PT Solid Berjangka Makassar – “Terkait situasi saat
ini di Hong Kong, pemerintah Jerman harus mengirimkan sinyal jelas dan
segera menghentikan semua bentuk kerja sama militer, ” kata Matthias
John, pakar bidang persenjataan dan hak asasi manusia di Amnesty
International kepada tabloid Jerman Bild.
Mengutip dari dokumen Kementerian Pertahanan Jerman, Bild melaporkan,
bahwa 11 tentara Cina akan mendapatkan “pelatihan superior” atau
pelatihan logistik. Selain itu seorang anggota angkatan bersenjata akan
diberikan pelatihan dalam bidang “pers dan hubungan masyarakat”.
Seorang juru bicara kementerian pertahanan Jerman mengatakan, tentara
Cina secara berkala ikut serta dalam acara-acara pendidikan yang
diselenggarakan oleh militer Jerman. Ini termasuk kursus-kursus yang
diadakan di sekolah dan universitas militer, serta akademi-akademi
kepemimpinan militer. “Tujuan kami adalah untuk berbagi nilai-nilai
demokratis kami dengan warga negara lainnya,” ujar juru bicara.
Tentara Cina turun ke jalan di Hong Kong
Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) muncul di Hong Kong Sabtu lalu
(16/11). Tentara yang mengenakan seragam sederhana ini meninggalkan
baraknya di Kowloon untuk membantu membersihkan puing-puing dari
fasilitas umum yang rusak pada aksi protes.
Ini adalah aksi simbolis yang jarang terjadi. Terakhir kali tentara
PLA meninggalkan baraknya untuk melaksanakan tugas di Hong Kong adalah
ketika Hong Kong dilanda bencana alam Taifun Mangkhut pada tahun 2018.
Sejak protes pertama kali dimulai, tentara PLA tidak pernah sekalipun
ditugaskan keluar dari barak mereka. Aksi Sabtu lalu membuat warga di
Hong Kong gelisah.
Aktivis HAM Hong Kong Joshua Wong mengatakan, “ini membuat saya
marah, bahwa Bundeswehr membantu melatih tentara Cina. Mengingat
kerusuhan yang terjadi di Hong Kong, kementerian pertahanan seharusnya
sudah menghentikan program ini dari dulu.”
Joshua Wong juga mengatakan, bahwa pasukan keamanan Hong Kong
menggunakan “water canon buatan Jerman” dalam menindak demonstran anti
pemerintah. “Kapan mereka akhirnya akan menghentikan ekspor ini?” tanya
Wong.
Dalam beberapa bulan terakhir Joshua Wong telah mengunjungi sejumlah
negara untuk mengumpulkan dukungan luar negeri untuk seruannya.
September lalu Wong bertemu dengan menteri luar negeri Jerman Heiko
Maas, dan setelahnya pemerintah Cina dengan marah bertemu dengan duta
besar Jerman untuk Cina.
Dalam sebuah wawancara dengan koran Jerman Sddeutsche Zeitung, Wong
membenarkan penggunaan kekerasan oleh para demonstran anti pemerintah
Hong Kong melawan polisi. “Kami tidak akan meraih tujuan kami hanya
dengan protes-protes damai, ataupun hanya dengan kekerasan. Kami butuh
keduanya,” katanya.
Kritik dari dalam Jerman
Politisi dari Partai Hijau Jerman juga mengkritik pelatihan tentara
Cina oleh Jerman. “Situasi hak asasi manusia di Cina merupakan bencana
besar,” kata juru bicara Partai Hijau Margarete Bause dan Tobias
Lindner. “Di provinsi Xianjing, jutaan orang menjadi korban pengawasan
dan tindak penindasan yang kejam. Ini adalah kejahatan melawan
kemanusiaan, kalau bukan genosida”
Kedua juru bicara juga mengacu kepada situasi di Hong Kong, dimana
politisi tinggi Carrie Lam menyatakan bahwa kemungkinan intervensi
militer oleh Beijing tidak bisa dikesampingkan di tengah-tengah protes
pro demokrasi yang berjalan.
“Dalam situasi seperti ini, sangatlah tidak bertanggung jawab jika
Bundeswehr terus melatih tentara Cina,” kata Partai Hijau Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar