat diantaranya: PT Adaro Energy Tbk/ADRO (+6,87%), PT Indo Tambangraya Megah Tbk/ITMG (+1,72%), PT Indika Energy Tbk/INDY (+6,23%), dan PT Harum Energy Tbk/HRUM (+4,56%).

Pencabutan Domestic Market Obligation (DMO) terbukti direspon positif oleh investor. Kewajiban DMO sebelumnya mengatur tiap-tiap produsen batu bara untuk mengalokasikan 25% dari produksinya untuk dijual kepada PLN dengan harga yang sudah di atur sebelumnya.




Nantinya, kebijakan DMO akan digantikan dengan skema ekspor yang serupa dengan kelapa sawit yakni dikenakan tarif. Tarif tersebut akan difungsikan sebagai cadangan dana untuk mensubsidi PLN.


Penghapusan DMO memang sebelumnya kami proyeksi akan berdampak positif bagi emiten-emiten batu bara. Pasalnya, para emiten jadi bisa menikmati harga batu bara dengan standar internasional yang saat ini sedang tinggi-tingginya. Sepanjang tahun 2018 (sampai dengan penutupan perdagangan hari Jumat, 27/7/2018), harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman bulan Juli telah menguat hingga 18,95% (dari US$ 100,8/metrik ton menjadi US$ 119,9/metrik ton).


Apalagi, prospek harga batu bara masih cukup menarik, disokong oleh menguatnya permintaan dari China. Pada musim semi yang baru saja berakhir, suhu udara ternyata lebih panas dari biasanya. Pembangkit listrik bertenaga batu bara mau tidak mau harus menggenjot produksi listriknya seiring naiknya tingkat penggunaan pendingin ruangan di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai.

Jika musim semi saja sudah seperti itu, musim panas yang berlangsung pada bulan Juli-Agustus tentunya akan memberikan temperatur yang amat panas di Negeri Tirai Bambu. Permintaan batu bara, khususnya untuk pembangkit listrik, diperkirakan akan mencapai puncaknya.


Selain itu, perekonomian dunia juga sedang panas-panasnya, dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). Kala perekonomian dunia sedang panas-panasnya, permintaan atas batu bara sebagai salah satu sumber energi utama juga akan tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar