Rabu, 11 April 2018

SOLID GOLD BERJANGKA | Menyoal #deleteFacebook yang Tak Bergema di Indonesia

Ilustrasi Facebook. Foto: unsplash

SOLID GOLD BERJANGKA MAKASSAR - Di saat para pesohor teknologi di mancanegara seperti CEO SpaceX Elon Musk, pendiri WhatsApp Brian Acton, sampai pendiri Apple Steve Wozniak menyerukan #deletefacebook karena skandal privasi penggunanya, fenomena itu agaknya tidak terjadi di Indonesia. Dan memang opsi menutup Facebook dinilai kurang tepat.


Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM) mengatakan opsi penutupan Facebook di Indonesia dinilai tidak tepat dilakukan, karena lebih banyak kerugian yang dialami masyarakat ketimbang manfaatnya.

"Saya nggak sepakat untuk pemblokiran atau penutupan, itu lebih banyak mudharat kalau menurut saya. Lebih baik lakukan investigasi bersama, menentukan pemulihannya apa, sanksi apa, itu dikedepankan agar hal ini tidak berulang lagi," ujar Deputy Director of Research ELSAM Wahyudi Djafar.





Isu Facebook berbeda dengan masalah platform online lainnya, misalnya pemblokiran Telegram sampai Tumblr yang dilakukan karena ada konten negatif di dalamnya. Sehingga pemerintah bertindak tegas dengan penutupan akses kedua platform tersebut.

"Sementara Facebook tidak ada report karena menyebarkan konten ilegal, seperti konten porno yang menjadi alasan penutupan," ucapnya.



Selain itu, disampaikanya juga, bila penutupan Facebook dilakukan maka bisa berdampak pada membatasi informasi publik yang diterima oleh masyarakat.

"Jadi, penutupan atau pemblokiran itu kurang tepat. Menurut saya lebih kepada investigasi kebocoran data pengguna secara bersama-sama, cari bagaimana pemulihannya, sampai apa yang dilakukan Facebook kedepannya," kata Wahyudi.





Saat ini, berdasarkan pemanggilan perwakilan Facebook di Indonesia ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada pekan lalu, media sosial terpopuler sejagat itu tengah melakukan audit terkait penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica sampai 87 juta pengguna.



Di saat dilangsungkannya audit tersebut, Facebook Indonesia juga dijadwalkan akan 'disidang' oleh Komisi I DPR RI, esok hari. Agendanya masih seputar kebocoran data, khususnya karena ada satu jutaan pengguna yang terdampak berasal dari Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar