Solid gold Makassar - Pesantren kini tidak hanya sebagai tempat untuk mendidik insan
akademis. Tetapi menjadi salah satu sarana mendorong perdamaian dunia.
Karenanya, pesantren pantas disematkan sebagai laboratorium perdamaian
karena menjadi tempat menyemai ajaran islam rahmatanlilalamin.
Menurut
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin,
sebagai laboratorium perdamaian pesantren memiliki andil yang besar
dalam mendidik santri-santri masa kini agar memiliki karakter baik dalam
membawa pesan perdamaian.
"Pesantren juga menjadi tempat di mana
daya saing bangsa ditingkatkan, ketahanan nasional dipertahankan, dan
perdamaian dunia diharapkan. Karenanya, ketulusan, kesederhanaan
diajarkan dan diteladankan di pesantren ini," kata Kamaruddin saat
Renungan Hari Santri Nasional, di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin
(21/10/2019).
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M. Nur Kholis Setiawan
mengatakan malam puncak Hari Santri 2019 yang bertajuk syiar dan syair
perdamaian ini merupakan upaya Kementerian Agama untuk menggelorakan
pesan pesan perdamaian melalui syair-syair indah malam ini.
"Kita
sepatutnya bersyukur karena ada kado istimewa yakni telah dikeluarkannya
UU No 18 tahun 2019 tentang pesantren, di mana dengan undang-undang ini
pesantren memiliki tiga fungsi sekaligus bukan hanya di apresiasi tapi
juga diaplikasikan oleh negara," sebutnya.
"Pertama fungsi
pendidikan, kedua fungsi dakwah dan ketiga fungsi pemberdayaan umat.
Saat ini penting bagi umat islam Indonesia untuk menggaungkan syiar dan
damai dalam setiap dakwah dan kegiatan lainnya," imbuhnya.
Dia menuturkan Islam sebagai inspirasi bukan semata mata aspirasi.
Islam sebagai sumber rahmat bukan untuk melaknat. Islam sebagai spirit
kemajuan bukan batu sandungan kemunduran, sekaligus islam sebagai wadah
persatuan bukan ajang pembuat permusuhan.
"Syiar tanpa syair
tentulah belum lengkap, oleh karenanya melalui syair perdamaian hari ini
kita lantunkan nada nada dan sholawat yang dapat mendamaikan jiwa dan
lubuk hati kita agar kita senantiasi menjaga diri, menjaga jari, menjaga
lisan, menjaga prilaku dan tindakan," tuturnya.
Lebih lanjut dia
mengajak pada malam puncak hari santri ini mari kita teguhkan bahwa
bangsa kita bangsa yang cinta damai, kaum santri sebagai bagian dari
indonesia yang mengedepankan sikap santri menghargai perbedaan tidak
sepakat dengan tindak kekerasan dan permusuhan atas nama apapun.
"Melalui
ikhtiar ini diharapkan Indonesia yang di representasikan kaum santri
dapat memberikan inspirasi perdamaian, tidak saja bagi sesama umat
manusia atau sesama bangsa namun juga pada masyarakat dunia. Selamat
hari santri 2019, santri Indonesia untuk perdamaian dunia," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar