solid gold berjangka makassar - Wikileaks mengklaim pendiri mereka,Julian Assange, dimata-matai selama tinggal di dalam kompleks Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Hal itu diungkapkan WikiLeaks menjelang pengusiran
Assange dari tempatnya berlindung selama tujuh tahun terakhir.
Pekan
lalu, WikiLeaks melalui akun Twitternya menyatakan bahwa Assange akan
diusir keluar dari Kedubes Ekuador di London 'dalam hitungan jam hingga
hari'. Kicauan itu didasarkan WikiLeaks dari sejumlah 'sumber level
tinggi' setempat. Disebutkan juga oleh WikiLeaks saat itu bahwa Ekuador
telah memiliki 'kesepakatan dengan Inggris untuk penangkapannya (Assange)'.
Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir Reuters, Rabu
(10/4/2019), WikiLeaks menyatakan bahwa Assange menjadi subjek operasi
spionase canggih di dalam Kedubes Ekuador di London yang menjadi tempat
tinggalnya sejak tahun 2012 lalu.
"WikiLeaks telah membongkar operasi spionase besar-besaran terhadap Julian Assange di dalam Kedutaan Ekuador," sebut editor-in-chief
WikiLeaks, Kristinn Hrafnsson, dalam pernyataan terbarunya. Hrafnsson
tidak memberikan bukti yang mendukung klaimnya tersebut. Klaim ini
sendiri belum bisa diverifikasi kebenarannya secara independen oleh Reuters.
"Kami
mengetahui bahwa ada permintaan untuk menyerahkan daftar pengunjung
dari kedutaan dan rekaman video dari kamera-kamera keamanan di
kedutaan," ucap Hrafnsson.
Tidak disebut lebih lanjut oleh Hrafnsson soal siapa yang ada di balik
praktik spionase terhadap Assange itu. Dia hanya menyatakan bahwa
dirinya menduga informasi-informasi soal Assange diserahkan kepada
pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald trump.
Soal
pengusiran Assange dari Kedubes Ekuador di London yang sebelumnya
disebut dalam waktu dekat, Hrafnsson hanya menyebut hal itu bisa terjadi
kapan saja.
Beberapa waktu lalu, Presiden Ekuador, Lenin Moreno
menyatakan Assange telah 'berulang kali melanggar' ketentuan suakanya.
Dalam wawancara dengan Ecuadorian Radio Broadcasters' Association,
Moreno menyatakan Assange tidak memiliki hak 'meretas akun-akun pribadi
maupun telepon-telepon' dan tidak bisa mencampuri politik negara lain,
khususnya yang memiliki hubungan baik dengan Ekuador.
Hal itu disampaikan Moreno saat mengomentari beredar luasnya foto-foto
pribadinya dan keluarganya di media sosial, yang diambil beberapa tahun
lalu saat mereka tinggal di Eropa. Moreno tidak secara langsung
menyalahkan Assange atas kebocoran foto-foto pribadinya itu. Namun
pemerintah Ekuador meyakini bahwa foto-foto itu dibocorkan oleh
WikiLeaks.
Diketahui bahwa Assange mencari perlindungan di
Kedubes Ekuador di London sejak tahun 2012, demi menghindari ekstradisi
ke Swedia. Hakim Inggris telah memerintahkan ekstradisi Assange yang
terjerat kasus kekerasan seksual di Swedia.
Kasus itu digugurkan
oleh pengadilan Swedia tahun 2017 lalu, namun Assange tetap tinggal di
dalam Kedubes Ekuador di London. Hal ini dilakukan Assange yang
merupakan warga negara Australia ini, karena khawatir akan diekstradisi
ke AS untuk menghadapi tuduhan penyidik federal terkait aktivitas
pembocoran yang dilakukan WikiLeaks. Diketahui bahwa AS selama ini
menganggap Assange dan WikiLeaks membahayakan keamanan nasionalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar