PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR – UPAYA
untuk mempromosikan Indonesia ke kancah internasional tidak selalu
dilakukan di dalam negeri dan mengundang perwakilan suatu negara. Cara
lain yang bisa dilakukan adalah menggelar sebuah pameran di negara lain.
Pameran tersebut diisi dan menonjolkan budaya khas Tanah Air.
Tak bisa dipungkiri bila budaya berperan
penting dalam pengenalan sebuah negara. Melalui budaya, para
stakeholder dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat dijadikan sesuatu
bernilai tambah baik secara ekonomi maupun sosial. Melihat potensi
tersebut Be Indonesia menggelar sebuah festival kolaborasi yang
menonjolkan kebudayaan bertajuk Indonesia Week.
Acara tersebut akan digelar di Nagoya,
Jepang pada 28-30 April 2018 mendatang. Menurut Dewan Pembina Be
Indonesia, Dr. Toto Pranoto, acara tersebut bukan hanya sekadar
menonjolkan budaya Tanah Air untuk diperkenalkan ke masyarakat negeri
sakura melainkan juga membina hubungan baik antara Indonesia dengan
Jepang.
“Indonesia Week nanti digelar bertepatan
dengan momentum peringatan 60 tahun kerja sama dengan Jepang, bagaimana
caranya membina hubungan baik tetap berlanjut di masa depan. Acara ini
juga sebagai bentuk approvement karena Nagoya merupakan pusat kelompok
bisnis dan masyarakat yang lebih luas sehingga jumlah investor lebih
banyak, kontak bisnis B2B lebih luas,” ucapnya saat ditemui dalam
konferensi media dan peluncuran 2nd Indonesia Week 2018.
Dalam acara tersebut banyak pihak yang
akan ikut terlibat antara lain pemerintah daerah, sektor UKM, dan
kementerian terkait. Pemerintah daerah bisa memperkenalkan wilayahnya
melalui sektor pariwisata yang bisa dikunjungi. Sementara itu sektor UKM
dapat menunjukkan produk-produk yang kemungkinan cocok dengan pasar di
Jepang. Melalui acara tersebut Kementerian Pariwisata juga akan membahas
mengenai Asian Games 2018 di Indonesian. Di sisi lain Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan penandatangan perjanjian
dengan akademi vokasi di sana.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Be
Indonesia, Windu Widjaya mengatakan bila acara tersebut menyasar
kalangan muda Jepang karena salah satu yang memiliki pendapatan
tertinggi. “Nagoya secara geografis berada di tengah-tengah antara Tokyo
dan Osaka. Jumlah orang Indonesia yang tinggal di Jepang hampir
sebagian besar ada di Nagoya, wisatawan asing juga banyak stay di sana.
Target kami jumlah pengunjung mencapai 20-25 ribu pengunjung dan
diharapkan 5-7rb adalah warga lokal,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar