Solid Gold Makassar – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini rontok dan hampir menyentuh level 5.000. Pada sore hari IHSG ditutup 5.136 atau turun 6,5%. Padahal, minggu lalu IHSG sempat naik walaupun harus kembali di zona merah.
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan menjelaskan rontoknya IHSG hari ini terjadi karena dampak wabah corona yang sudah menyebar ke banyak negara.
“Pasar melihat corona makin menakutkan dan dapat berdampak ke perekonomian global yang melambat,” kata Alfred
Dia menjelaskan, hal ini karena sampai sekarang belum ada informasi penyusutan penularan di berbagai negara. Menurut dia, jika ketidakpastian ini makin lama, maka akan berdampak yang lebih parah ke perekonomian.
Menurut dia, hal ini sama dengan kasus krisis di Yunani pada 2011. Ketakutan tersebut mengancam perekonomian global. Hal ini juga dikhawatirkan bisa menyebabkan ekonomi-ekonomi di negara besar jatuh.
Alfred mengungkapkan, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki manajemen protokol krisis yang berlaku. “Artinya ketika penurunan menyentuh 7,5% OJK harus melakukan kebijakan dan koordinasi dengan pihak terkait. Misalnya tindakan membekukan perdagangan dalam beberapa waktu,” ujar dia.
349 Saham Rontok, IHSG Anjlok 4% ke 5.266
Indeks Harga Saham Gabungan pagi ini ditutup anjlok siang ini. IHSG turun hingga 232 poin (4,2%) ke level 5.266.Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini ada di level Rp 14.328.
Pada pra perdagangan, IHSG langsung tergerus 133 poin (2,44%) ke level 5.364. Indeks LQ45 berkurang 34 poin (3,86%) ke 852.
Hingga sesi I berakhir, IHSG turun 232 poin (4,2%) ke level 5.266. Sedangkan indeks LQ45 berkurang 45 poin (5,13%) ke level 841.
Perdagangan saham ditransaksikan 261.564 kali dengan nilai Rp 2,9 triliun. Sebanyak 45 saham menguat, 349 saham turun, dan 84 saham stagnan.
Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup Melemah. Dow Jones ditutup 25.864,78 (-0,98%), NASDAQ ditutup 8.575,62 (-1,86%), S&P 500 ditutup 2.972,62 (-1,86%). Bursa saham AS ditutup melemah pada Jumat lalu.
Penurunan masih didorong oleh ketakutan atas virus corona yang terus menyebar di luar wilayah China secara cepat. Meskipun, data ekonomi AS tentang pekerjaan dilaporkan membaik. AS menambahkan 273.000 pekerjaan baru pada bulan Februari, lebih tinggi daripada perkiraan analis sebesar 175.000 pekerjaan baru.
Namun, selain virus corona, kini muncul krisis baru yaitu penurunan harga minyak sebesar 30% lebih setelah OPEC dan aliansinya tidak menyetujui rapat untuk pemangkasan produksi. Bursa Asia dibuka menurun tajam di mana pasar Jepang telah menurun lebih dari 4% dan Australia lebih dari 5%.
Bursa Asia siang ini mayoritas bergerak negatif. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 turun 1.163 poin ke 19.586
- Indeks Hang Seng berkurang 927 poin ke 25.219
- Indeks Shanghai melemah 77 poin ke 2.957
- Indeks Strait Times berkurang 128 poin ke 2.832
Tidak ada komentar:
Posting Komentar