Selasa, 11 Februari 2020

Solid Berjangka | RI Siaga Corona Guncang Ekonomi Dunia

Kesibukan pelayanan bongkar muat di dermaga peti kemas ekspor impor (ocean going) milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dipastikan tetap berjalan maksimal di tengah persiapan menyambut kunjungan Ratu Kerajaan Denmark Margrethe II bersama suaminya, Prince Henrik , Jakarta, Kamis (15/10/2015). Ratu Margrethe II dan Price Henrik akan berkunjung ke lokasi ini pada pekan depan, Kamis (22/10). Seperti diketahui Maersk Line, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia asal Denmark saat ini menjadi pengguna utama Pelabuhan yang dikelola Pelindo II. Kehadiran Ratu Denmark menunjukkan kepercayaan negara asing terhadap kualitas pelayanan pelabuhan di Indonesia. Dalam satu tahun kapasitas pelayanan bongkar muat Pelindo II mencapai 7,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs). Agung Pambudhy/Detikcom
Solid Berjangka Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dampak negatif yang disebabkan virus corona. Menurut Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani, Sri Mulyani akan melihat secara menyeluruh imbas wabah tersebut terhadap kinerja ekspor Indonesia.
"Bu Menkeu akan paparkan secara lengkapnya ya, sehingga dampak ke perdagangan internasional, langsung ke China atau lewat negara lain yang juga punya imbasnya ke Indonesia," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Dia menjelaskan siang ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para menteri membahas dampak negatif virus corona, termasuk terhadap kinerja ekspor.
"Masalah ekspor impor kita yang diperdagangkan dengan China itu yang kita lihat lebih luas dan siang ini dibahas di sidang kabinet ya," sebutnya.
Dia menjelaskan pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi hal buruk yang bisa diakibatkan virus corona.
"Nanti tentunya Presiden bisa kasih arahan mengenai hal itu, sebab kita harus antisipasi the worst-nya (yang terburuk) ya sampai bahwa ini bisa jangka, bukan hanya sebulan dua bulan. Lebih dari dua bulan. Jadi kan domestik juga siap untuk bisa menyikapinya supaya ini bisa lebih baik," jelasnya.
Dia melanjutkan, pihaknya juga akan melihat dampak penurunan ekspor ke China terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Kalau di PNBP kami belum lihat persis ya potensi yang diekspor ke China ya. Itu mungkin kami harus cek detailnya ya, di minerba kita, di SDA kita, di migas kita ada nggak yang ke sana. Jadi mohon waktu dulu, kita mau verified dulu. Tapi dari analisa ekonomi secara luas tentunya bukan hanya masalah PNBP," tambahnya.

Dolar AS Merunduk ke Rp 13.669

Nilai tukar dolar (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 13.669. Angka ini tercatat lebih rendah dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.697.
Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (11/2/2020). Hingga pukul 09.20 WIB, dolar AS tercatat bergerak di level Rp 13.669-13.690.
Pergerakan dolar AS terhadap rupiah tercatat cukup volatile. Dolar AS sempat menguat ke Rp 13.700-an pada awal Februari sebelum merunduk ke level Rp 13.616.
Dari data RTI, dolar AS pagi ini melemah 10 poin atau 0,07% terhadap rupiah. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tercatat di level Rp 13.685.
Dolar AS pagi ini paling lemah terhadap baht Thailand, dolar Australia, dan won Korsel. Dan paling kuat terhadap franc Swiss, yen Jepang, dan dolar Selandia Baru.
Sementara rupiah pagi ini paling kuat terhadap yen Jepang, franc Swiss, dan dolar Taiwan. Dan paling lemah terhadap dolar Australia, baht Thailand, dan won Korsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar