PT SOLID BERJANGKA MAKASSAR – Komisi
XI dewan perwakilan rakyat (DPR) telah mendengarkan persiapan para
perusahaan perbankan yang masuk kategori bank umum kelompok usaha (BUKU)
4.
Pertemuan ters
ebut berlangsung selama dua kali dan dimulai pada
Selasa (5/6/2018) dan Rabu (6/6/2018). Pertemuan tersebut berlangsung di
rapat kerja (raker) di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta Selatan.
Para pesertanya pun Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank
CIMB Niaga, dan PT Pegadaian. Seluruh peserta melakukan pemaparan
terkait dengan persiapan layanan yang diberikan perseroan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat selama libur Lebaran 2018.
Seluruh peserta rata-rata menyiapkan uang tunai dalam jumlah cukup
besar, nilainya mencapai triliunan rupiah. Sebab, pada saat libur
Lebaran Bank Indonesia (BI) tidak menerima layanan sama sekali.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah
menyiapkan beberapa upaya untuk tetap memberikan layanan selama libur
Lebaran 2018. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo
mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya menyiapkan uang tunai sebesar Rp
57 triliun.
“Angka ini naik 15% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 47
triliun,” kata pria yang akrab disapa Tiko di ruang rapat Komisi XI DPR
RI, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Dari sisi sistem, Tiko menyebutkan Bank Mandiri telah meningkatkan
kualitas informasi dan teknologi (IT) untuk menghadapi lonjakan
transaksi selama libur Lebaran 2018. Apalagi, pada Juni tahun ini ada
transaksi pencairan THR.
Tiko mengungkapkan, Bank Mandiri juga membuka 302 kantor cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia, mengoperasikan 17.000 Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), dan 250.000 EDC, serta 60.000 agen.
“302 cabang dibuka bertahap, kita tutup hanya Lebaran pertama,
selebihnya tetap dibuka terutama yang arus mudiknya tinggi,” jelas dia.
Selanjutnya, Bank Mandiri juga menyiapkan Mandiri Online yang bisa
dimanfaatkan untuk top up uang elektronik. Tiko bilang, pihaknya juga
akan mempekerjakan sales promotion girl (SPG) di beberapa gerbang tol
untuk menjual kartu uang elektronik untuk masyarakat yang belum
memilikinya. Bank Mandiri juga menyediakam fasilitas mudik bersama
dengan bus, pesawat, kereta api, dan kapal.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) membuka pelayanan di 205 kantor cabang selama libur Lebaran 2018.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Bank BNI Ahmad Baiquni saat
raker persiapan libur Lebaran di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta,
Rabu (6/6/2018).
“Untuk memenuhi kebutuhan nasabah sepanjang Lebaran, BNI telah
memastikan channel layanan walaupun libur panjang masih dapat
terpenuhi,” kata Baiquni.
Baiquni menjelaskan, 205 kantor cabang BNI ini memiliki jadwal
operasional secara terbatas ditambah dengan delapan outlet digital.
“Untuk tanggal 11-14 (Juni) ini ada 70 outlet operasional terbatas,
seperti layanan pembukaan rekening, penarikan, menerima transaksi BBM
Pertamina,” jelas dia.
Sedangkan pada tanggal 20 Juni 2017, Baiquni mengungkapkan 205 outlet
sudah bisa memberikan layanan kliring. Selain itu, BNI juga menyiapkan
42 outlet mobile di 56 titik strategis di rest area, 87.000 Agen46 yang
melayani Laku Pandai, payment, top up saldo pulsa, dan lainnya. Serta
layanan contact centerselama 24 jam.
Sedangkan kebutuhan kas, Baiquni memperkirakan Rp 11,6 triliun di
minggu pertama Juni, sekitar Rp 13 triliun di minggu kedua, lalu Rp 15
triliun di minggu ketiga dan di minggu keempat sebesar Rp 19,9 triliun.
“Kemudian menurun sampai Rp 8,9 triliun di minggu kelima. Total
rata-rata per minggu Rp 13,7 triliun atau naik 5 persen dari 13 triliun
di 2017,” ujar dia.
Tidak hanya itu, Baiquni mengungkapkan layanan uang elektronik Bank BNI juga sudah bisa untuk transaksi di seluruh pintu tol.
Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang
untuk Lebaran, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan uang tunai
sebesar Rp 62 triliun.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragi menjelaskan jumlah uang ini meningkat 169% dibandingkan tahun lalu.
“Tahun ini naiknya besar, karena periode libur yang lebih panjang.
Selain itu sebagai antisipasi pembayaran THR untuk PNS, pembayaran gaji
PNS, TNI dan Polri dan pensiunan hingga gaji ke-13,” kata Osbald dalam
konferensi pers di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Sebanyak Rp 52 triliun dialokasikan untuk mesin ATM dan sisanya
disebar di kantor cabang. Dia memprediksi puncak kebutuhan uang tersebut
berada di 4-8 Juni 2018.
Bank BRI juga tetap melaksanakan operasional layanan perbankan pada
tanggal 9 Juni hingga 20 Juni di 229 unit kerja di seluruh Indonesia.
“Unit kerja yang beroperasi tersebut melayani setoran penerimaan BBM,
setoran pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak, Setoran Pinjaman dan
penarikan tunai,” kata Osbald.
Nasabah juga terus diimbau oleh Bank BRI untuk bertransaksi pada
layanan perbankan 24 jam Bank BRI seperti diantaranya BRI Mobile,
internet Banking BRI, SMS Banking BRI yang dapat dimanfaatkan nasabah
bertransaksi seperti informasi saldo membeli tiket mudik dan balik, beli
pulsa, memberi uang saku lebaran, belanja online serta membayar
tagihan.
Selain memberikan layanan perbankan, Bank BRI juga memudahkan
masyarakat yang sedang melakukan perjalanan mudik Lebaran, dengan
mengadakan Posko Mudik Lebaran di 32 titik lokasi di Pulau Jawa dan
Sumatera. Posko ini akan ada sejak H-7 lebaran hingga hari lebaran tiba.
Pada posko tersebut, masyarakat bisa mendapatkan makanan dan minuman
ringan, memanfaatkan layanan E-Channel BRI (ATM, CRM dan CDM), layanan
kesehatan ringan (cek tensi darah dan P3K), informasi produk BRI serta
hiburan.
PT Bank Central Asia (BCA) menyiapkan
uang tunai sebesar Rp 45 triliun untuk memenuhi kebutuhan mesin anjungan
tunai mandiri (ATM) yang tersebar di Indonesia. Uang tunai tersebut
disiapkan selama libur Lebaran10 hari.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Bank BCA Erwan Yuris Ang saat rapat kerja (raker) mengenai persiapan Idul Fitri Tahun 2018.
Erwan menyebutkan, jumlah ATM Bank BCA berjumlah sekitar 17.000 dan
tetap beroperasi 24 jam, begitu juga dengan fasilitas seperti Halo BCA
tetap beroperasi penuh.
“Uang tunai selama libur 10 hari menyiapkan Rp 45 triliun, kita
gunakan untuk kebutuhan ATM,” kata Erwan di ruang rapat Komisi XI DPR
RI, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Erwan mengungkapkan, pada libur tanggal 11-12 Juni Bank BCA pun masih
membuka 106 kantor cabang dengan pengoperasian yang terbatas. Sedangkan
pada tanggal 19-20 mengoperasikan 136 kantor dengan operasional
terbatas.
“Karena Bank Indonesia membuka kantor dengan operasional terbatas,” jelas dia.Sedangkan layanan yang lain, Erwan Yuris memastikan sistem Bank BCA
tetap beroperasi meskipun libur Lebaran selama kurang lebih 10 hari.
“EDC, kartu kredit baik di kota besar maupun kecil, lalu kartu Flazz tetap berfungsi, sistem kita tetap aktif,” tutup dia.
Bank CIMG Niaga menjadi salah satu
perbankan yang diundang oleh Komisi XI dewan perwakilan rakyat (DPR)
untuk memaparkan persiapan-persiapan selama memenuhi kebutuhan layanan
perbankan selama libur Lebaran 2018.
Direktur Utama CIMB Niaga Tigor Siahaan mengatakan pihaknya
menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur
Lebaran sebesar Rp 6 triliun.
“Persiapan yang kita antisipasi, karena cuti bersama kali ini cukup
panjang, persiapan uang tunai Rp 6 triliun di masa Lebaran,” kata Tigor
di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Tigor menyebutkan, selama libur Lebaran 2018 transaksi CIMB Niaga pun
akan naik menjadi 17-18 juta dari kondisi normal yang sebesar 7 juta
transaksi.
“Antisipasinya semua layanan tetap tersedia selama Lebaran, seperti m-banking, e-banking,” ungkap dia.
Menurut Tigor, ada 118 kantor cabang CIMB Niaga di 104 daerah yang
tetap beroperasi secara terbatas dan ada sekitar 4.500 ATM beroperasi
penuh selama libur Lebaran 2018.
PT Pegadaian (Persero) menyebutkan tren
bisnis gadai menjelang Lebaran dipastikan bakal mengalami penurunan yang
diperkirakan hampir 5%.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Pegadaian Sunarso di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
“Kalau menjelang Lebaran itu biasanya turun, karena orang menjelang
Lebaran biasanya menebus barangnya, tapi nanti satu minggu setelah
Lebaran naik lagi,” kata Sunarso.
Dia menyebutkan penyebab penurunan bisnis gadai Perseroan dikarenakan
usaha yang dijalankan banyak yang tidak laku. Sebagai contoh, seorang
penjual rumah makan warteg, di saat libur Lebaran dominan usahanya tutup
sehingga barang gadainya ditebus.
Meski demikian, Sunarso menilai bisnis gadai akan kembali meroket setelah hari kerja kembali normal.
“Biasanya sekitar gak besar, tadi 5% paling, tapi nanti biasanya bisa
balik lagi 10%, naik juga totalnya. Karena setelah orang mudik biasanya
usahanya bangkit lagi. Kan mereka rata-rata untuk modal kerja. Biasanya
warteg pas Lebaran orang mudik warteg nggak laku, makanya diambil
barangnya, nanti setelah Lebaran wartegnya buka lagi, ya gadai lagi,”
ungkap dia.
Dia mengungkapkan, barang-barang yang biasanya digadai masih
didominasi oleh emas dan perhiasan. Namun, Pegadaian juga menerima
produk gadai kendaraan.
Khusus kendaraan roda empat, lanjut Sunarso, pihak Pegadaian menyiapkan 48 gudang terpadu diseluruh Indonesia.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan gadai, Sunarso menyebut, batas
waktu yang disiapkan sampai pada tanggal 8 Juni 2018. Sebab, pada hari
libur Lebaran beberapa kantor Pegadaian beroperasi secara terbatas.
Selain itu, selama libur Lebaran tahun 2018 Pegadaian juga menyiapkan
modal kerja sekitar Rp 3 triliun. Di mana, modal ini untuk memenuhi
pembiayaan bisnis.
“Kita proyeksikan 2018 ini yang kami siapkan, karena hari kerja bank
itu sampai Jumat (8 Juni), bisa diperkirakan ada Rp 3 triliun,” ungkap
dia.
Penyiapan uang tunai itu sebagai modal operasional dan memenuhi kebutuhan pembiayaan selama libur Lebaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar