Solid Gold Makassar – Logam mulia atau Emas Batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dijual Rp 809.000/gram.
Harga Emas itu naik Rp 5.000 dari posisi sebelumnya dan menembus rekor tertingginya sepanjang masa.
Sementara harga buyback atau pembelian kembali
emas Antam hari ini naik Rp 6.000 ke level Rp 731.000/gram. Harga
buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan
membelinya dengan harga tersebut.Nah saat posisi harga emas rekor
begini, mending beli emas atau malah jual emas ya?
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan mengatakan harga emas yang tinggi lebih baik untuk dijual, bukan untuk dibeli guna keperluan investasi.
Menurutnya, jika ingin memulai investasi emas jangan saat harga tinggi seperti sekarang ini. Apalagi harga yang tinggi ini cenderung akan turun dalam jangka pendek.
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan mengatakan harga emas yang tinggi lebih baik untuk dijual, bukan untuk dibeli guna keperluan investasi.
Menurutnya, jika ingin memulai investasi emas jangan saat harga tinggi seperti sekarang ini. Apalagi harga yang tinggi ini cenderung akan turun dalam jangka pendek.
Contohnya, saat ini dunia sedang geger gara-gara virus corona,
makanya harga emas dunia naik. Nah, nanti setelah virus corona ditangani
dengan baik, harga emas akan beranjak turun.
“Kalau mau investasi harga sekarang cukup tinggi. Jadi lebih bagus nanti tunggu setelah koreksi yang kita yakini akan terjadi ketika virus corona sudah mereda,” katanya.
“Makanya itu ketika emas menyentuh harga tingginya hati-hati karena kenaikannya bukan karena memang peningkatan kebutuhan akan emas, tapi lebih kepada kekhawatiran pasar saja,” tambahnya.
“Kalau mau investasi harga sekarang cukup tinggi. Jadi lebih bagus nanti tunggu setelah koreksi yang kita yakini akan terjadi ketika virus corona sudah mereda,” katanya.
“Makanya itu ketika emas menyentuh harga tingginya hati-hati karena kenaikannya bukan karena memang peningkatan kebutuhan akan emas, tapi lebih kepada kekhawatiran pasar saja,” tambahnya.
Gara-gara Virus Corona, Ekonomi RI Bisa Turun 0,3%
Ekonomi dunia dihadapkan ketidakpastian karena perdagangan global yang belum membaik. Hal itu diperparah dengan adanya virus corona yang membuat perekonomian dunia lesu.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian airllangga ertanto menyebut, virus corona bisa membuat ekonomi China terkoreksi 2%. Sementara, Indonesia bakal terkoreksi 0,3%.
“Dan kita melihat adanya virus pertumbuhan ekonomi terkoreksi, China bisa terkoreksi 2%, Indonesia bisa terkoreksi 0,3%. Beberapa negara yang menggantungkan ke ekspor terkoreksi lebih dalam lagi,” katanya di BPPT, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Saat dikonfirmasi, Airlangga menyebut koreksi 0,3% merupakan angka konsensus dari berbagai perhitungan.
“Nanti kita lihat Februari dan Maret. Itu konsensus dari berbagai perhitungan,” tambahnya.
Airlangga menjelaskan, virus corona telah membuat berbagai negara menutup perbatasannya. Kemudian, masa karantina penanganan corona juga diperpanjang dari sebelumnya 14 hari.
“Sebagian negara sudah menutup perbatasannya untuk mencegah penyebaran dari pada virus dan di awal karantina 14 hari namun kelihatannya beberapa negara memperpanjang karantina. Dan ini diharapkan di akhir Februari ini kita bisa melihat apa yg sebetulnya bisa dilakukan untuk antisipasi virus ini,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar