SOLID GOLD BERJANGKA – Tak hanya kehilangan ginjal kanannya saja di negeri rantau, namun Sri Rabitah juga mengalami siksaan. Ironisnya, orang Indonesia yang notabene sebangsa dan setanah air juga ikut menyiksa Sri.
Sri adalah perempuan 24 tahun asal Lombok Barat yang mengaku kehilangan satu ginjalnya saat berada di Qatar, pada 2014 lampau. Tiga tahun lalu dia di menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Doha, Ibu Kota negara itu.
Setelah mendapatkan perlakuan medis yang mencurigakan, Sri mengaku sering tak kuat bila bekerja berat. Tak selang berapa lama setelah dia dioperasi, belakangan dia mencurigai ginjalnya diambil, dia kemudian mendapat siksaan.
“Setelah operasi di rumah sakit itu, saya dipulangkan oleh majikan ke PT Aljazira. Di kantor PT itu saya dianiaya, disiksa, dipukul sampai memar, ditendang sampai jatuh dari tangga,” tutur Sri kepada PT Solid Gold Berjangka, Senin (27/2/2017).
PT Aljazira adalah tempat dia dan TKI lain dari Indonesia ditampung sementara di Qatar untuk selanjutnya disebar ke para majikan di negara itu. Namun Sri kembali lagi ke kantor PT itu lebih awal, karena majikannya memang mengembalikannya. Saat dikembalikan inilah, dua orang Indonesia menyiksa Sri tanpa ampun.
“Yang nendang saya namanya Bu Yanti, agensi dari Indonesia, dari Sukabumi. Ada juga Pak Umar. Namun yang kasar sekali ini yang perempuan,” kata Sri.
Entah siapa Bu Yanti dan Pak Umar yang Sri maksud, tentu ada banyak sekali nama Yanti dan Umar dari Indonesia. Namun hanya itu yang dia ingat. Dia tak akan bisa lupa kekejaman mereka.
“Dia tidak mau terima penyakit yang saya derita. Dia bilang, ‘Saya cuma mau terima uang dari kamu. Nggak usah banyak sandiwara.’ Banyak juga teman-teman yang disiksa, tapi nggak terlalu disiksa seperti saya. Mereka sekadar ditempeleng dan dipukul dengan buku saja. Tapi saya ditonjok dan ditendang sampai jatuh dari tangga, sampai patah tangan kiri saya,” kata Sri yang mengaku tangannya sudah disembuhkan oleh seseorang di Lombok.
Kunjungi : PT Solid Gold Berjangka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar