Jumat, 23 Maret 2018

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Korban Salah Tangkap yang Dibui 31 Tahun Dapat Ganti Rugi Rp 13,5 M

Korban Salah Tangkap yang Dibui 31 Tahun Dapat Ganti Rugi Rp 13,5 M
PT SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR – Seorang pria yang harus mendekam di penjara selama 31 tahun untuk kejahatan yang tidak pernah dia lakukan, memenangkan tuntutan kompensasi $1 juta atau sekitar Rp13,5 miliar.

Badan pengaduan Tennessee, Amerika Serikat dengan suara bulat menetapkan keputusan bagi Lawrence McKinney, 61.

 
McKinney dipenjarakan pada tahun 1978 setelah dituduh sebagai pelaku pidana perkosaan dan perampokan. Ia dilepaskan dari penjara pada tahun 2009 dan secara resmi dibebaskan pada bulan Desember lalu.

Kompensasi $1 juta itu adalah jumlah maksimum yang dapat diberikan negara dalam kasus itu, setelah sebelumnya ia hanya mendapat $75 (sekitar Rp1 juta) saat awal dibebaskan.

Dan ini adalah ganti rugi tertinggi yang pernah ditetapkan di negara bagian Tennessee.
“Jumlah ganti rugi tertinggi yang pernah dibayarkan, tapi juga, tidak pernah ada yang dipenjara selama itu (padahal idak bersalah),” kata David Raybin, seorang pengacara McKinney.


Kenapa dia di penjara?
Pada Oktober 1977, McKinney ditangkap di Memphis setelah seorang perempuan menuduhnya sebagai salah satu dari dua pria yang memperkosanya di apartemennya.

Dia dikenakan pidana pemerkosaan dan perampokan, dan setelah dinyatakan bersalah dalam sidang Juni 1978, dia dijatuhi hukuman 115 tahun penjara. Saat itu dia masih berumur 22 tahun. 

Tiga puluh tahun kemudian, pada bulan Agustus 2008, tes DNA di tempat tidur korban mengidentifikasi tiga orang, namun tidak ada yang cocok dengan DNA McKinney.


Vonis untuk McKinney kemudian dinihilkan (atau dikesampingkan), dan dia dibebaskan pada Juli 2009.
McKinney mengatakan dia mendekam di penjara selama 31 tahun, 9 bulan, 18 hari, dan 12 jam.
Bagaimana kompensasi itu berubah dari $75 menjadi $1juta?

Pada saat dibebaskan, McKinney dilaporkan hanya menerima $75 untuk lebih dari tiga dekade di balik jeruji akibat ‘pengadilan sesat.’.

Lebih dari itu, “karena saya tidak punya kartu identitas, butuh waktu tiga bulan sebelum saya bisa mencairkannya,” kata McKinney kepada CNN.


Setelah dibebaskan, McKinney memperjuangkan pembebasan penuh – dengan kata lain ketetapan secara resmi yang menyatakannya tidak bersalah.

Namun pada tahun 2016, pemungutan suara di sebuah dewan pembebasan bersyarat menolaknya.
Seorang anggota dewan membela keputusan mereka untuk tidak menyatakannya tidak bersalah, dengan menulis di koran lokal, “Paparan korban kepada polisi cocok dengan deskripsi McKinney, sampai rincian terkecil.”

Namun, Gubernur Tennessee Bill Haslam menentang keputusan itu dan secara sepihak memberikan pembebasan penuh pada bulan Desember 2017.

Pembebasan penuh yang berarti penetapan tak bersalah itu berarti McKinney dapat mengajukan tuntutan kompensasi. Pengacaranya, David Raybin dan Jack Lowery, meminta jumlah maksimum yang diizinkan, $ 1 juta.

 
“Ada orang yang kehilangan kehidupan dan kebebasannya,” kata Raybin pada saat pengajuan tuntutan. “Dalam pandangan saya, Pak McKinney sebetulnya berhak mendapat lebih dari $ 1 juta berdasarkan apa yang terjadi padanya.”

Bagaimana pembayarannya?
McKinney tidak akan menerima seluruh uang ganti rugi itu sekaligus.
Ia akan menerima $353.000 (Rp4,8 miliar) di muka untuk membayar utang-utang dan honor para pengacaranya. Sisanya akan dibayarkan secara bertahap dalam bentuk pembayaran bulanan sebesar $3.350 (sekitar Rp46juta) selama minimum sepuluh tahun.
Jika ia meninggal dalam periode itu, uang itu akan dibayarkan kepada istrinya atau ahli warisannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar