SOLID BERJANGKA MAKASSAR - Pemerintah Iran menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan guna menghentikan serangan-serangan Arab Saudi di Yaman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi mengatakan pada
para wartawan, Iran juga tengah melakukan kontak dan pemerintah
regional dan Eropa untuk menemukan cara guna mengirimkan bantuan
kemanusiaan ke Yaman.
"Komunitas internasional harus memahami kondisi sulit rakyat Yaman, dan
organisasi-organisasi internasional dan PBB harus melakukan cukup upaya
untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Yaman yang tertekan," ujar
Qassemi.
Saat ini, wilayah Hudaydah, Yaman kerap menjadi target pesawat-pesawat
tempur Saudi yang memerangi kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Hudaydah sangat penting bagi mayoritas penduduk Yaman karena di wilayah
pelabuhan itulah bantuan kemanusiaan internasional tiba untuk dibagikan
ke warga Yaman. Konflik yaman telah membuat negeri itu berada di ambang bencana kelaparan. Saat ini,
sekitar delapan juta warga Yaman berisiko mengalami kelaparan.
Serangan-serangan Arab Saudi dan blokadenya telah menyebabkan sekitar 22 juta warga Yaman sangat
membutuhkan bantuan kemanusiaan. Konflik di Yaman telah menimbulkan
keadaan darurat pangan terbesar di dunia dan memicu wabah kolera yang
diyakini telah menewaskan 2.290 orang.
BACA JUGA :Solidberjangka Transaksi Online Snapshot
Qassemi mengatakan, Iran tengah berupaya untuk "menyampaikan suara orang yang dirugikan dan korban tragedi agresi Saudi kepada dunia" dan mencari mekanisme untuk menghentikan agresi Saudi dan menyediakan bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Qassemi mengatakan, Iran tengah berupaya untuk "menyampaikan suara orang yang dirugikan dan korban tragedi agresi Saudi kepada dunia" dan mencari mekanisme untuk menghentikan agresi Saudi dan menyediakan bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Saudi dan negara-negara sekutu telah melancarkan serangan militer terhadap Yaman sejak tahun 2015. Menurut Kementerian Kesehatan Yaman, serangan-serangan Saudi tersebut telah menewaskan dan melukai lebih dari 600 ribu orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar