PT SOLID GOLD BERJANGKA – Cerita
lucu itu beredar begitu cepat di kalangan pegawai Badan Kepegawaian
Negara (BKN) dari tingkat pusat sampai daerah sejak dua pekan lalu.
Seorang perempuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) diketahui menyimpan
azimat di dadanya saat ujian di Yogyakarta.
Peristiwa ini terbongkar ketika petugas
melihat kejanggalan pada fisik si perempuan. Setelah diperiksa ternyata
itu adalah sebuah azimat. “Ketahuan itu karena di dadanya kayak ada yang
membesar. Pas dibuka ternyata jimat,” kata Kepala Biro Humas BKN
Mohammad Ridwan.
Selain membawa azimat, ada juga yang
berusaha menghadapi ujian CPNS dengan berburu soal, menambah kuantitas
ibadah hingga belajar tak kenal waktu. Tentu semua itu dilakukan agar
bisa lulus.
Sejak dilakukan moratorium CPNS selama
beberapa tahun dan kemudian dicabut tahun ini minat pencari kerja dengan
mendaftar jadi abdi negara begitu tinggi. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengatakan, pemerintah memang membuka kembali pendaftaran PNS untuk
mengurangi pengangguran.
Selain CPNS, pemerintah juga membuka lowongan pekerjaan untuk pegawai di BUMN. Tujuannya sama, mengurangi pengangguran.
“Pada tahun ini telah dibuka juga
penerimaan untuk PNS itu 43 ribu, kemudian penerimaan untuk BUMN 17
ribu. Kalau tambah proyek gede-gede ini 10 ribu. Nah 10 ribu, misalnya
di Sumatera, Kalimantan ada ini akan mengurangi pengangguran yang
banyak,” begitu kata Jokowi saat meresmikan pembangunan PLTU di Banten.
Di tiga tahun usia pemerintahan
Jokowi-Jusuf Kalla, pengangguran masih menjadi persoalan yang belum
terselesaikan. Angka pengangguran memang mengalami penurunan. “Namun
jumlah penurunannya tidak signifikan,” kata Ekonom Prof Didik Rachbini
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan,
jumlah pengangguran pada Februari 2017 sebanyak 5,33 persen atau 7,01
juta jiwa. Angka ini hanya turun 0,17 persen atau 10.000 orang saja dari
Februari 2016.
Sebagai catatan, jumlah angkatan kerja
per Februari 2017 tercatat 131,55 juta orang. Angka ini naik 3,88 juta
orang dibandingkan Februari 2016. Sementara penduduk yang bekerja
sebanyak 124,54 juta orang atau naik sekitar 3,89 juta orang
dibandingkan Februari 2016.
Menurut Didik sejumlah proyek
infrastruktur yang dibangun pemerintahan Jokowi saat ini tak mampu
menyerap banyak tenaga kerja. Ini lantaran proyek-proyek tersebut
menggunakan teknologi tinggi dan bukan padat karya, seperti pembangunan
LRT (light rail transit) Cawang – Cibubur.
Dihubungi terpisah, peneliti dari
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima
Yudhistira Adhinegara malah menyebut telah terjadi penurunan tenaga
kerja di sektor konstruksi. Jika di tahun 2015 jumlahnya mencapai 8,21
juta, pada 2016 tinggal 7,98 juta jiwa.
“Artinya, terjadi pengurangan penyerapan tenaga kerja sebesar 230 ribu orang di sektor konstruksi,” kata Bhima.
Ia sependapat dengan Didik bahwa
sejumlah proyek infrastruktur saat ini tak banyak menyerap tenaga kerja
lantaran menggunakan teknologi tinggi. Dia mencontohkan proyek simpang
susun Semanggi yang dibangun dengan teknologi tinggi dan waktu cepat.
Akibatnya, meski banyak proyek infrastruktur, angka pengangguran di tiga
tahun usia pemerintahan Jokowi-JK hanya mengalami penurunan yang tak
signifikan.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri
Nasional, Arif Budimanta memiliki data lain. Selama kurun waktu Februari
2015 hingga Februari 2017 ada 3.692.028 jiwa tenaga kerja baru
terserap. Walhasil angka tingkat pengangguran pun turun.
Tingkat pengangguran pada Februari 2017
yang sebesar 5,3 persen, kata dia, adalah yang terendah sejak 18 tahun
terakhir. “Tingkat pengangguran 5,3% merupakan angka terendah sejak
199,” kata Arif.
Menurut dia pembangunan infrastruktur
memiliki dampak jangka pendek, menengah dan panjang. Dalam jangka
pendek, proyek konstruksi akan menyebabkan terserapnya tenaga kerja.
Setelah itu akan terjadi kemudahan akses yang memacu sektor riil
bergerak sehingga menjaga stabilitas ekonomi yang berimplikasi pada
penyerapan tenaga kerja.
“Karena infrastruktur adalah prasyarat utama untuk industrialisasi,” kata Arif.
Baca Juga Artikel Keren & Terupdate Kami Lainnya Di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar