Jumat, 30 September 2016

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Mengintip ‘Dapur’ Perusahaan Pembuat Jembatan Suramadu di China


PT SOLID GOLD BERJANGKA – Perusahaan konstruksi, China Communication Construction Group (CCCG), mulai mengembangkan sayap di bidang properti Indonesia. Setelah sebelumnya mengerjakan proyek Jembatan Suramadu, CCCG kini mengucurkan dana US$ 1 miliar untuk membangun superblock di Daan Mogot, Jakarta Barat.
Superblock yang dinamai Daan Mogot City ini, diyakini bisa berkembang layaknya pembangunan hunian di kawasan Serpong, Tangerang. Daan Mogot City menawarkan fasilitas hunian yang nyaman, berkelas namun dengan harga yang terjangkau, yakni mulai dari Rp 300 jutaan dengan unit terkecil berukuran 25-26 meter persegi.
“Kami yakin Daan Mogot City ini akan berkembang seperti kawasan perumahan di Serpong,” kata Head of Sales Daan Mogot City, Simon Suhendro, dalam acara Media Tour Daan Mogot Zero, Distance di Hang Zhou, China, Rabu (29/9/2016) malam.
Konsep pembangunan Daan Mogot City akan diadopsi seperti proyek pembangunan CCCG di negara asalnya, China. Solid Gold bersama dengan 4 jurnalis dari Indonesia berkesempatan menyambangi proyek-proyek yang dikerjakan oleh anak usaha CCCG, Green Town di Hangzhou, China, 27-30 September 2016.
Green Town merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbaik di China. Mereka menggarap proyek hunian dengan konsep 4 H yakni health (kesehatan), heritage (budaya), high quality education (pembelajaran), dan happiness (kebahagiaan). Konsep 4 H ini akan diadopsi untuk membangun mega proyek di Daan Mogot City.
Proyek Green Town yang laris manis adalah Xi Xi Green City di Xi Xi Cheng Huan. Saat masuk ke kawasan Xi Xi Cheng Huan suasana asri sudah terlihat, banyak pohon yang tumbuh subur di taman. Ada beberapa penghuninya yang sedang duduk-duduk dan bermain dengan anak mereka di sana.
Xi Xi Green City juga fasilitas olahraga, kesehatan dan keamanan yang selalu siaga 24 jam. Semua unit di apartemen ini sudah terjual sejak selesai dibangun 2 tahun lalu.
Ada juga proyek Tao Hua Yuan dan Taoli Chunfeng. Tao Hua Yuan mengusung konsep perumahan dengan taman di bagian depan dan belakang dan gaya arsitekturnya mengusung sejumlah tema mulai dari rumah bergaya Prancis, Spanyol, Jerman, hingga China. Target pasar proyek ini untuk kelas menengah atas, karena harga yang ditawarkan cukup fantastis yakni paling murah Rp 60 miliar dan paling mahal Rp 176 miliar.
Meski mahal, namun peminatnya tetap tinggi. Sebagian mereka membeli rumah di Tao Hua Yuan untuk dijadikan sebagai rumah kedua dan berkumpul dengan keluarga di akhir pekan.
Selain proyek high class, Green Town juga mengerjakan proyek apartemen Young City dengan target market pekerja kantoran, guru dan anak muda. Young City dibangun di atas lahan seluas 30 hektar total 3.800 unit. Dari 30 hektar, sebanyak 7 hektar digunakan untuk green area dan fasilitas lainnya sesuai dengan konsep yang diusung Green Town.
Ada juga proyek Shanghai Bund, yakni salah satu proyek Green Town yang cukup pretisius. Berada di daerah Bund di jantung kota Shanghai dengan tawaran harga paling murah Rp 28 miliar dan harga permeter perseginya Rp 280 juta.
“Pembelinya dari kalangan aktor-aktris, stockholder hingga enterpirse,” kata Marketing Shanghai Bund, Roky Lu saat menjelaskan tentang Shanghai Bund di lokasi proyek.
Semua proyek yang dikerjakan Green Town mengusung konsep yang sama yakni 4 H. Salah satu contohnya adalah soal heritage di proyek Shanghai Bund, di mana ada sebuah gereja yang berada di tengah-tengah proyek dan sengaja tidak dirobohkan karena usianya yang sudah mencapai ratusan tahun. Selain itu pengerjaan proyek terlihat rapi, mereka menutup konstruksi bangunan yang belum jadi dengan jaring-jaring warna hijau agar debu-debu tidak bertebangan mengganggu sekitar.
Green Town dikenal sebagai salah satu pengembang terbaik di China. CCCG akan mengadopsi konsep Green Town untuk membangun proyek properti pertama mereka Daan Mogot City di Jakarta Barat.
CCCG merupakan gabungan dari China Harbour Engineering Company Group dan China Road and Bridge Group. Perusahaan ini bergerak dalam bidang konstruksi dan desain pengerukan, infrastruktur, transportasi dan bisnis manufaktur mesin pelabuhan. CCCG merupakan perusahaan konstruksi dan desain pelabuhan terbesar di China, perusahaan pengerukan terbesar di China. CCCG juga berada berhasil duduk diurutan 110 di Global Fortune 500 pada tahun 2016.
Sejak tahun 2006 CCCG telah menggarap 400 proyek properti di 90 kota di China dengan total 20 juta meter persegi telah dilakukan serah terima. Sementara di Indonesia proyek yang digarap CCCG di antaranya yaitu Jembatan Suramadu dan Jalan Tol Kuala Namu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar