Rabu, 05 Mei 2021
Solid Gold Berjangka | Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I
Solid Gold Berjangka – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021 masih minus 0,96% dan masih resesi. Sejumlah sektor menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I ini.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan pada kuartal I secara year on year masih mengalami kontraksi sebesar 0,74%. Sementara secara quarter on quarter juga minus 0,96%.
Lantas apa saja sektor yang menjadi komponen pertumbuhan ekonomi?
Ada 17 lapangan usaha atau sektor secara umum kalau dilihat struktur PDB tidak berubah 64,65% PDB Indonesia berasal dari lima sektor industri, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).
Suhariyanto mengatakan, dari 17 sektor tersebut sebanyak 6 sektor positif dan 11 sektor negatif
“Yang positif infokom, perdagangan, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian, listrik gas dan real estate. Tertinggi untuk infokom 7,2%,” ujar Suhariyanto.
“11 sektor yang kontraksi tapi seperti saya sampaikan tadi secara umum kontraksinya membaik menipis tidak sedalam kuartal IV 2020. Seluruh sektor membaik menuju pemulihan. Di sana dilihat kontraksi yang dalam di sektor transportasi dan pergudangan dan akomodasi makan minum yang alami kontraksi -27.6%,” imbuhnya.
Sebelumnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 sebesar 0,96% Itu berarti Indonesia masih mengalami resesi ekonomi.
“Dengan pergerakan berbagai indikator kuartal I 2021 ini perekonomian Indonesia berdasarkan PDB Rp 3.969 triliun. Sehingga kalau dibandingkan kuartal I 2020 ekonomi Indonesia kuartal I 2021 ini masih kontraksi 0,74%. Jadi secara yoy ekonomi Indonesia kuartal I 0,74% sementara secara qtq kontraksi 0,96%,” ujar Suhariyanto.
Seperti diketahui resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi minus yang dialami Indonesia sudah terjadi sejak kuartal II-2020 yaitu minus 5,32%. Kontraksi pertumbuhan ekonomi berlanjut ke kuartal III-2020 minus 3,49% dan minus 2,19% pada kuartal IV-2020.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar