SOLID GOLD MAKASSAR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,35% pada pagi hari
ini ke level 6.010. Sektor pertambangan (+1,61%) menjadi motor utama
penguatan IHSG, seiring dengan kenaikan harga saham emiten-emiten batu
bara.
Saham-saham emiten batu bara yang diperdagangkan menguat
diantaranya: PT Adaro Energy Tbk/ADRO (+6,87%), PT Indo Tambangraya
Megah Tbk/ITMG (+1,72%), PT Indika Energy Tbk/INDY (+6,23%), dan PT
Harum Energy Tbk/HRUM (+4,56%).
Pencabutan Domestic Market
Obligation (DMO) terbukti direspon positif oleh investor. Kewajiban DMO
sebelumnya mengatur tiap-tiap produsen batu bara untuk mengalokasikan
25% dari produksinya untuk dijual kepada PLN dengan harga yang sudah di
atur sebelumnya.
Nantinya, kebijakan DMO akan digantikan dengan skema ekspor yang
serupa dengan kelapa sawit yakni dikenakan tarif. Tarif tersebut akan
difungsikan sebagai cadangan dana untuk mensubsidi PLN.
Penghapusan
DMO memang sebelumnya kami proyeksi akan berdampak positif bagi
emiten-emiten batu bara. Pasalnya, para emiten jadi bisa menikmati harga
batu bara dengan standar internasional yang saat ini sedang
tinggi-tingginya. Sepanjang tahun 2018 (sampai dengan penutupan
perdagangan hari Jumat, 27/7/2018), harga batu bara Newcastle kontrak
pengiriman bulan Juli telah menguat hingga 18,95% (dari US$ 100,8/metrik
ton menjadi US$ 119,9/metrik ton).
Apalagi, prospek harga batu
bara masih cukup menarik, disokong oleh menguatnya permintaan dari
China. Pada musim semi yang baru saja berakhir, suhu udara ternyata
lebih panas dari biasanya. Pembangkit listrik bertenaga batu bara mau
tidak mau harus menggenjot produksi listriknya seiring naiknya tingkat
penggunaan pendingin ruangan di kota-kota besar seperti Beijing dan
Shanghai.
Jika musim semi saja sudah seperti itu, musim panas
yang berlangsung pada bulan Juli-Agustus tentunya akan memberikan
temperatur yang amat panas di Negeri Tirai Bambu. Permintaan batu bara,
khususnya untuk pembangkit listrik, diperkirakan akan mencapai
puncaknya.
Selain itu, perekonomian dunia juga sedang
panas-panasnya, dipimpin oleh Amerika Serikat (AS). Kala perekonomian
dunia sedang panas-panasnya, permintaan atas batu bara sebagai salah
satu sumber energi utama juga akan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar