Rabu, 04 Maret 2020

Solid Gold Berjangka | Dolar AS Mereda ke Rp 14.162

Wabah Corona tak hanya menjangkiti tubuh manusia, tetapi juga ke sektor keuangan global, termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar.
Solid Gold Berjangka Makassar – Nilai tukar Dolar (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.162. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan posisi kemarin di level Rp 14.213.
Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (4/3/2020).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya meningkatkan intensitas intervensi di pasar spot, Surat Berharga Negara (SBN) atau transaksi lindung nilai melalui domestik non deliverable forward (DNDF).
“BI juga meningkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan, tripel intervensi agar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, kami juga melakukan intervensi di pasar spot DNDF dan pembelian SBN di pasar sekunder,” kata Perry di Gedung BI, Senin (2/3/2020).
Dia menjelaskan sejak awal tahun hingg 27 Februari 2020, BI telah menggelontorkan Rp 103 triliun untuk membeli SBN di pasar sekunder. Sebanyak Rp 80 triliun bahkan dikeluarkan saat terjadi virus corona di pekan terakhir Januari.
“Kita meningkatkan volume transaksi di spot, DNDF, dan pasar SBN agar pasar semakin yakin BI selalu di pasar melakukan komitmen melalui tripel intervensi,” jelasnya.

Melonjak 105 Poin, IHSG Perkasa di 5.623

Indeks Harga Saham Gabungan siang ini ditutup positif. IHSG menguat hingga 105 poin (1,9%) ke level 5.623.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini ada di level Rp 14.138.
Pada pra perdagangan, IHSG menguat 5,4 poin (0,10%) ke level 5.524. Indeks LQ45 bertambah 1,7 poin (0,20%) ke 893.
Pada pembukaan perdagangan, Rabu (4/3/2020), IHSG menguat 6 poin (0,10%) ke level 5.524. Indeks LQ45 juga menguat 2,1 poin (0,24%) ke 894.
Hingga sesi I berakhir, IHSG naik 105 poin (1,9%) ke level 5.623. Sedangkan indeks LQ45 menguat 25 poin (2,8%) ke level 917.
Perdagangan saham ditransaksikan 315.681 kali dengan nilai Rp 3 triliun. Sebanyak 241 saham naik, 129 saham turun, dan 124 saham stagnan.
Sementara itu semalam (3/3) bursa saham Wall Street kompak ditutup melemah, di mana Nasdaq dan Dow Jones turun lebih dari 2,9% serta S&P yang mengalami pelemahan sebesar 2,8%.
Penurunan tersebut terjadi di tengah langkah The Federal Reserve yang memutuskan untuk melakukan penurunan suku bunga acuan hingga 50 basis poin (bps) semalam, gubernur The Fed yakni Jerome Powell mengatakan penurunan tersebut sebagai langkah untuk membantu pemerintah Amerika Serikat tetap menjaga kondisi ekonomi di tengah penyerangan virus Corona.
Namun di sisi lain penurunan suku bunga tersebut merupakan langkah yang cukup agresif sehingga menciptakan kepanikan di pasar saham, selain itu saat ini pasar menilai dampak yang ditimbulkan dari penyebaran virus corona sama seperti krisis keuangan global yang mengakibatkan terjadinya resesi.
Bursa Asia siang ini mayoritas bergerak negatif. Berikut pergerakannya:

  • Indeks Nikkei 225 naik 53 poin ke 21.136
  • Indeks Hang Seng berkurang 7 poin ke 26.277
  • Indeks Shanghai melemah 6 poin ke 2.986
  • Indeks Strait turun 3 poin ke 3.016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar