Rabu, 16 Oktober 2019
Solid Gold Berjangka | 2 Tokoh Papua Terima Penghargaan Pelopor Perdamaian dari Mensos
Solid Gold Berjangka makassar - Dua tokoh asal Papua yakni Yason Yikwa dan Titus Kogoya menerima penghargaan Pelopor Perdamaian tahun 2019 dari Mensos, Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya dinilai berjasa membela kelompok minoritas dalam kerusuhan yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu.
Kedua tokoh itu berada di barisan paling depan dalam melindungi warga pendatang saat terjadi kericuhan di Kabupaten Jayawijaya, Papua, beberapa waktu lalu. Ada 500 warga yang berhasil dilindungi dengan cara dievakuasi ke dalam Gereja, dan dengan mengamankan warga di dalam kampung.
"Mereka berdua telah memberi andil atas penyelamatan sandera 500 orang warga pendatang yang terjebak oleh kelompok massa perusuh di wilayah Pikhe dan wilayah Waesaput, Kabupaten Jayawijaya. Yason dan Titus adalah simbol dalam perjuangan menjaga perdamaian," kata Agus.
Hal itu disampaikan Agus dalam sambutannya usai menyerahkan piagam penghargaan Pelopor Perdamaian tahun 2019 di acara peringatan satu dasawarsa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
TKSK) di Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (16/10/2019).
Yason (52) adalah pendeta di Gereja Baptis Panorama, Phike, Desa Dokoku, Distrik Kubiki, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Saat terjadi kericuhan, ia berinisiatif mengevakuasi sekitar 300 warga pendatang supaya terhindar dari amukan perusuh. Caranya mereka diminta masuk di dalam gereja.
Selain itu, Yason juga berusaha meredam amukan perusuh. Mulanya para perusuh meminta agar warga pendatang yang berlindung di dalam gereja keluar. Mendengar tuntutan itu Yason keluar menemui para perusuh, di hadapan perusuh Yason tegas menolak tuntutan mereka.
"Apabila kamu ingin membunuh mereka, lebih baik kamu bunuh saya" ujar Yason kepada para perusuh ketika itu.
Sementara Titus (45) merupakan warga Kampung Mawampi, Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Saat terjadi kericuhan ia bersama sejumlah pemuda berinisiatif mengadang para perusuh agar tak masuk ke dalam kampung, caranya dengan memblokade jalan kampung.
Titus dan pemuda kampung spontan merobohkan pohon di tengah jalan agar para perusuh tak bisa masuk. Lantas ia memerintahkan warga pendatang secepatnya mencari tempat persembunyian. Bahkan kediaman pribadinya juga digunakan sebagai tempat berlindung para pendatang.
"Kami perintahkan seluruh masyarakat yang ada tidak boleh bergerak, tidak boleh bergabung (dengan perusuh), dan segera palang jalan masuk. Mereka kalau mau lawan kami, kami lawan. Kalau tidak berani masuk, sudah, cukup di tempat lain (saja) yang terjadi (kericuhan)," tutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar