Harga emas naik pada Senin (04/09), memperpanjang penguatan dari sesi sebelumnya usai data tenaga kerja AS yang beragam memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga.
Gagasan ini membebani dolar dan Treasury yields, memungkinkan logam mulia untuk menguat karena potensi kenaikan yang lebih sedikit dalam biaya peluang membelinya.
Dolar yang lebih rendah juga membantu memacu peningkatan tembaga, dengan logam merah diuntungkan dari meningkatnya optimisme atas langkah-langkah stimulus di negara importir utama China, serta tanda-tanda pemulihan aktivitas bisnis China.
Fokus saat ini tertuju pada banyak laporan indikator ekonomi dari China minggu ini, serta isyarat lanjutan mengenai ekonomi AS dan kenaikan suku bunga di masa depan. Namun perdagangan di pasar logam diperkirakan akan tetap terbatas pada hari Senin, karena libur pasar di AS.
Emas spot naik 0,2% menjadi $1.944,80/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada bulan Desember naik 0,2% ke $1.970,95/oz pukul 11.23 WIB.
Emas didukung oleh spekulasi jeda suku bunga Fed
Logam mulia mengalami pemulihan yang kuat selama seminggu terakhir saat sejumlah data ekonomi AS yang lemah menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan memiliki ruang gerak yang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga. Sementara nonfarm payrolls naik pada bulan Agustus, tingkat pengangguran juga naik.
Bank sentral saat ini hampir dengan suara bulat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil di bulan September, dan mungkin juga akan mengumumkan akhir dari siklus kenaikan suku bunga saat ini.
Namun, meskipun suku bunga AS kemungkinan tidak akan naik lebih lanjut, suku bunga juga diperkirakan akan tetap berada di level tertinggi selama lebih dari 20 tahun lebih lama lagi, pasalnya inflasi AS masih tetap tinggi.
Skenario ini masih memberikan peningkatan terbatas untuk emas, mengingat suku bunga yang tinggi mendorong biaya peluang untuk memiliki emas.
Pasar saat ini tengah menunggu serangkaian Fed speakers minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak isyarat kebijakan moneter, serta beberapa indikator lain tentang ekonomi terbesar di dunia itu.
Tembaga mendekati level tertinggi satu bulan dalam harapan stimulus China
Di antara logam-logam industri, harga tembaga naik pada hari Senin, mendekati level tertinggi satu bulan di tengah meningkatnya optimisme akan pemulihan ekonomi di negara importir utama, China.
Tembaga naik 0,3% ke $3,8628 per pon.
Pasar menunggu langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari Beijing, terutama langkah-langkah yang ditujukan untuk pasar properti China, tatkala pemerintah bergerak untuk menopang pemulihan ekonomi yang melambat. Bank-bank China terlihat memangkas suku bunga deposito yuan, sementara People's Bank of China juga melonggarkan beberapa persyaratan hipotek.
Sentimen terhadap pasar properti juga dibantu oleh developer yang bermasalah, Country Garden Holdings (HK:2007). Perusahaan mencapai kesepakatan dengan para pemegang hutang untuk menunda beberapa pembayaran.
Fokus minggu ini juga tertuju ke data perdagangan dan inflasi dari China, yang akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai perkembangan negara importir tembaga terbesar di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar