Senin, 10 Juni 2019

Solid Gold | Gedung Putih Ajukan Penundaan Larangan Huawei Masuk AS

Foto: DW (News)
Solid Gold Makassar - Departemen Manajemen dan Anggaran Gedung Putih mengajukan surat penundaan pembatasan kerja sama gadget keluaran China, Huawei. 

Mengutip Wall Street Journal yang dilansir dari CNBC.com, Senin (10/6/2019), hal ini dilakukan karena dapat berdampak besar terhadap beberapa perusahaan yang juga menjadi pemasok di pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Direktur Departemen Manajemen dan Anggaran Gedung Putih Russell Vought, menyampaikan pendapat tersebut melalui surat yang ditujukan kepada Wakil Presiden AS Mike Pence dan anggota-anggota kongres.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa dengan diberlakukannya undang-undang pembatasan kerja sama atau bahkan yang mengarah kepada pemutusan kerja sama dengan Huawei di AS, dapat menyebabkan pengurangan yang signifikan terhadap pendapatan beberapa perusahaan yang menjadi sumber pendapatan pemerintahnya sendiri.

"Meskipun larangan ini penting bagi keamanan nasional, sejumlah lembaga telah mengetahui bahwa dampak buruk dari peraturan ini dapat berpotensi besar bagi sejumlah pemangku kepentingan," sebut Russell dalam surat tersebut.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah mengumumkan adanya ancaman nasional terhadap pertahanan AS, tepatnya melalui teknologi. Huawei pun dianggap sebagai alat yang dapat memata-matai AS dan dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS.

Sejak ditandatanganinya daftar hitam tersebut oleh Trump pada tahun 2018, Huawei kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya di AS. Padahal, Huawei akan meluncurkan ponsel pintar 5G pertama di dunia.
Selain itu, Trump juga telah melarang Google dan Facebook untuk memasang perangkat lunaknya di ponsel keluaran Cina tersebut. Sehingga, Huawei tak lagi bisa menggunakan sistem operasi dari Google, dan tak lagi dilengkapi aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar