Selasa, 16 Februari 2021
Solid Berjangka | IHSG Dibuka Menguat ke 6.291
Solid Berjangka Makassar - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat ke 6.291. Sedangkan indeks LQ45 melemah ke 957.
Demikian dikutip dari data RTI, Selasa (16/2/2021).
IHSG berada di level tertingginya pada 6.308 dan terendahnya 6.274. Sebanyak 172 saham naik, 139 turun, dan 183 stagnan.
Sementara bursa Amerika Serikat (AS) libur.Dow Jones ditutup31,458.40(+0.00%), NASDAQ ditutup14,095.47(+0.00%),S&P 500 ditutup3,934.83 (+0.00%).
Namun investor terlihat cukup optimis terhadap hasil vaksinasi COVID-19 dan ekspektasi stimulus fiskal yang akan diberikan.
Permintaan akan stimulus tersebut tercermin pada Menteri Keuangan Janet Yellen yang memberikan argumen untuk memberikan stimulus tambahan dan juga Jerome Powell selaku Gubernur The Federal Reserve menyatakan bahwa mereka memiliki tujuan untuk meningkatkan inflasi dan yield obligasi pemerintah.
Bursa Asia dibuka menguat, namun busa di China dan Hong Kong masih tutup untuk perayaan imlek.
Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini:
* Indeks Nikkei naik 365 poin ke level 30.449
* Indeks Hang Seng naik 354 poin ke 30.528
* Indeks Shanghai libur
* Indeks Strait Times menguat 5 poin ke 2.936
Harga Minyak Tembus di Atas US$ 60 per Barel Gegara Salju
Harga Minyak Amerika Serikat (AS) naik di atas US$ 60 per barel. Capaian ini menjadi yang pertama kalinya sejak Januari 2020. Meningkatnya harga minyak AS dikarenakan salju yang turun di Texas.
Mengutip CNN, Selasa (16/2/2021), salju turun hingga Brownsville, Texas. Suhu di Permian Basin, ibu kota negara bagian AS sudah di bawah nol derajat. Salju, angin, dan es mematikan listrik sebagian besar Texas.
Penyulingan atau produksi minyak Motiva menutup Port Arthur Manufacturing Complex. Penutupan kilang minyak terbesar ini karena suhu.
"Kami dengan hati-hati memantau kondisi cuaca dan akan melanjutkan operasi normal segera setelah aman untuk dilakukan," kata juru bicara Motiva.
Harga minyak West Texas lebih dari US$ 60 per barel ini pernah terjadi pada 7 Januari 2020. Pada saat itu, pertama kalinya ada laporan infeksi virus Corona mulai menyebar. Setelah tiga bulan berjalan, harga minyak jatuh lantaran adanya pembatasan.
Perang harga antara Rusia dan Arab Saudi pun mengakibatkan melimpahnya pasokan secara besar-besaran. Tepat di 20 April, harga minyak negatif. Seiring waktu berjalan dan penanganan COVID-19 terus dilakukan membuat prospek minyak lebih baik.
Musim dingin di Texas membuat Harga minyakAS naik 1,1% menjadi US$ 60,12 per barel. Minyak mentah Brent berada pada US$ 63,30 per barel atau naik 1,4%.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar