PT SOLID GOLD BERJANGKA - Anki, startup asal Silicon Valley, telah menciptakan robot yang dapat
dijadikan peliharaan. Uniknya, robot ini memiliki bentuk mirip dengan
karakter utama dalam film Wall-E.
Cozmo, begitu robot tersebut dinamakan, dibekali kemampuan facial recognition melalui sebuah kamera sehingga memungkinkannya untuk mengingat orang-orang yang berbeda.
Cozmo, begitu robot tersebut dinamakan, dibekali kemampuan facial recognition melalui sebuah kamera sehingga memungkinkannya untuk mengingat orang-orang yang berbeda.
Dibantu
dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dalamnya,
membuatnya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan orang-orang baru.
Semakin sering pengguna bermain dengannya, semakin akrab juga hubungan
antar keduanya.
Selain itu, Cozmo juga dilengkapi dengan emotion engine sehingga ia dapat memunculkan rasa senang, percaya diri, antusias, dan emosi-emosi lain yang dimiliki oleh manusia.
Selain itu, Cozmo juga dilengkapi dengan emotion engine sehingga ia dapat memunculkan rasa senang, percaya diri, antusias, dan emosi-emosi lain yang dimiliki oleh manusia.
Untuk
menciptakan mimik yang menggambarkan tiap emosi, Anki bekerja sama
dengan mantan animator Pixar, studio animasi yang memproduksi Wall-E,
bernama Carlos Baena.
"Cozmo merupakan robot peliharaan yang luar biasa. Tidak hanya dapat
diajak bermain, namun juga bisa diajak jalan-jalan," tulis Meghan
McDowell, Senior Producer Anki, dalam unggahan blog pribadinya.
Cozmo juga dilengkapi dengan sebuah aplikasi khusus yang tersedia di Google Play Store dan App Store.
baca selengkapnya : solid gold , solid gold berjangka , pt solid gold berjangka
Dalam
aplikasi tersebut, terdapat tiga buah meteran, yaitu Play, Feed, dan
Tune Up. Layaknya menggunakan Tamagochi, pengguna harus berinteraksi
dengan Cozmo secara rutin untuk meningkatkan seluruh meteran tersebut.
Meteran Play dapat terisi jika pengguna bermain dengan Cozmo dan mengajaknya untuk berinteraksi dengan Power Cubes, mainan khusus sekaligus 'makanan' bagi robot tersebut.
Lalu, jika pemiliknya terus 'memberi makan' Cozmo dengan Power Cubes, maka akan mengisi meteran Feed. Sedangkan meteran Tune Up akan terisi dengan melakukan kalibrasi ulang Cozmo melalui aplikasi tersebut.
Meteran Play dapat terisi jika pengguna bermain dengan Cozmo dan mengajaknya untuk berinteraksi dengan Power Cubes, mainan khusus sekaligus 'makanan' bagi robot tersebut.
Lalu, jika pemiliknya terus 'memberi makan' Cozmo dengan Power Cubes, maka akan mengisi meteran Feed. Sedangkan meteran Tune Up akan terisi dengan melakukan kalibrasi ulang Cozmo melalui aplikasi tersebut.
McDowell mengatakan, ketiga meteran tersebut sangat berpengaruh terhadap
sikap yang ditunjukkan oleh Cozmo. Jika isi dari meteran tersebut terus
berkurang, maka Cozmo akan semakin sulit untuk diajak bermain,
melakukan trik, dan menjelajahi lingkungannya.
"Seperti binatang peliharaan, Cozmo memiliki kebutuhan yang hanya terpenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Dengan menjaganya tetap terhibur, bertenaga, dan rutin dikalibrasi ulang, ia dapat mengembangkan kemampuannya," tulis Meghan McDowell menambahkan.
"Seperti binatang peliharaan, Cozmo memiliki kebutuhan yang hanya terpenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Dengan menjaganya tetap terhibur, bertenaga, dan rutin dikalibrasi ulang, ia dapat mengembangkan kemampuannya," tulis Meghan McDowell menambahkan.
'Sifat' dari Cozmo sendiri menggunakan Code Lab, sebuah bahasa
pemprograman yang mengatur gerakan motorik Cozmo, facial recognition,
hingga text-to-speech.
Lewat aplikasinya, implementasi dari Code Lab ini memungkinkan Cozmo untuk melakukan gerakan maju dan mundur, mencari wajah orang di sekitarnya, serta mengambil blok kayu. Selain itu, berbagai mimik seperti tersenyum, cemberut, tertawa, hingga mengerang.
Kedepannya, Anki berencana untuk mengembangkan Code Lab untuk melakukan hal-hal yang lebih kompleks, seperti bahasa pemprograman Scratch yang dimiliki oleh MIT.
"Kami telah mengerjakan Cozmo sejak 2011, dan ia akan terus berkembang setiap harinya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan Cozmo dan membantunya mengembangkan kemampuannya, maka semakin fasih ia melakukan berbagai hal tersebut," tulis McDowell.
Lewat aplikasinya, implementasi dari Code Lab ini memungkinkan Cozmo untuk melakukan gerakan maju dan mundur, mencari wajah orang di sekitarnya, serta mengambil blok kayu. Selain itu, berbagai mimik seperti tersenyum, cemberut, tertawa, hingga mengerang.
Kedepannya, Anki berencana untuk mengembangkan Code Lab untuk melakukan hal-hal yang lebih kompleks, seperti bahasa pemprograman Scratch yang dimiliki oleh MIT.
"Kami telah mengerjakan Cozmo sejak 2011, dan ia akan terus berkembang setiap harinya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan Cozmo dan membantunya mengembangkan kemampuannya, maka semakin fasih ia melakukan berbagai hal tersebut," tulis McDowell.
Selain terinspirasi dari
karakter Wall-E, Cozmo juga terpengaruh oleh karakter Iron Giant milik
Warner Bros dan Astro Boy, tokoh robot anak yang diciptakan oleh komikus
Jepang bernama Osamu Tezuka.
Cozmo sendiri sudah tersebar di berbagai toko di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan berbagai negara di Eropa. Anki menjual robot ini melalui situsnya serta berbagai platform e-commerce dengan harga berkisar pada USD 179,99 atau sekitar Rp 2.500.000 (USD 1 = Rp 13.503).
Cozmo sendiri sudah tersebar di berbagai toko di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan berbagai negara di Eropa. Anki menjual robot ini melalui situsnya serta berbagai platform e-commerce dengan harga berkisar pada USD 179,99 atau sekitar Rp 2.500.000 (USD 1 = Rp 13.503).
wixsite.com wordpress.com weebly.com blogdetik.com
strikingly.com jigsy.com spruz.com bravesite.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar