Selasa, 02 April 2019

solid berjangka | Jerman dan Prancis Akan Bentuk Poros Multilateralisme

Jerman dan Prancis Akan Bentuk Poros Multilateralisme
solid berjangka makassar - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dan rekan sejabatnya dari Prancis Jean-Yves Le Drian mengumumkan prakarsa "Aliansi Multilateralisme" untuk mempromosikan kerja sama global.

Kedua politisi mengatakan hari Selasa (02/04) di New York, hal ini penting di tengah meningkatnya nasionalisme dan isolasionisme. Kanada, Jepang dan Australia menyatakan tertarik bergabung. Jerman bulan April 2019 ini akan memimpin Dewan Keamanan PBB, yang digilir di antara anggotanya.


Aliansi ini secara resmi akan diluncurkan bulan September mendatang di ajang Majelis Umum PBB, kata Heiko Maas dan Jean-Yves Le Drian dalam konferensi pers bersama usai pertemuan mereka.

Le Drian mengatakan dia dan Heiko Maas telah berbicara dengan pimpinan Kanada dan Jepang tentang upaya tersebut. Australia, India, Indonesia dan Meksiko mungkin dapat bergabung dengan inisiatif ini juga.
Tujuan pertama aliansi itu adalah untuk menunjukkan bahwa negara-negara yang "mendukung multilateralisme dan mendukung PBB" tetap menjadi mayoritas di dunia, kata Le Drian.


Tujuan kedua adalah membangun jaringan negara-negara yang siap mendukung multilateralisme dan menjalin kerja sama, termasuk upaya bersama menghadapi ketimpangan sosial, perubahan iklim dan konsekuensi teknologi baru.

Untuk menghadapi politik unilateral Donald Trump


"Kami berada dalam posisi yang baik untuk menunjukkan kepada dunia, apa yang bisa menjadi konsekuensi dari unilateralisme dan isolasionisme, dan apa yang memungkinkan narasi nasionalis dan ekstremis berkembang," kata Le Drian.

Politik yang dijalankan Presiden Donald Trump selama ini bertumpu pada prinsip "America First" yang dicanangkannya. Pemerintah AS telah memotong dana untuk PBB, menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, UNESCO dan dari Perjanjian Iklim Paris.


Heiko Maas dan Jean-Yves Le Drian menekankan, poros multilateralisme tidak ditujukan terhadap Amerika Serikat. Maas mengatakan dia akan senang jika AS bergabung dalam prakarsa ini, tetapi dia menambahkan, anggota aliansi diharapkan berkomitmen pada tatanan internasional berbasis aturan.


"Kami melihat multilateralisme berada di bawah ancaman ... dan semua yang ingin bergabung dengan inisiatif semacam ini (harus) juga menyatakan diri sebagai multilateralis," tandas Heko Maas.
"Pada akhirnya, semua orang harus memutuskan di sisi mana mereka berada," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar