Kamis, 20 Juni 2019

PT Solid Berjangka | San Andreas, 'Biang Keladi' Banyaknya Gempa di California

Patahan San Andreas. Foto: dok. David K. Lynch
PT Solid Berjangka Makassar - Kalau mendengar kata San Andreas, mungkin yang terlintas di kepala adalah judul film dengan Dwayne "The Rock" Johnson sebagai bintang utamanya. Selain itu, bisa jadi yang terbayang merupakan salah satu seri Grand Theft Auto paling terkenal, yakni GTA: San Andreas.

Meski begitu, San Andreas sejatinya juga merupakan nama sebuah patahan yang kerap menyebabkan bencana di California, Amerika Serikat. Negara bagian itu sendiri memang terkenal sering diguncang gempa bumi, baik skala besar maupun kecil.

Seringnya negara bagian berlambang beruang ini diguncang gempa diakibatkan oleh pergerakan lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Lempeng pertama bergerak ke arah utara dan mengikis lempeng Amerika Utara secara horizontal dengan skala sekitar 50 milimeter tiap tahunnya.

Lebih lanjut, sekitar 2/3 dari total pergerakan itu terjadi di patahan San Andreas dan patahan-patahan lainnya, seperti San Jacinto, Elsinore, dan Imperial. Seiring berjalannya waktu, patahan-patahan tersebut menghasilkan sekitar separuh dari total gempa berdampak signifikan di California, sekaligus juga gempa-gempa minor.

Besarnya peran San Andreas dalam menyebabkan gempa di California tak terlepas dari tingginya intensitas aktivitas tektonik di sana. Tingkat pergerakan lempeng di sepanjang patahan San Andreas menyentuh 33 milimeter per tahun. Kurang lebih, itu sama dengan seberapa cepat kuku kita tumbuh.

Hasilnya, pergerakan tersebut juga berpengaruh pada lanskap dari California, bukan cuma bikin gempa. Salah satu buktinya, Los Angeles City Hall kini lebih dekat sekitar 3 meter dengan San Francisco dibandingkan saat ia dibangun pada 1924, sebagaimana tercantum dalam situs resmi University of Southern California.

Ya, seiring dengan berjalannya waktu, patahan San Andreas juga tumbuh secara perlahan-lahan. Maka dari itu, bisa jadi California akan sangat berbeda dalam beberapa juta tahun kemudian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar