Jumat, 26 Februari 2021

PT Solid Gold Berjangka | Bank Jago Mau Terbitkan Saham Baru Rp 7 T

PT Solid Gold Berjangka Makassar - PT Bank Jago Tbk (ARTO) memberikan jawaban atas permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait rencana penambahan modal perusahaan. Sebagaimana diketahui, perusahaan berencana melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II. Dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (26/2/2021), ARTO menyatakan harga pelaksanaan aksi korporasi ini sebesar Rp 2.350. Kemudian, rasio HMETD yakni 579 saham lama perseroan akan memperoleh 160 HMETD. Target dana yang akan dihimpun dari aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya Rp 7,05 triliun. Adapun penggunaan dana tersebut yakni sekitar 97% akan digunakan untuk ekspansi usaha, sekitar 2% akan digunakan untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi, dan sisanya sebesar 1% akan digunakan untuk pengembangan di SDM. Adapun pemegang saham yang telah menyampaikan komitmen untuk melaksanakan haknya yakni PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) yang pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali yang memiliki 4.087.378.125 saham dan memiliki hak untuk memperoleh 1.129.500.000 saham baru. "Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II PT Bank Jago Tbk tanggal 17 Februari 2021 dan Bukti Kecukupan Dana tanggal 8 Januari 2021, MEI menyatakan memiliki dana yang cukup dan akan melaksanakan 42.600.000 HMETD yang dimilikinya dengan jumlah sebesar Rp 100.110.000.000 (seratus miliar seratus sepuluh juta) (Komitmen MEI) dan akan mengalihkan sisa porsi tersebut kepada GIC Private Limited (GIC)," kata Direktur Kepatuhan Tjit Siat Fun. PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) sebagai pemegang saham utama yang memiliki 2.405.745.000 saham dan memiliki hak untuk memperoleh 664.800.000 saham baru. DKAB menyatakan memiliki dana yang cukup dan akan melaksanakan 560.000.000 HMETD yang dimilikinya dengan jumlah sebesar Rp 1.316.000.000.000 (Komitmen DKAB) dan akan mengalihkan sisa porsi HMETD tersebut kepada GIC. DKAB sendiri merupakan perusahaan di balik dompet digital GoPay yang merupakan dari perusahaan digital Gojek. Wealth Track Technology Limited (WTT) adalah pemegang saham pengendali yang memiliki 1.449.309.375 saham dan memiliki hak untuk memperoleh 400.500.000 saham baru. WTT menyatakan memiliki dana yang cukup dan akan melaksanakan 170.000.000 HMETD yang dimilikinya dengan jumlah sebesar Rp 399.500.000.000. "Pihak yang akan menerima pengalihan dari MEI dan DKAB adalah GIC Private Limited," ujarnya. MEI dan DKAB telah menandatangani Perjanjian Konfirmasi dengan GIC pada tanggal 18 Februari 2021 untuk mengalihkan sisa porsi HMETD yang dimiliki oleh masing-masing MEI dan DKAB kepada GIC dalam jumlah sebesar 1.191.700.000 HMETD, yang terdiri dari (i) 1.086.900.000 HMETD yang berasal dari MEI dan (ii) 104.800.000 HMETD yang berasal dari DKAB. "Berdasarkan Surat Pernyataan Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II PT Bank Jago Tbk tanggal 9 Februari 2021, GIC menyatakan bahwa GIC akan melaksanakan HMETD yang diterima dari MEI sebesar 1.086.900.000 HMETD dan DKAB sebesar 104.800.000 HMETD. Selanjutnya, GIC juga menyatakan bahwa GIC memiliki dana yang cukup sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$ 225.000.000 atau setara dengan Rp 3.150.000.000.000 dengan asumsi nilai tukar US$ 1 = Rp 14.000 (Komitmen GIC)," paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar