SOLID GOLD BERJANGKA – Sempat berembus isu, penentuan Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017 diwarnai polemik partai-partai politik pendukung calon petahana itu. Tersorot pula, ada partai pendukung yang malah membentuk tim sukses sendiri lepas dari tiga partai lainnya.
Suasana antarparpol pendukung Ahok-Djarot kini diwarnai pembahasan soal kader partai mana yang akan menempati pucuk pimpinan ketua tim sukses, selepas Nusron Wahid lengser dari jabatan itu. Lalu bagaimana dengan Teman Ahok? Sebagaimana diketahui, Teman Ahok adalah relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama sejak sebelum PDIP, Partai Golkar, Hanura, dan NasDem datang mendukung Ahok. Teman Ahok mengaku tak minta jabatan di struktur timses resmi yang akan didaftarkan ke KPU.
“Relawan saja. Kami enggak minta macam-macam,” kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, saat berbincang, Kamis (29/9/2016).
Bahkan, Teman Ahok juga tak ikut rembukan soal ‘utak-atik’ mesin pemenangan petahana itu. “Sejak pendaftaran, kami belum ada komunikasi lagi,” imbuh Amalia.
Rumor soal ribut-ribut penentuan ketua timses Ahok-Djarot ini muncul setelah PDIP merapat ke barisan pendukung Ahok. Tak lama berselang, Nusron Wahid kemudian lepas dari kursi Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot.
Empat parpol pendukung sempat berencana mengadakan rapat bersama pada Selasa (27/9) kemarin. Meski rapat itu tak jadi digelar, namun yang pasti Teman Ahok tak diundang datang. Namun Amalia menyatakan Teman Ahok tetap menjadi bagian dari tim pemenangan. Bahkan Teman Ahok juga akan ikut didaftarkan ke KPU sebagai pihak relawan pendukung.
“Enggak diundang bukan berarti enggak koordinasi kan? Teman Ahok akan tetap membantu Pak Ahok kok, dan menjadi bagian dari Timses sebagai salah satu relawan yang akan didaftarkan ke KPU DKI,” kata Amalia.
PDIP lantas membentuk timses internal sendiri, lepas dari Golkar, Hanura, dan NasDem, apalagi Teman Ahok. Pihak PDIP membantah ada perebutan abatan tim sukses Ahok-Djarot antar partai pengusung.
Bahkan Ahok sendiri juga membantah ada ketegangan yang terjadi di antara partai-partai pengusungnya. Namun Ahok sempat mengucapkan, politisi PDIP Jakarta, Prasetio Edi Marsudi bersedia memimpin timses resmi yang akan didaftarkan ke KPU nantinya.
“Gampang. Bisa teman-teman yang putuskan. Si Pras (Prasetio Edi Marsudi) juga bersedia. Gampang lah. Terserah dari mana saja,” kata Ahok di Kepulauan Seribu Jakarta, Selasa (27/9) kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar