Solid Gold Makassar - Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga gas di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara. Rencananya, penurunan tersebut
akan dilakukan pada 2021.
Hal itu diputuskan dalam rapat
koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Darmin Nasution di kantornya. Rapat berlangsung dengan Direktur Jenderal
Minyak dan Gas Djoko Siswanto dan Direktur Utama Pertamina Gas Wikl
Migantoro.
Menurut Djoko harga gas di lokasi tersebut saat ini
berada di angka US$ 10,48 per MMBTU. Kemudian rencananya diturunkan di
bawah US$ 10 per MMBTU.
Ia mengungkapkan penurunan baru dilaksanakan di tahun 2021 mengingat
saat ini kontrak pembelian gas masih berjalan sampai dengan akhir 2020.
Maka dari itu, penurunan harga gas baru akan dilakukan pada akhir 2021.
"Jadi
sampai dengan tahun depan harga sesuai yang sudah terkontrak sampai
akhir 2020. Setelah itu gas turun di bawah US$ 10 (rencananya) sekarang
harga US$ 10,48," jelasnya di Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penurunan tersebut telah didukung dengan
turunnya biaya operating dan maintenance pipa (ONM), transport di lokasi
tersebut.
"Ya biaya ONM-nya turun, transport," papar dia.
Senada
dengan itu, Wiko mengungkapkan dengan adanya penurunan harga gas
tersebut diharapkan supply gas bisa meningkat jadi 60 mmscdf. Sebab,
saat ini angka supply masih berada di angka 2,5 mmscdf.
"Kita
berharap demandnya makin tumbuhlah dengan harga begini. Sekarang baru
2,5 mmscfd (supply Pertagas untuk KEK Sei Mangkei). Katanya yang punya
kawasan (kenaikan) bisa sampai 60 mmscdf," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar