solid gold berjangka makassar - Harga emas tersungkur kuat di awal bulan ini sebagai respon atas
gagalnya perlawanan beli di akhir Februari yang dipicu oleh sentimen
positif pasar saham global yang terdorong oleh peningkatan selera risiko
para investor global. Hal ini juga kembali memicu terdongkraknya indeks
US Dollar sehingga beberapa aset safe haven mulai tertekan termasuk
komoditas emas.
Aksi jual kuat yang mendasar pada awal Maret ini kemungkinan akan
menggoyahkan pandangan Bullish para investor namun masih harus menunggu
bagaimana kah sebenarnya fundamental di Amerika Serikat saat perilisan
berita non-farm payroll (NFP) pada Jumat minggu ini.
Menurut kepala strategi komoditas di TD Securities di Toronto, Bart
Melek, indeks dolar AS dan imbal hasil dari 2-tahun Treasury Amerika
telah naik selama beberapa hari terakhir dan faktor – faktor ini telah
memicu para pelaku pasar untuk mengambil keuntungan dari kenaikan kuat
emas sebelumnya.
Bart juga melihat adanya reaksi lanjutan terhadap pernyataan bank
Sentral Amerika Serikat (the Fed), di mana kenaikan suku bunga masih
tercantum di dalam kebijakan, mengingat bahwa data ekonomi Amerika
Serikat tampaknya masih cukup kuat.
Data produk domestik bruto Amerika Serikat yang lebih baik dari
perkiraan pada hari Kamis di minggu lalu menjadi awal yang mendorong
naiknya imbal hasil Treasury, membuat komoditas emas perlahan dijauhi
kembali oleh para investor yang lebih mengincar imbal hasil besar meski
masih dibayangi risiko.
Para analis lainnya juga melihat peningkatan saham – saham di pasar
global menjadi faktor kuat yang membebani harga emas, dimana penguatan
pada indeks US Dollar dan pasar saham juga menelan “korban” yakni mata
uang Yen Jepang sebagai salah satu aset safe haven.
Menurut tim analis Commerzbank, sentimen yang lebih baik di bursa
saham dan menurunnya minat para investor terhadap emas fisik membebani
harganya (dalam pasar future) dan juga harga komoditas perak (Silver).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar