Senin, 14 Agustus 2023
Harga Emas dan Tembaga Capai Level Terendah 1 Bulan Gegaranya Inflasi Naik
Harga emas dan tembaga turun ke level terlemah dalam sebulan pada hari Senin, berada di bawah tekanan dari dolar yang lebih kuat akibat masih naiknya inflasi AS menimbulkan kekhawatiran atas potensi kenaikan suku bunga.
Data minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi AS tetap naik pada bulan Juli setelah menurun stabil tahun ini. Hal tersebut mendorong kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menahan tekanan harga.
Gagasan ini menopang dolar, dengan greenback mencapai level tertinggi lebih dari satu bulan terhadap sejumlah mata uang pada hari Senin. Penguatan dolar menekan sebagian besar komoditas yang dihargai dalam greenback.
Emas spot untuk penyerahan Desember turun 0,1% menjadi $1.911,69/oz, sementara emas berjangka yang akan jatuh tempo pada bulan Desember turun 0,2% menjadi $1.943,55/oz pukul 07.23 WIb. Kedua instrumen ini berada di level terlemah awal Juli.
Dolar didukung oleh inflasi yang lebih tinggi, logam tertekan
Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan inflasi indeks harga produsen (PPI) AS tumbuh lebih tinggi pada bulan Juli. Angka ini muncul hanya sehari setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen juga tumbuh di bulan Juli.
Angka-angka tersebut indikasikan bahwa inflasi sekali lagi menunjukkan tren yang lebih tinggi setelah menurun secara substansial pada awal tahun ini, dan menimbulka kekhawatiran bahwa Fed harus menaikkan suku bunga kembali.
Gagasan ini mendorong dolar, dengan prospek suku bunga yang lebih tinggi juga menyiratkan lebih banyak tekanan pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, dengan emas yang telah mencatat penurunan tajam pada tahun lalu akibat suku bunga AS meningkat.
Logam mulia ini juga akan sedikit mengalami kelegaan tahun ini, pasalnya suku bunga AS akan tetap berada di level tertinggi 22 tahun setidaknya hingga tahun 2023.
Tembaga turun karena kekhawatiran China membebani
Di antara logam industri, harga tembaga turun ke titik terendah lebih dari satu bulan pada hari Senin. Ini karena kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara importir utama China menambah tekanan pada logam merah.
Tembaga tembaga turun 0,3% ke $3,7077 per pon – level terlemah akhir Juni.
Lemahnya data perdagangan dan inflasi dari negara tersebut untuk bulan Juli, ditambah dengan sedikitnya rincian mengenai langkah-langkah stimulus baru dari Beijing membuat sentimen investor memburuk secara substansial terhadap China. Hal ini juga menekan harga tembaga, mengingat negara ini merupakan negara importir logam merah terbesar di dunia.
Fokus minggu ini yakni data industrial production dan retail sales yang akan dirilis pada hari Selasa. Kedua data tersebut diperkirakan akan menunjukkan penurunan yang diperpanjang di bulan Juli di tengah memburuknya kondisi ekonomi di negara tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar