Jumat, 18 Agustus 2023

Solid Gold Berjangka Makassar | Emas Naik kala Dolar Melemah, Langkah Suku Bunga Bayangi Prospek Komoditas

Harga emas naik pada hari Jumat, pulih dari level terendah lima bulan tatkala dolar mengalami aksi profit taking, meski kekhawatiran atas suku bunga AS yang lebih tinggi membuat pasar logam berada di bawah tekanan. Harga akan alami penurunan minggu keempat berturut-turut usai data pasar tenaga kerja yang kuat dan sinyal hawkish dari Federal Reserve membuat pasar ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi. Harga emas spot juga kehilangan level kunci $1.900/oz minggu ini. Ini bisa menandakan lebih banyak pelemahan jangka pendek untuk logam kuning. Emas spot naik 0,2% menjadi $1.893,05/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada Desember naik 0,4% ke $1.922,15/oz pukul 11.00 WIB. Kedua instrumen diperkirakan akan turun lebih dari 1% minggu ini. Lemahnya dolar memberikan sedikit bantuan bagi emas, namun prospeknya meredup Dolar turun 0,3% di perdagangan Asia di tengah aksi profit taking, setelah greenback naik ke level tertinggi lebih dari dua bulan terhadap sejumlah mata uang. Dolar juga akan naik 0,5% minggu ini. Rilis angka ekonomi AS yang kuat dan sinyal hawkish dari notulen rapat Fed bulan Juli mendorong spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Sementara The Fed hanya mengisyaratkan satu kenaikan lagi tahun ini, prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar emas, karena ini mendorong naiknya biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil. Perdagangan seperti ini telah memukul emas hingga tahun 2022, dan sejauh ini telah membatasi penguatan besar logam mulia tahun ini. Antisipasi sinyal kebijakan moneter lain dan isyarat ekonomi dari Simposium Jackson Hole minggu depan juga membuat posisi sebagian besar condong ke arah dolar, dan membuat investor tetap waspada terhadap pasar logam. Emas juga tertekan oleh naiknya U.S. Treasury yields. Rate 10 tahun menguat ke level yang terakhir kali terlihat selama krisis keuangan 2008. Tembaga didukung oleh harapan stimulus China, tetapi akan kantongi rugi mingguan ini Harga tembaga naik pada hari Jumat, mendapat dorongan dari sinyal dukungan stimulus lanjutan di China. Tembaga naik 0,2% menjadi $3,6932 per pon. Namun, harga tembaga masih akan turun sekitar 0,7% minggu ini. Harga logam merah ini rebound dari level terendah lebih dari dua bulan pada hari Kamis, setelah bank sentral China berjanji akan menyediakan lebih banyak likuiditas untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat. People’s Bank of China saat ini diperkirakan akan memangkas loan prime rates pada hari Senin, saat negara importir tembaga terbesar di dunia ini berjuang dengan pemulihan ekonomi yang melambat pasca COVID.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar